Bos Bulog: Stok Beras Aman hingga Juni 2024

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengklaim pasokan beras saat ini mulai mendekati normal, jelang memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran 2024.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Feb 2024, 15:40 WIB
Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi memantau kondisi stok beras di Pasar Johar Karawang. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengklaim pasokan beras saat ini mulai mendekati normal, jelang memasuki bulan Ramadhan dan Lebaran 2024.

Adapun kebutuhan beras Indonesia pada 2024 mencapai 31,2 juta ton. Ini berdasarkan prognosa neraca pangan nasional periode Januari-Desember 2024 yang disusun oleh Badan Pangan Nasional.

Bayu mengatakan, kebutuhan beras nasional hingga Juni 2024 sudah terpenuhi. "Kebutuhan setiap tahun memang kita lakukan per enam bulan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (29/2/2024).

Menurut hasil pemantauannya, kondisi stok beras di Pasar Johar Karawang mulai mendekati normal berkat suplai hasil panen dari Jawa Tengah. Di sisi lain, ia menyebut tambahan pasokan dari beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 300 ton per hari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal sebagaimana biasanya.

"Sebelumnya pasokan di Pasar Johar cuma 500 ton per hari. Dengan tambahan SPHP 300 ton, pasokan menjadi 800 ton per hari. Ini sudah mendekati pasokan normal di Pasar Johar yang rata-rata sebesar 1.000 ton per hari. Nanti akan masuk lagi dari daerah-daerah lain yang mulai panen sehingga harga mulai stabil kembali," ungkapnya.

Upaya Bulog

Ia menyatakan, Bulog akan terus melakukan berbagai langkah dan upaya dalam mengendalikan harga beras, sehingga dapat menjaga stabilitas di pasaran. "Sehingga diharapkan beras di pasaran dapat segera kembali ke kondisi normal," imbuhnya.

Bulog disebutnya bakal terus mengamankan stok cadangan beras pemerintah (CBP), baik melalui penyerapan hasil panen ataupun memanfaatkan kuota impor yang telah diberi penambahan 1,6 juta ton. Adapun menurut informasi terakhir yang diberikan, Bulog saat ini menguasai sekitar 1,39 juta ton beras CBP.

"Stok cadangan beras pemerintah di Bulog saat ini jumlahnya sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran, kebutuhan selama puasa dan lebaran," kata Bayu.

 


7 Langkah Bulog

Pekerja memindahkan beras ketika bongkar muat beras bulog di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2023). Untuk menstabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Perum BULOG akan menyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton,dengan harga paling tinggi sebesar Rp. 8.900. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam upaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan khususnya beras, Bulog melaporkan update 7 langkah yang telah dilakukan, antara lain:

1. Melaksanakan penyaluran bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ditujukan kepada 22 juta keluarga Penerima Bantuan Pangan (PBP). Realiasi penyaluran Bantuan Pangan CBP selama Januari-Februari 2024 sebesar 330 ribu ton.

2. Terus menyalurkan beras SPHP melalui lebih dari 26 ribu warung dan kios di pasar-pasar serta outlet binaan di lokasi yang terjangkau konsumen. Hingga 28 Februari 2024, beras SPHP yang telah disalurkan sekitar 352 ribu ton.

3. Menambah stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan kerjasama dengan PT Food Station Jakarta, baik dengan stok beras SPHP maupun beras premium (komersial) BULOG. Kegiatan ini diklaim mampu menaikan stok beras di PIBC (Pasar Induk Beras Cipinang), dari 30 ribu ton menjadi 37 ribu ton.

4. Penyaluran beras SPHP dan beras premium (komersial) juga dilaksanakan melalui jaringan ritel modern baik nasional maupun lokal. Puluhan ribu ton beras dilaporkan telah tersalur selama periode Januari-Februari 2024.

5. Menginisiasi program Bulog Siaga (akSI jAga harGA) yang melakukan penjualan langsung ke konsumen di lokasi yang terjangkau. Total titik penjualan telah mencapai 52 titik di DKI Jakarta dan Jawa Barat, dan target ditingkatkan hingga 100 titik.

6. Lanjut mengamankan stok pemerintah melalui penyelenggaraan CBP maupun pengelolaan komoditi pangan komersial untuk pelaksanaan tugas selanjutnya sampai dengan akhir tahun.

7. Memantau perkembangan panen di daerah-daerah sentra produksi yang akan menjadi potensi dalam penyerapan gabah beras dalam negeri untuk memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya