Liputan6.com, Jakarta - Presiden El Salvador Nayib Bukele menulis di media sosial X, pada Rabu, 28 Februari 2024 yang ditujukan kepada pihak yang mengkritik adopsi Bitcoin (BTC) di negaranya. Bukele mengklaim negaranya akan mendapat untung lebih dari 40% jika mata uang kripto itu dijual hari ini.
Postingan menantangnya muncul ketika harga Bitcoin berada kurang 12 persen dari level tertinggi sepanjang masa pada dan mengalami peningkatan hampir 10% dalam 24 jam.
Advertisement
Informasi keuntungan Bitcoin Bukele dikuatkan oleh Nayib Bukele Portfolio Tracker, sebuah alat online yang melacak kepemilikan Bitcoin dan basis biaya El Salvador berdasarkan pengumuman publik Bukele tentang pembelian BTC-nya. El Salvador diyakini memiliki 2.848 Bitcoin, senilai USD 173 juta atau setara Rp 2,7 triliun dengan harga saat ini.
Meskipun pelacak tersebut melebih-lebihkan keuntungan negara pada Desember lalu, namun hal tersebut telah diperbaiki, dan harga Bitcoin melonjak jauh lebih tinggi.
“Ketika harga pasar Bitcoin sedang rendah, mereka menulis ribuan artikel tentang perkiraan kerugian kami,” tulis Bukele, merujuk pada artikel negatif yang ditulis oleh outlet keuangan arus utama selama pasar bearish Bitcoin pada 2022, dikutip dari Decrypt, Jumat (1/3/2024).
Meskipun sebagian besar melampiaskan kemarahannya kepada media, Bukele juga menghadapi penolakan dari Dana Moneter Internasional (IMF), yang telah memperingatkan bahwa mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dapat mengganggu stabilitas perekonomian negara.
Bahkan dengan volatilitas Bitcoin, pemerintahan Bukele belum mencabut undang-undang tersebut atau menjual BTC-nya—bahkan berkomitmen untuk membeli 1 BTC per hari tepat setelah FTX runtuh.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga BTC Menguat di Atas 40 Persen Sepanjang Februari 2024
Sebelumnya, harga bitcoin (BTC) mencapai USD 64.000 atau sekitar Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 15.721 per dolar AS) pada Rabu, 28 Februari 2024 untuk pertama kalinya BTC berada level tersebut sejak puncak pasar bullish terakhir pada November 2021.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan, kenaikan Bitcoin ini sekaligus memperpanjang reli lebih dari 40% sepanjang Februari. Adapun, Ethereum (ETH) juga mengalami hal yang serupa dengan kenaikan mencapai 46% sepanjang Februari.
Panji mengungkapkan reli pekan ini bertepatan dengan arus masuk besar ke ETF Bitcoin spot yang diperdagangkan di AS, dengan dana baru menambahkan lebih dari 12.000 Bitcoin pada Selasa setelah menambahkan sekitar 10,000 pada Senin.
“Kenaikan Bitcoin juga dilatarbelakangi menjelang peristiwa penting yang disebut sebagai halving bitcoin pada April, peristiwa yang terjadi sekitar empat tahun sekali dan biasanya disertai dengan kenaikan yang kuat seiring dengan melambatnya penerbitan Bitcoin baru,” kata Panji dalam siaran persnya, dikutip Jumat (1/3/2024).
Lebih lanjut, Panji menjelaskan, bitcoin halving dimaksudkan untuk memastikan kelangkaan penerbitan BTC dari waktu ke waktu. Dengan semakin menipisnya BTC yang diterbitkan, harga Bitcoin telah melonjak dibandingkan halving sebelumnya yang terjadi pada tahun 2020, 2016, dan 2012.
Adapun Ethereum dan sebagian besar altcoin lainnya juga mengikuti jejak Bitcoin. Pergerakan Ethereum terjadi sekitar dua minggu sebelum peningkatan yang disebut Dencun, yang diharapkan membuat blockchain lebih murah dan lebih cepat.
Advertisement
ETF Ethereum Masih Dalam Peninjauan
Selain peningkatan Dencun, sejak ETF Bitcoin spot disetujui pada Januari dan harga BTC naik setelahnya, banyak yang berspekulasi ETF Ethereum Spot menjadi yang berikutnya akan disetujui. Saat ini ETF Ethereum Spot masih dalam peninjauan dari SEC dan keputusan terdekat berada di sekitar bulan Mei 2024.
“Keseluruhan pasar aset kripto telah terdampak positif berkat kenaikan harga BTC. Namun, meski demikian investor dan trader diharapkan dengan cermat mengikuti perkembangan pasar dan waspada jika terjadinya pembalikan trend yang secara tiba tiba,” pungkas Panji.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.