Liputan6.com, Kyiv - Kementerian Luar Negeri Ukraina mempresentasikan makalah Kebijakan Ukraina-ASEAN: Visi Kerja Sama pada 29 Februari 2024.
Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Iryna Borovets menyebut pentingnya aksesi Ukraina pada Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara.
Advertisement
Kebijakan ini disebutkan akan meletakkan dasar bagi kerja sama di masa depan dengan Asosiasi Ukraina serta Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Wakil Menteri Ukraina juga menekankan bahwa sesuai dengan Strategi Kebijakan Luar Negeri Ukraina dan Strategi Asia Kementerian Luar Negeri Ukraina, langkah selanjutnya status Mitra Dialog Sektoral ASEAN oleh Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Ukraina juga mengumumkan penunjukan Perwakilan Khusus, Duta Besar untuk ASEAN Ihor Polikha, yang tugas utamanya adalah membangun Kerjasama Dialog Sektoral antara Ukraina dan ASEAN serta formalisasinya sesegera mungkin.
Dalam acara tersebut Olexander Nechytaylo, Direktur Indo-Pasifik di Kementerian Luar Negeri Ukraina mempresentasikan makalah kebijakan "Ukraina-ASEAN: visi kerja sama".
Perjanjian ini menguraikan bidang-bidang kerja sama yang menjanjikan antara Ukraina dan ASEAN, yaitu Pangan dan Pertanian, Sektor Digital, Perdagangan, Energi, Penanggulangan Bencana, Ranjau Ranjau, Kerja Sama Sosial dan Budaya.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina Arief Basalamah, Duta Besar Republik Korea di Ukraina Kim Hyung Tae, dan Duta Besar Jepang di Ukraina Kuninori Matsuda, berbicara pada acara tersebut.
Indonesia dan Perannya di Kawasan
Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina Arief Basalamah mengucapkan selamat kepada Ukraina atas penandatanganan instrumen aksesi terhadap Perjanjian Persahabatan dan kerja sama ASEAN.
"Ini adalah hal yang mengikat secara hukum untuk hubungan antarnegara di kawasan dan sekitarnya," kata Arief Basalamah saat menyampaikan pernyataannya.
"Indonesia diamanatkan menjadi ketua ASEAN 2023 sehingga Indonesia juga menjadi tim ASEAN yang mewakili episentrum pertumbuhan bersama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya."
"Kami bersedia memastikan bahwa seluruh hal tetap relevan dan terus menjadi pusat pertumbuhan dengan masyarakat yang kuat dan berdaya."
Dubes Arief Basalamah juga menyinggung bahwa Indonesia adalah salah satu negara ASEAN yang menjadi pemain kunci di kawasan untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyatnya.
"Meskipun juga memberikan dampak positif secara eksternal di luar kawasan pada KTT ke-43 yang lalu, kami telah mengadopsi 90 dokumen yang berisi banyak komitmen mengenai berbagai isu. Termasuk ekonomi digital, keamanan, ketahanan dan keberlanjutan."
Advertisement