Liputan6.com, Jakarta - Sholat hajat dan tahajud adalah salah dua sholat sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa bagi muslim yang mengamalkannya. Sholat ini biasa dilakukan ketika seorang muslim memiliki keinginan tertentu atau sedang punya masalah yang perlu dipecahkan.
Meskipun demikian, sejatinya sholat sunnah seperti sholat hajat dan tahajud adalah wujud penghambaan kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Sholat adalah kesempatan seorang hamba untuk berdoa dan berkomunikasi dengan Rabb-nya.
Kembali ke perkara sholat hajat dan tahajud. Umumnya kita mengetahui bahwa kedua sholat tersebut berbeda, dilakukan di waktu dan dengan niat yang berbeda pula.
Baca Juga
Advertisement
Pertanyaannya, apakah sholat hajat dan tahajud boleh digabung? Jika melaksanakan sholat hajat di malam hari setelah tidur, apakah dapat juga pahala sholat tahajudnya?
Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menjelaskan ihwal tersebut ketika mendapat pertanyaan dari salah satu jemaahnya. Simak penjelasan Buya Yahya berikut.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan, tahajud adalah sholat yang dilakukan setelah tidur di malam hari. Kalau tidak tidur tapi melakukan sholat malam, berarti bukan termasuk sholat tahajud.
Sholat tahajud sama seperti sholat tahiyatul masjid. Sholat tahiyatul masjid adalah sholat dua rakaat ketika masuk masjid. Tujuannya adalah menghormati masjid.
“Kalau kebetulan pas masuk masjid itu sholat jemaah (sudah) didirikan maka langsung sholat berjemaah. Maka sholat itu punya fungsi tahiyatul masjid, menghormat masjid,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV.
Begitu pun sholat tahajud. Misalnya, ketika seseorang lupa melaksanakan sholat isya, lalu terbangun di tengah malam dan menunaikan kewajibannya, maka sholat isya tersebut menempati waktu sholat tahajud.
“Biar pun setelah itu Anda ingin mengkhususkan sholat lagi tahajud dua rakaat, sah," kata Buya Yahya.
"Karena tahajud termasuk jenis (sholat) mutlak, maka tahajud boleh digabung dengan (sholat) hajat, digabung dengan sholat wudhu Anda. Boleh digabung dengan sholat-sholat sepadan dengannya,” jelasnya.
Dari penjelasan Buya Yahya dapat diketahui bahwa pahala sholat tahajud dan hajat akan didapat apabila seorang muslim melakukan sholat hajat di tengah malam setelah tidur. Niatnya adalah sholat hajat, tapi karena dilakukan di waktu tahajud (setelah tidur malam) maka pahalanya dobel.
Advertisement
Tidak Semua Sholat Sunnah Boleh Digabung
Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua sholat boleh digabung dengan sholat sunnah lainnya. Sholat fardhu tidak boleh dibarengi dengan sholat sunnah.
“Tapi kalau Anda melakukan sholat fardhu pas bangun tidur akan punya fungsi tahajud. Atau Anda melakukan sholat fardu pas waktu masuk masjid punya fungsi tahiyatul masjid, tapi tidak boleh niat tahiyatul masjid. Pahalanya dapat,” jelas Buya Yahya.
Selain sholat fardhu, sholat sunnah yang tidak boleh digabung adalah rawatib, dhuha, dan witir. Sebab, sholat-sholat tersebut sudah ditentukan waktunya.
“Tapi sholat yang martabatnya ketiga, sekelas sholat mutlak boleh digabungkan. Sholat sunnah mutlak bisa dilakukan kapan saja, baik tanpa sebab atau dengan sebab mengiringi,” tuturnya.
Berdasarkan penjelasan Buya Yahya, maka sholat tahajud boleh digabung dengan sholat hajat karena sama-sama sholat mutlak. Dalam praktiknya, ketika bangun tidur dan langsung sholat hajat maka sholat tersebut juga berfungsi sebagai tahajud. Wallahu a’lam.