Penerbangan Perintis Hadir Buka Konektivitas Pulau Siau di Ujung Sulawesi Utara

Kementerian Perhubungan (Kemehub) dengan dibukanya penerbangan perintis di pulau penghasil buah pala terbaik di dunia ini akan membantu meningkatkan perekonomian di Pulau Siau.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Mar 2024, 15:28 WIB
Sebuah babak baru dalam sejarah Pulau Siau yang berada di ujung Utara Sulawesi Utara dimulai, dengan pembukaan penerbangan perintis perdana rute Manado -Siau-Naha-Miangas-Melonguane.(dok. Basarnas Jawa Barat)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah babak baru dalam sejarah Pulau Siau yang berada di ujung Utara Sulawesi Utara dimulai, dengan pembukaan penerbangan perintis perdana rute Manado -Siau-Naha-Miangas-Melonguane pergi pulang (pp) yang dilayani pesawat SAM Air pada Februari 2024. 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara M Kristi Endah Murni di Jakarta menyampaikan, dengan dibukanya penerbangan perintis di pulau penghasil buah pala terbaik di dunia ini akan membantu meningkatkan perekonomian di Pulau Siau. 

"Pembukaan penerbangan perdana ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi Pulau Siau tetapi juga membuka lembaran baru bagi peningkatan konektivitas udara dan mobilitas di wilayah Nusa Utara. Selain itu sebagai wujud pelaksanaan dari program angkutan udara perintis yang menjangkau wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan (3TP) di Indonesia," ujar dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2024). 

Kristi memberikan apresiasi kepada semua pihak atas dukungan sehingga terselenggaranya program angkutan udara perintis ini. "Dengan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah daerah, pusat, maupun masyarakat setempat, kini masyarakat di Siau dan sekitarnya dapat menikmati perjalanan menggunakan moda transportasi udara," imbuhnya.

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado Ambar Suryoko menganggap, kehadiran Bandara Taman Bung Karno di Pulau Siau yang selesai dibangun pada 2021 sangat memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Saat ini, Bandara Taman Bung Karno memiliki landas pacu sepanjang 1.400 m x 30 m sehingga mampu didarati oleh pesawat jenis ATR-72. Terminal penumpang seluas 600 m2 diprediksi mampu menampung 27.000 penumpang per tahun. Design terminal mempunyai ciri khas atap menyerupai ombak dikarenakan letak bandara yang berada di tepi laut," jelas Ambar.

 

 


Bandara Taman Bung Karno

Ilustrasi Landasan Pacu Bandara. (Unsplash/Merve Sensoy)

Bandara Taman Bung Karno menjadi pintu gerbang pariwisata di Bumi Karangetang Mandolokang Kolo-kolo. Beberapa destinasi wisata yang berada di kepulauan dengan julukan Negeri 47 Pulau ini adalah Pulau Mahoro yang dikenal dengan julukan Surga Tersembunyi, dan Temboko Lehi yang merupakan satu-satunya Pantai Air Panas di Indonesia.

"Kehadiran penerbangan perintis bersubsidi ini bukan hanya sekedar menambah daftar tujuan wisata yang dapat dicapai dengan mudah, tetapi lebih dari itu, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Siau. Dengan akses yang lebih cepat dan efisien, mobilitas penduduk untuk beraktivitas keluar masuk Siau akan semakin lancar," pungkasnya.


Kemenhub Mulai Penerbangan Perintis di Gorontalo, Ini Rutenya

Kementerian Perhubungan melalui Badan Layanan Umum (BLU) Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Djalaludin di Gorontalo, telah memulai program angkutan udara perintis untuk 2024. (Foto: Kementerian Perhubungan)

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi memulai penerbangan perintis di Gorontalo, Sulawesi Utara. Ada sejumlah rute yang dilayani oleh penerbangan perintis ini.

Kementerian Perhubungan melalui BLU Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Djalaludin di Gorontalo telah memulai Program Angkutan Udara Perintis Tahun Anggaran 2024 yang beroperasi di 9 rute.

"Alhamdullilah, program angkutan udara perintis Korwil Gorontalo tahun 2024 dapat terlaksana pada hari ini,” ujar Kepala UPBU Gorontalo, Joko Harjani

9 rute yang diamaksud di antaranya; Gorontalo - Pahuwato - Palu (PP); ⁠Gorontalo - Buol (PP); Gorontalo - Bolmong - Manado (PP) dan; Manado - Siau - Naha - Miangas - Melonguane (PP).

Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) atau perusahaan yang melayani sembilan rute penerbangan perintis tersebut adalah Maskapai SAMS Air menggunakan type pesawat DHC - 6 Twin Otter dengan kapasitas maksimal 17 penumpang. 

Joko mengatakan, masyarakat sekitar Gorontalo, Palu, dan Sulawesi Utara bisa terbantu dengan penerbangan perintis ini. Utamanya masyarakat di kawasan daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan (3TP), lantaran, masyarakat biasanya menggunakan jalur laut.

Terpisah, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suyoko berharap angkutan udara perintis ini dapat meningkatkan konektivitas antara Gorontalo dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.


Permudah Masyarakat

Sehingga mempermudah aktivitas masyarakat dan menunjang pendidikan, perekonomian, kesehatan, dan juga bantuan kemanusiaan. 

"Perintis ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Kita harus bersyukur Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk perintis di Korwil Gorontalo,” ungkap Ambar. 

Manfaat yang tidak kalah penting terhadap program perintis ini yaitu berperan untuk menurunkan disparitas harga kebutuhan pokok di wilayah 3TP yang dilalui. 

Ambar menuturkan, agar para Kepala UPBU yang melayani rute perintis tersebut agar melakukan pengawasan untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan terpenuhi. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya