Liputan6.com, Jakarta - Paul Pogba mengajukan banding setelah dihukum larangan bermain selama empat tahun. Dia menegaskan tidak pernah dengan sengaja menggunakan doping untuk meningkatkan performa.
"Saya akan mengajukan banding kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Saya terkejut, sedih, dan terluka karena semua yang sudah saya bangun dalam karier profesional diambil begitu saja," tulis Pogba pada akun Instagram.
Advertisement
"Sebagai atlet profesional, saya tidak pernah menggunakan zat yang dilarang untuk meningkatkan performa dan tidak pernah menghina atau mencurangi sesama atlet, serta suporter dari tim manapun yang pernah saya bela atau lawan," sambung gelandang Juventus tersebut.
Paul Pogba tersandung masalah doping pada September 2023. Ketika itu dia gagal melewati tes acak selepas laga Liga Italia melawan Udinese pada 20 Agustus.
Pogba pun langsung dilarang main hingga keluar vonis resmi dari Pengadilan Anti-Doping Nasional Italia. Keputusan yang dinantikan akhirnya keluar Kamis (29/2/2024).
Karier Paul Pogba Terancam Tamat Lebih Cepat
Keputusan ini membuat karier Pogba terancam tamat lebih awal. Saat bebas sanksi pada 2028, dia bakal berusia 35 tahun.
Padahal sebelum terjerak kasus ini, Pogba sudah sering absen membela Juventus akibat serangkaian cedera.
Nasib Pogba di Juventus pun semakin terancam. I Bianconeri kabarnya akan memutus kontrak Pogba yang seharusnya masih berlaku sampai tahun 2026 dengan bayaran delapan juta euro per musim.
Sejak tersandung kasus doping, gaji Pogba sudah dipangkas Juventus. Karena tak bisa dimainkan, Juventus cuma memberikan gaji minimum bagi Pogba. Per bulan, Pogba hanya dibayar 2.000 euro atau sekitar Rp33,3 juta.
Gaji Pogba bisa merosot karena sesuai peraturan terkait pemain yang diskors. Juventus hanya perlu membayar Pogba sesuai upah minimum yang ditetapkan melalui Perjanjian Kolektif dengan Asosiasi Pesepak Bola Italia.
Advertisement
Paul Pogba Terpilih Secara Acak
Saat Juventus menghadapi Udinese, Agustus tahun lalu, Pogba terpilih secara acak untuk menjalani tes doping. Padahal saat itu dia cuma duduk di bangku cadangan.
Hasil tes kemudian menunjukkan kadar testosteron dalam tubuh Pogba lebih tinggi dari batas wajar. Testosteron adalah hormon yang dapat meningkatkan ukuran dan kekuatan otot.
Pogba melalui perwakilannya Rafaela Pimenta selalu menegaskan tidak pernah sengaja memakai doping.