Bukan Titiek Soeharto, Siapa Perempuan yang Prabowo Kasih Potongan Pertama Tumpeng Syukuran Kenaikan Pangkat?

Titiek Soeharto juga hadir di acara syukuran Prabowo Subianto naik pangkat jadi jenderal bintang empat.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Feb 2024, 10:03 WIB
Prabowo memberi potongan pertama tumpeng syukuran kenaikan pangkat pada bibinya, Sukartini Silitonga-Djojohadikusumo. (dok. tangkapan layar TikTok @sabrinachairunnisa_/https://www.tiktok.com/@sabrinachairunnisa_/video/7340557152999804165)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden nomor urut 02, Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto resmi mendapat kenaikan pangkat jadi jenderal kehormatan bintang empat pada Rabu, 28 Februari 2024. Penghargaan tersebut diberikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela Rapat Pimpinan TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta.

Atas pencapaian itu, Prabowo menggelar acara syukuran di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Rabu. Selain dihadiri keluarga, termasuk mantan istrinya, Titiek Soeharto, sejumlah kerabat, kenalan, dan teman dekat juga datang mengucapkan selamat.

Di antaranya ada Deddy Corbuzier dan istrinya, Sabrina Chairunnisa. Melalui unggahan TikTok, Rabu, Sabrina menulis, "Sekali lagi kami ucapkan selamat Bapak Jendral Prabowo Subianto 🫡 Syukuran untuk Bapak @prabowo atas Anugerah Pangkat Kehormatan Jendral TNI BINTANG ⭐️⭐️⭐️⭐️ yang diberikan oleh Bapak Presiden Jokowi ! Salute 🫡."

 

Di video, Prabowo sempat menjabat tangan Sabrina dan Deddy yang terdengar mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat pria berusia 72 tahun tersebut. Klip berdurasi 42 detik tersebut juga memperlihatkan Ketua Umum Partai Gerindra itu memotong tumpeng dan memberi potongan pertama pada bibinya, Sukartini Silitonga-Djojohadikusumo.

Sukartini, perempuan berusia 105 tahun yang terlihat duduk di kursi roda dalam video, merupakan adik dari ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo. Setelah memberi potongan tumpeng, Prabowo terlihat menyalaminya dengan latar belakang tepuk tangan para tamu undangan.

Di pidatonya, Prabowo menyebut bahwa kenaikan pangkatnya merupakan suatu kehormatan, dan mengatakan, "Kita mau yang terbaik untuk bangsa kita."


Titiek Soeharto Hadiri Acara Syukuran

Titiek Soeharto turut serta meramaikan acara syukuran atas penerimaan kenaikan pangkat Prabowo Subianto. Intip penampilan Titiek berikut ini. [Foto: IG/@titieksoeharto]

Titiek Soeharto sebenarnya juga hadir di acara tersebut. Di akun Instagram-nya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menulis, "Jakarta, 28 Februari 2024. Selamat untuk mas Bowo yang telah mendapat kenaikan pangkat secara istimewa Jenderal TNI Bintang 4 🙏🙏 Alhamdulilah. You deserve it General."

Di kesempatan itu, Titiek terlihat memakai baju cokelat bermotif yang dipadukan bawahan warna mustard cukup mencolok. Ia menata rambutnya jadi sanggul rapi, membuat sepasang antingnya jelas terlihat. Sebagai tambahan aksesori, ibu anak satu ini juga memakai kalung panjang, gelang, cincin, dan membawa tas rotan beraksen rumbai.

Kenaikan pangkat Prabowo, lapor Tim News Liputan6.com per 28 Februari 2024, sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tentang Penganugerahan Pangkat Secara Istimewa berupa Jenderal TNI Kehormatan. Keppres ini diteken Jokowi pada 21 Februari 2024.

Jokowi mengatakan, Prabowo telah berkontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara. "Ya ini supaya kita tahu semuanya pada 2022, Bapak Prabowo sudah menerima anugerah yang namanya Bintang Yudha Dharma atas jasa-jasanya di bidang pertahanan, sehingga memberi kontribusi luar biasa bagi kemajuan TNI dan negara," sebut Jokowi usai memberik kenaikan pangkat secara istimewa pada Prabowo saat Rapim TNI-Polri di Mabes TNI Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024.


Pernyataan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberian anugerah kali ini telah melalui verifikasi dari Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Hal itu pun sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jokowi menekankan, pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan telah melalui verifikasi dari Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Ia menegaskan, kenaikan pangkat Prabowo merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Jokowi juga membantah anggapan bahwa pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan pada Prabowo merupakan bagian dari transaksi politik. Ia mengaku sengaja memberi kenaikan pangkat pada Prabowo usai pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Ya kalau transaksi politik, kita berikan saja sebelum (pemungutan suara) Pemilu. Ini kan setelah Pemilu supaya tidak ada anggapan-anggapan seperti itu," kata Jokowi.

Menurut Presiden, tidak ada yang salah dari pemberian kenaikan pangkat pada Prabowo. Pasalnya, kata dia, kenaikan pangkat juga pernah diberikan pada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

"Bukan hanya sekarang, dulu diberikan kepada bapak SBY, juga pernah diberikan kepada pak Luhut Binsar. Ini sesuatu yang sudah biasa di TNI maupun di Polri," tutur Jokowi.


Polemik Pemberian Gelar Kehormatan pada Prabowo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan selamat kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto atas penganugerahan pangkat istimewa Jenderal TNI Kehormatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di sisi lain, menurut Prabowo, pemberian kenaikan pangkat jenderal bintang empat pada dirinya merupakan amanah dan tanggung jawab yang berat. "Kayaknya berat ya," singkat Prabowo saat ditanya awak media usai acara Rapim TNI Polri 2024 di Mabes TNI, Jakarta Timur, Rabu.

Tindakan ini sebenarnya menuai polemik sebab Prabowo dinilai sudah dipecat akibat kasus dugaan pelanggaran HAM. Menanggapi hal itu, Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa penilaian itu keliru.

"Beliau (Prabowo) berhenti dengan hormat dan memperoleh hak pensiun sampai saat ini," tegas Dahnil melalui pesan singkat pada Tim News Liputan6.com, Rabu. Artinya, lanjut Dahnil, anggapan pemberhentian tidak hormat terhadap Prabowo tidak valid.

"Ya tidak (valid)," tegas Dahnil.

Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri atas 20 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan lembaga mengecam dan menolak kenaikan pangkat kehormatan Jenderal TNI pada Prabowo.

"Hal ini tidak hanya tidak tepat, tapi juga melukai perasaan korban dan mengkhianati Reformasi 1998. Pemberian gelar jenderal kehormatan pada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru," tulis siaran pers Koalisi Masyarakat Sipil.

"Gelar ini tidak pantas diberikan mengingat yang bersangkutan memiliki rekam jejak buruk dalam karier militer, khususnya berkaitan dengan keterlibatannya dalam pelanggaran berat HAM masa lalu," sambungnya.

Infografis Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya