Jelang Hari Perempuan Internasional, UN Women Sorot Pentingnya Investasi Terhadap Wanita dan Kesetaraan Gender

UN Women Indonesia menggarisbawahi pentingnya implementasi hukum untuk memperjuangkan kesetaraan gender.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Mar 2024, 16:10 WIB
Media briefing oleh UN Women Indonesia jelang International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional, Jakarta, Jumat (1/3/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang peringatan International Women Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2024 mendatang, UN Women Indonesia kembali menyorot pentingnya berinvestasi atau memberi perhatian lebih terhadap kelompok perempuan dan kesenjangan gender.

Hal tersebut sejalan dengan tema IWD tahun ini, 'Invest in women: Accelerate progress' yang artinya 'Berinvestasi pada perempuan: Mempercepat Kemajuan'.

Kepala Program UN Women Indonesia Dwi Faiz menyebut bahwa menjamin pemenuhan hak-hak perempuan dan anak perempuan di seluruh aspek kehidupan adalah satu-satunya cara untuk memastikan perekonomian yang sejahtera dan adil, planet yang sehat untuk generasi mendatang, dan tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

"Salah satu tantangan utama dalam mencapai kesetaraan gender di 2030 adalah kurangnya pendanaan untuk kesetaraan gender," kata Dwi dalam press briefing bersama media, Jumat (1/3/2024).

Berdasarkan tema tersebut, investasi terhadap perempuan secara konkret bisa dilakukan dalam dua hal yakni investasi publik terhadap kebutuhan perempuan dan investasi sektor swasta.

"Jadi, investasi secara keseluruhan bisa dilakukan oleh publik maupun private sector," tuturnya.

"Kalau kita lihat lagi dari level individu, ada pertanyaan kalau kita invest waktu bisa nggak sih? Ya bisa, caranya investasi waktu untuk belajar, melakukan aktivitas komunitas. Itu bisa jadi investasi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat sipil."

Sementara dari sisi pemerintah, beberapa hal konkret yang bisa dilakukan adalah alokasi dana publik untuk menunjang kesetaraan gender.

"Ini bisa berupa penyediaan penitipan anak, atau misalnya fasilitas dan subsidi untuk melakukan pekerjaan perawatan, itu dibutuhkan dana lebih banyak lagi dan mungkin akan memberikan impact yang luar biasa," lanjut Dwi.


Dorong Implementasi Hukum

Kepala Program UN Women Indonesia Dwi Faiz dalam press briefing bersama media, Jumat (1/3/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Jika menyorot berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kelompok perempuan, mulai dari perkawinan dini, kekerasan seksual hingga kesetaraan di dunia kerja, Dwi menyebut bahwa semua masalah tersebut sudah memiliki payung hukumnya masing-masing. Hanya saja, implementasinya yang harus ditegaskan.

"Sepertinya Indonesia kalau masalah payung hukum tuh sudah checklist semua. Kita udah ada UU TPKS, kemudian ada rencana pembangunan nasional yang responsive gender. Semuanya ada," ungkap Dwi.

"Kalau kita lihat semua policy sudah ada, tinggal how we implement the policy, how we monitor and track dan juga how we can also hold government accountable."


Perlu Temukan Akar Permasalahan

Media briefing oleh UN Women Indonesia jelang International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional, Jakarta, Jumat (1/3/2024). (Liputan6/Benedikta Miranti)

Sementara ketika ditanya masalah perempuan apa yang menjadi isu paling mendesak saat ini, Dwi menggarisbawahi bahwa satu masalah akan memiliki keterkaitan dengan masalah lainnya.

"Masukan bagi kita semua, supaya melihat isu tidak hanya melihat yang besarnya, tapi harus menemukan root cause atau akar permasalahannya. Jadi justru investasinya yang jarang di situ," kata Dwi.


Inisiatif Investasi Pemberdayaan Perempuan secara Ekonomi

Stress menjadi salah satu penyebab penuaan dini, maka kamu harus mengelola stress dengan benar. (Foto: Pexels.com/Liza Summer)

Dalam mewujudkan tema IWD tahun ini, UN Women Indonesia mengusulkan beberapa usulan untuk investasi bagi perempuan:

  • Menyediakan platform pembelajaran gratis berbasis keterampilan, disesuaikan dengan kebutuhan belajar perempuan, serta akses ke komunitas belajar.
  • Memberikan akses ke pengembangan keterampilan kewirausahaan yang berperspektif gender dan digital untuk mendukung perempuan wirausaha berpartisipasi di ekonomi digital.
Infografis 1 dari 4 Perempuan Mengalami Kekerasan Fisik atau Seksual. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya