Transaksi Saham ESSA Sentuh Rp 1,6 Triliun di Pasar Negosiasi

Harga saham ESSA turun 8,26 persen di pasar negosiasi pada perdagangan saham Kamis, 29 Februari 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Feb 2024, 16:54 WIB
Transaksi saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) melonjak signifikan di pasar negosiasi pada perdagangan Kamis (29/2/2024).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) melonjak signifikan di pasar negosiasi pada perdagangan Kamis (29/2/2024).

Mengutip data RTI, transaksi saham ESSA mencapai Rp 1,6 triliun di pasar negosiasi. Tercatat harga saham ESSA mencapai Rp 500 per saham dan turun 8,26 persen. Total frekuensi perdagangan tiga kali dengan volume perdagangan 32.286.380 saham.

Sementara itu,di pasar regular saham ESSA naik 0,98 persen ke posisi Rp 515 per saham. Saham ESSA dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 500 per saham. Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham ESSA berada di level tertinggi Rp 525 dan terendah Rp 500 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.271 kali dengan volume perdagangan 32.729.908 saham. Nilai transaksi Rp 1,6 triliun.

Penguatan saham ESSA terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang lesu. IHSG merosot 0,17 persen ke posisi 7.316,11. Indeks LQ45 tergelincir 0,73 persen ke posisi 989,93. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

IHSG menyentuh posisi tertinggi 7.337,92 dan terendah 7.289,34. Sebanyak 292 saham melemah sehingga menekan IHSG. 239 saham menguat. 232 saham diam di tempat. Total fekuensi perdagangan 1.505.565 kali dengan volume perdagangan 29,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,7 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan yang dipimpin sektor saham teknologi. Sektor saham teknologi turun 1,9 persen. Sektor saham energi merosot 0,03 persen, sektor saham industri tergelincir 0,46 persen, sektor saham siklikal susut 0,53 persen, dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,14 persen.

Sektor saham keuangan turun 0,15 persen, sektor saham properti terpangkas 0,75 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,32 persen.


Boy Thohir Bakal Genggam 6,4 Persen Saham ESSA Usai Surya Esa Perkasa Private Placement

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya diberitakan, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) bakal gelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PTHMETD) atau private placement.

Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,56 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/1/2023), calon pemodal adalah Chander Vinod Laroya (CLV) dan Garibaldi Thohir (GT )atau Boy Thohir, yang merupakan pemilik manfaat akhir perseroan.

CLV juga merupakan pemegang saham pengendali sekaligus Presiden Direktur Perseroan. Usai private placement, kepemilikan CLV akan bertambah menjadi 16,38 persen atau setara 2.82 miliar saham dari sebelumnya 13,02 persen atau 2,034 miliar saham.

Sedangkan kepemilikan Boy Thohir bertambah menjadi 6,4 persen atau setara 1,1 miliar saham dari sebelumnya 2,04 persen atau setara 320,13 juta lembar saham. Sebagai catatan, pemegang saham ESSA dalam jangka pendek akan terkena risiko dilusi kepemilikan saham maksimal sebesar 9,09 persen dari persentase kepemilikan sebelum pelaksanaan penambahan modal. 

Perseroan berencana gelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Februari untuk meminta restu pemegang saham mengenai rencana private placement.

 

 


Tambah Kepemilikan Saham

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun pembayaran yang diterima perseroan melalui private placement akan digunakan untuk meningkatkan investasi pada PT Panca Amara Utama (PAU). Perseroan mencermati, PAU memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perseroan.

Sehingga pembelian saham PAU merupakan kesempatan bagus bagi perseroan untuk menambah kepemilikan atas aset yang berpotensi tinggi dapat memberikan nilai tambah kepada semua pemegang saham.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 18 Januari 2023, saham ESSA turun 0,52 persen ke posisi Rp 960 per saham. Saham ESSA dibuka stagnan Rp 965 per saham. Saham ESSA berada di level tertinggi Rp 970 dan terendah Rp 940 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.532 kali dengan volume perdagangan 215.799 saham. Nilai transaksi Rp 20,6 miliar.


Private Placement

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin pekan ini, Surya Esa Perkasa akan menerbitkan saham baru maksimal 1.566.088.700 (1,56 miliar) saham biasa dengan nilai nominal Rp10 per saham atau dalam jumlah maksimal 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

"Dana yang diterima ESSA melalui penambahan modal akan digunakan untuk meningkatkan investasi pada anak perusahaan (PT Panca Amara Utama)," tulis Manajemen Perseroan, Senin (2/1/2023).

Sehubungan dengan penambahan investasi tersebut, pada 21 Desember 2022, Perseroan telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan CVL dan GT untuk membeli 233.020 saham PAU dengan nilai nominal sebesar Rp 1 juta per saham yang dimiliki oleh Chander Vinod Laroya (CVL) dan Garibaldi Thohir (GT) di mana sebagai pembayaran terhadap pembayaran penuh atau sebagian dari harga pembelian saham PAU. 

Selain itu, pemegang saham Surya Esa Perkasa dalam jangka pendek akan terkena risiko dilusi kepemilikan saham maksimal sebesar 9,09 persen dari persentase kepemilikan sebelum pelaksanaan penambahan modal.

Seperti diketahui, CVL merupakan pemegang saham pengendali dan presiden direktur perseroan. Lalu, CVL dan GT adalah pemilik manfaat akhir perseroan. 

Aksi korporasi ini akan meminta persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luas Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada 8 Februari 2023. Selain itu, penambahan modal akan dilakukan pada 17 Februari 2023.

 

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya