Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) buka suara terkait langkah PT Pertamina (Persero) yang kembali menahan kenaikan harga BBM per 1 Maret 2024. Kebijakan Pertamina menahan harga BBM ini kembali diambil setelah langkah serupa dilakukan pada awal Februari 2024.
Di sisi lain, badan usaha swasta semisal BP-AKR dan Shell Indonesia justru memilih untuk menaikan harga BBM di SPBU mereka untuk periode Februari dan Maret ini.
Advertisement
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, kebijakan terkait harga BBM jadi kebijakan dan tanggung jawab masing-masing badan usaha. Sehingga pemerintah tidak bisa melakukan intervensi terhadapnya.
"Kan jelas aturannya di situ, lapor aja ke sini. Sepanjang dia masih dalam koridor, dan itu ada di badan usaha BBM. Kita tidak ada intervensi apa-apa," ujar Dadan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Menurut dia, harga BBM non subsidi pastinya dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak dunia. Sehingga patokan harga BBM non subsidi di pasaran diserahkan kepada masing-masing badan usaha.
"Di situ untuk naik turun ada di wilayah badan usaha untuk menyesuaikan," kata Dadan.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menyatakan, terdapat tiga alasan dibalik keputusan Pertamina untuk tidak menaikkan harga BBM pada Maret ini.
Pertama, Pertamina melihat harga minyak mentah dunia masih terkendali. Kedua, Pertamina menilai transaksi di MOPS masih aman. Melansir laman Kementerian Keuangan, Mid Oil Platt's Singapore atau yang disingkat MOPS adalah harga transaksi jual beli pada bursa minyak di Singapura.
Ketiga nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing memasuki Maret ini masih dalam posisi terkendali. Melansir laman Ban Indonesia, saat ini nilai tukar Rupiah terhadap USD mencapai Rp15.793 per USD.
"Untuk sementara harga BBM Non Subsidi hari ini 01 maret 2024 tidak ada perubahan, jadi masih sama dengan harga sebelumnya atau harga di Bulan Februari," kata Irto Ginting dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/3/2024).
Meski demikian, Pertamina secara berkala akan mengevaluasi harga BBM subsidi maupun non subsidi. Hal ini untuk memastikan pendapatan perusahaan tetap terjaga
"Kami tetap me-review untuk harga BBM Nonsubsidi, melihat trend harga minyak mentah, MOPS dan juga Kurs. Bila tidak adanya penyesuaian harga BBM non subsidi, sementara MOPS dan kurs naik, tentunya akan mengkoreksi potensi revenue Perusahaan," jelasnya.
Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina 1 Maret 2024
PT Pertamina (Persero) tak mengubah harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada 1 Maret 2024. Sehingga, harga BBM Pertamina 1 Maret 2024 masih sama sejak 1 Januari 2024.
Dikutip dari laman resmi mypertamina.id, Kamis (29/2/2024), harga BBM Pertamax di wilayah Jabodetabek masih dipatok Rp 12.950 per liter. Di wilayah yang sama, harga Pertamax Turbo juga masih dibanderol Rp 14.400 per liter.
Demikian juga dengan harga BBM Dexlite masih di harga Rp 14.550 per liter. Sementara Pertamina Dex tetap Rp 15.100 per liter.
Untuk harga BBM penugasan atau sering disebut dengan BBM subsidi juga tidak mengalami perubahan. Harga BBM jenis Pertalite dan BioSolar tetap.
Rinciannya, Pertalite tetap di harga Rp 10.000 per liter dan BioSolar di harga Rp 6.800 per liter.
Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95
Harga BBM Pertamax (RON 92)
- Rp 12.600 (Free Trade Zone/FTZ Batam)
- Rp 12.100 (FTZ Sabang)
- Rp 13.200 (Aceh, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 12.950 per liter (Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur)
- Rp 13.500 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 13.800 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
Harga BBM Pertamax Turbo (RON 98)
- Rp 13.500 per liter (FTZ Batam)
- Rp - per liter (FTZ Sabang)
- Rp 14.400 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 14.750 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua, Papua Barat)
- Rp 15.100 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu)
Harga BBM Pertamax Green 95
- Rp 14.900 per liter (DKI Jakarta dan Jawa Timur)
Advertisement
Dexlite dan Pertamina Dex
Dexlite (CN 51)
- Rp 13.200 per liter (FTZ Sabang)
- Rp 13.800 per liter (FTZ Batam)
- Rp 14.550 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 14.900 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
- Rp 15.250 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
Harga BBM Pertamina Dex (CN 53)
- Rp 14.400 (FTZ Batam)
- Rp 15.100 per liter (Aceh, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
- Rp 15.450 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua Barat)
- Rp 15.800 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu).