UMKM Bisa Manfaatkan Dapat Harga Gas Lebih Murah Lewat Kolaborasi PGN-MRT

Melalui ekspansi yang terus dilakukan PGN, termasuk kerja sama dengan MRT, akan berdampak positif juga untuk mengurangi beban subsidi, yang setiap tahun terus membengkak.

oleh Tira Santia diperbarui 28 Feb 2024, 20:24 WIB
Petugas mengecek instalasi pipa metering regulating station PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kerja sama Pertamina melalui Sub Holding Gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT MRT terkait rencana perluasan pemanfaatan jaringan gas kota di sepanjang jalur Kawasan TOD MRT Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta bisa dimanfaatkan pengusaha kecil.

Mereka yang bisa memanfaatkan termasuk didalamnya para pedagang,  pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di berbagai jalur transportasi massal tersebut.

Ini diungkapkan Pengamat energi bersih Abadi Poernomo. Dia mengatakan, jaringan gas (jargas) memang lebih murah dibandingkan elpiji yang sebagian besar diperoleh melalui impor.

Sebab itu, melalui ekspansi yang terus dilakukan PGN, termasuk kerja sama dengan MRT, akan berdampak positif juga untuk mengurangi beban subsidi, yang setiap tahun terus membengkak.

"Mereka (UMKM) akan banyak diuntungkan karena harga gas melalui jaringan pipa tentu lebih murah,” kata dia melansir Antara di Jakarta.

Pekan lalu, PGN sebagai Subholding Gas Pertamina melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT MRT Jakarta terkait rencana perluasan pemanfaatan jaringan gas kota di sepanjang jalur Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD) MRT Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.

Kerja sama dilakukan, sesuai mandat yang dimiliki PT MRT Jakarta yakni selain membangun jalur transportasi, juga mengoperasikan dan memelihara, serta membangun bisnis. Termasuk kawasan orientasi transit di sekitar stasiun, yakni Lebak Bulus, Fatmawati, Dukuh Atas, sampai Kota Tua.

"Bagaimana pun, subsidi di elpiji sudah cukup besar karena konsumsinya terus naik. Apalagi LPG 3 Kilogram selama ini dijual di bawah harga keekonomian,” kata dia.


Menuju NZE 2060

MRT Jakarta juga tengah melakukan jet grouting persiapan pembangunan entrance empat Stasiun Thamrin, pemasangan OTE Duct sisi utara stasiun, pembangunan kembali drainase untuk pekerjaan area parkir kereta, dan pemasangan pipa drainase di bawah peron. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara terkait komitmen Pertamina menuju NZE 2060, dia menyatakan, meskipun merupakan energi fosil, namun emisi gas sangat kecil jauh lebih kecil dari batubara dan minyak bumi.

"Betul, ke arah sana. Kalau terkait dengan energi bersih, ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan batubara," katanya.

Untuk itu, Abadi sepakat dengan ekspansi yang terus dilakukan PGN, termasuk ke depan, untuk memperluas jargas ke seluruh rumah tangga di Indonesia.

Namun demikian, tambahnya, sebagai upaya transisi energi, Pertamina juga harus melanjutkan implementasi energi baru dan terbarukan misalnya, memperluas pemasangan solar panel di berbagai SPBU.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya