AHY Dulu Sering Mengkritik dan Kini Puji Pembangunan IKN, Ini Penjelasan Demokrat

Demokrat mengatakan AHY mengkritik dan memuji pembangunan IKN berdasarkan pemikiran yang rasional.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 29 Feb 2024, 20:45 WIB
Agus Yudhoyono dilantik Jokowi jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional di Istana Negara. Annisa Pohan setia mendampingi. (Foto: Dok. Instagram @jokowi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kini kerap memuji pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Padahal sebelumnya AHY kerap mengkritik pembangunan IKN.

Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menjelaskan sikap AHY tersebut karena Demokrat ingin menunjukkan sikap obyektivitas. 

"Bagi Demokrat kan semuanya didasarkan kepada rasionalitas. Kalau secara rasionalitas ya ini baik bagi negara, baik bagi bangsa, baik bagi rakyat, ya dikatakan baik," kata Herman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

Untuk itu, kata Herman, AHY mengkritik dan memuji berdasarkan pemikiran yang rasional. "Kalau secara rasional pemikiran ketum kami tidak baik, ya pasti akan ngomong tidak baik," jelasnya.

Oleh sebab itu saat mendatangi IKN, AHY terpukau dengan progres pembangunan saat ini. "Begitu melihat progresnya baik, ya tentu ketum kami pasti akan menyebutkan baik. Itulah sikap rasionalitas dari Demokrat," ujar Herman.

Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku terpukau dengan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

AHY mengatakan, IKN adalah mimpi besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadirkan pusat pemerintahan baru dan kemajuan bangsa.

"Terpukau dengan apa yang menjadi mimpi besar Presiden Jokowi untuk menghadirkan pusat pemerintahan yang harapannya menjadi pusat kemajuan bangsa, pusat peradaban nusantara yang kita harapkan ini benar-benar bisa menghadirkan kebijakan pada saatnya nanti yang terus memajukan ekonomi Indonesia," kata AHY dalam keterangannya, Rabu, (28/2/2024).

AHY mengatakan, pemerintah tengah berupaya menarik investasi dari dalam maupun luar negeri. Berkaitan dengan upaya tersebut, ia mengatakan, pihaknya bertugas untuk menyiapkan lahan yang clean and clear.

Menurut dia, kepastian hukum hak atas tanah menjadi satu hal penting yang bisa mendorong peningkatan investasi.

"Kita berharap para investor juga punya keyakinan, kepastian hukum hak atas tanah yang bisa digunakan untuk usaha yang dikembangkan secara komersial dan juga bisnis diharapkan berkembang," ujarnya.

"Dengan demikian, IKN bukan hanya menyedot investasi tetapi bisa mengembangkan ekonomi, bukan hanya tentunya di sekitar IKN tapi juga secara nasional," sambungnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, dalam proses pembangunan IKN juga terdapat peran Badan Bank Tanah yang telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Bandara VVIP maupun infrastruktur penunjang lainnya.

"Jadi inilah yang menjadi spirit kami datang pada hari ini. Tentu ini spesial buat saya karena ini pertama kali dan tentu dengan cepat saya melihat adanya semangat dari semua, ini luar biasa, mudah-mudahan sukses semuanya," ucap dia.


Pernah Mengkritik Pembangunan IKN

Banner Infografis Kritik AHY untuk Jokowi, Serangan Balik, dan Pembelaan (Liputan6.com/Triyasni)

Diketahui, AHY pernah mengkritik pembangunan IKN, tepatnya sebelum dia menjabat sebagai Menteri ATR/BPN. AHY mempertanyakan sikap pemerintah soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dia menganggap, pemerintah terlalu terburu-buru jika mengejar pembangunan IKN harus selesai sebelum tahun 2024 berakhir.

“Semangatnya kita enggak ada masalah. Tapi begitu, harus dieksekusi sekarang juga, sebelum 2024 harus jadi, apa yang dikejar?” sebut AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (14/7).

Maka, dia mengaku telah menitipkan pada kader Demokrat yang berada di DPR RI untuk terus memberikan catatan kritis terkait pembangunan ibu kota baru tersebut.

Menurutnya, pemerintah tak memiliki urgensi untuk menargetkan agar pembangunan IKN cepat selesai.

“Jadi, legacy itu tidak harus (sekarang). Kecuali, memang tabiatnya adalah menihilkan legacy pemimpin sebelumnya,” ucap dia.

“Ada ketakutan, ada kekhawatiran nanti kalau bukan saya, bukan kita, nanti diklaim oleh yang lainnya,” sambungnya.

Terakhir, AHY meminta pemerintah untuk fokus pada pembenahan ekonomi masyarakat lebih dulu. Jangan sampai, kesejahteraan rakyat dikorbankan demi berbagai proyek pembangunan.

“Ini adalah masalah rakyat, masalah ekonomi rakyat yang perlu dicari solusinya. Jangan didahulukan proyek-proyek yang luar biasa menyita anggaran negara kita,” imbuh dia.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka

Infografis Kritik AHY untuk Jokowi (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya