Isu Jokowi Merapat ke Golkar, Idrus Marham Singgung Tahapan Jadi Ketum

Idrus Marham mengaku saat ini belum ada pembicaraan terkait Jokowi yang merapat dan menjadi petinggi Golkar.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Feb 2024, 20:26 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Idrus Marham saat menjadi narasumber di Liputan6update edisi Rabu (21/2/2024). (Liputan6.com/Nasrul Faiz)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Idrus Marham menyatakan bahwa partainya adalah partai politik yang terbuka dengan siapa saja, termasuk jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin bergabung.

Namun, mantan sekretaris jenderal Partai Golkar itu mengaku saat ini belum ada pembicaraan terkait Jokowi yang merapat dan menjadi petinggi Golkar. Namun, ia mengingatkan untuk menjadi Ketua Umum harus melewati banyak tahapan.

"Kita baru mengikuti momentum politik ini, menghadapi perhitungan. Nanti ada peresmian, baru menghadapi apa lagi, ini kan tahapan-tahapan yang ada," ujar Idrus di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Menurut Idrus, Golkar memiliki mekanisme pemilihan ketua umum yang dilakukan lewat forum Musyawarah Nasional (Munas). Adapun syarat untuk maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran tumah tangga (AD/ART) partai.

Dalam AD/ART, terdapat tujuh syarat menjadi calon ketua umum. Pertama, aktif terus-menerus menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain.

Kedua, pernah menjadi pengurus Partai Golkar tingkat pusat dan/atau sekurang-kurangnya pernah menjadi pengurus di tingkat provinsi. Ketiga, pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan kader Partai Golkar.

Keempat, memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela (PD2LT). Kelima, memiliki kapabilitas dan akseptabilitas. Keenam, tidak pernah terlibat Gerakan 30 S/PKI. Terakhir, bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Partai Golkar.

"Jadi kalau misalkan ada proses itu, semua bisa dibicarakan pada institusi tertinggi, pengambilan keputusan di mana itu Munas. Setelah Munas itu, di bawahnya setingkat itu adalah ada namanya rapim, rapim juga mengambil keputusan tertinggi di bawah Munas," ujar Idrus.

"Jadi ini semua ada (tahapannya)," sambungnya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku nyaman bersama Partai Golkar. “Nyaman (dengan Golkar)," kata Jokowi, Selasa (19/12/2023).

 


Airlangga Soal Jokowi Diisukan Masuk Golkar: Bagus, Dia Tokoh Nasional

Airlangga mengakui dirinya sempat berbicara empat mata dengan Jokowi. Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu juga membenarkan sempat membahas soal Pilpres 2024. (Instagram/golkar.indonesia)

 Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menyambut baik apabila Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan masuk Golkar. Menurut dia, Jokowi adalah tokoh nasional.

"Baik, bagus-bagus saja. Pak Jokowi kan tokoh nasional, milik semua partai," kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/2/2024).

Dia tak memberi jawaban lugas ketika ditanya bahwa saat ini Jokowi secara formal masih menjadi kader PDIP. Airlangga menyebut bahwa Jokowi sebagai tokoh nasional adalah milik semua partai politik.

"Seperti yang saya katakan, (Jokowi) tokoh nasional, dimiliki semua partai," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku belum mendengar kabar Jokowi masuk Partai Golkar. Dia menyebut saat ini Jokowi hanya menjabat sebagai presiden.

"Enggak saya dengar itu. Pak presiden jadi Presiden Republik Indonesia. Enggak, enggak ada," ucap Bahlil.

Infografis Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya