Liputan6.com, Surabaya - Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Handayani menyebut, Kota Surabaya sebenarnya masih membutuhkan tambahan dokter, khususnya untuk penempatan di puskesmas, karena pasiennya banyak.
"Meskipun dikatakan Jatim ini secara jumlah mungkin dokter itu sudah cukup, namun sejatinya beberapa puskesmas itu masih ada yang kosong. Di Surabaya, beberapa puskesmas butuh tambahan dokter," ujarnya usai acara pelantikan dan sumpah dokter FK Unusa, ditulis Jumat (1/3/2024).
Advertisement
Selain itu, lanjut Handayani, tidak adanya penerimaan untuk menjadi pegawai negeri menjadi kesulitan tersendiri. Sehingga, para dokter tersebut harus menunggu agar dikontrak.
"Itu adalah kesulitan tersendiri bagi teman-teman," ucapnya.
Handayani mengungkapkan, penempatan dokter sebenarnya memerlukan kerja sama dengan sejumlah kementerian. Hanya saja, memang saat ini yang lebih dominan adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam hal distribusi.
"Namun sejatinya, misal terkait keuangan dan lainnya, itu harus ada kerjasama. Kemudian Kemendagri, mana daerah yang butuh dokter, Kemendagri yang tau dari rumah sakit-rumah sakit mereka," ujarnya.
Handayani menegaskan, persoalan lain dari pendistribusian dokter adalah terkait gaji. Sebab, untuk saat ini banyak penempatan dokter tersebut dibebankan kepada daerah. Sedangkan daerah tak memiliki cukup dana untuk menggaji para dokter.
"Saat ini banyak penempatan dokter itu dibebankan kepada daerah. Itu yang kemudian ada kekurangan. Karena tidak semua daerah punya cukup dana untuk membayar dokter, untuk memenuhi puskesmas," ucapnya.
Dokter di Kota Surabaya Ada 8.733 Orang
Sekedar informasi, mengutip laman Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang di-update pada Januari 2020, setidaknya di Kota Surabaya terdapat 63 puskesmas induk, 59 puskesmas pembantu, dan 63 puskesmas keliling.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, per 01 November 2022, tercatat bahwa jumlah dokter di Kota Surabaya sebanyak 8.733 orang, perawat 11.973 orang dan bidan 1.942 orang.
Advertisement