Liputan6.com, Jakarta - Saat investasi atau melakukan trading di pasar saham, mungkin ada sejumlah istilah yang masih asing terdengar terutama bagi investor pemula.
Trivia saham kali ini sekilas membahas mengenai istilah dan salah satu strategi trading di pasar saham yakni stop loss. Dikutip dari laman Investing.com, Senin (4/3/2024), stop loss yakni saat investor menetapkan harga tertentu untuk untuk suatu saham. Jika harga stop loss itu tercapai, order secara otomatis terpicu untuk membeli dan menjual.
Advertisement
Dengan kisaran harga saham yang sudah ditetapkan baik maksimum dan minimum membuat investor senang untuk membeli dan menjual. Jika suatu saham turun atau naik melampaui batas tidak ada perdagangan yang dilakukan.
Pada dasarnya, stop loss seperti memiliki rencana cadangan untuk perdagangan. Jika Anda menjual, ini memungkinkan untuk memastikan hanya menjual saat harga sedang turun. Ini memberi Anda kendali atas harga yang diinginkan bahkan saat tidak bisa mengawasi pasar sepanjang waktu.
Lalu apa saja manfaat stop loss? Perintah stop loss ini menawarkan banyak manfaat bagi pelaku pasar tetapi penting untuk memahani risiko terkait. Berikut manfaat memakai stop loss:
1.Perlindungan terhadap volatilitas pasar
Pasar saham terkenal dengan volatilitasnya seiring harga bergejolak dengan cepat sebagai respons terhadap berbagai faktor. Perintah stop loss dapat membantu melindungi posisi trader dari penurunan harga secara tiba-tiba.
Dengan menetapkan stop loss, trader dapat memastikan ordernya hanya terpicu saat harga pasar mencapai atau melampaui level tertentu. Perlindungan terhadap volatilitas pasar dapat membantu pelaku pasar membatasi potensi kerugian dan melindungi modalnya.
Eksekusi dan Fleksibel
2.Membatasi kerugian dan mengelola risiko
Manajemen risiko adalah aspek penting dari trading. Dengan menentukan stop loss, trader dapat menetapkan rasio risiko-imbalan dan menerapkan strategi manajemen risiko lebih efektif.
Kemampuan membatasi kerugian ini membantu pelaku pasar melindungi modalnya dan menjaga disiplin saat trading.
3.Potensi menaikkan eksekusi perdagangan
Perintah stop loss memberi pelaku pasar lebih besar atas eksekusi perdagangannya. Dengan menetapkan stop loss, pelaku pasar dapat menentukan kisaran harga yang membuat nyaman untuk membeli dan menjual.Kontrol ini memungkinkan trader untuk mengamankan titik masuk dan keluar lebih baik, memaksimalkan potensi keuntungan dan meminimalkan kerugian tanpa harus mengawasi pasar 24 jam secara manual.
4.Fleksibel saat berstrategi
Perintah stop loss menawarkan fleksibilitas kepada pelaku pasar untuk menyesuaikan strateginya berdasarkan kondisi pasar tertentu. Misalknya, trader dapat memakai perintah untuk memasuki perdagangan saat harga saham tembus level resistance utama atau keluar dari perdagangan ketika saham sudah mencapai target keuntungan yang ditentukan.
Fleksibilitas ini memungkinkan pelaku pasar memanfaatkan pergerakan pasar yang menguntungkan dna menyesuaikan posisi sesuai rencana perdagangan pribadinya yang lebih spesifik.
Advertisement
Risiko Stop Loss
Di sisi lain meski perintah stop loss memberikan manfaat, trader juga mesti tahu potensi risiko dan pertimbangan yang terkait dengan pemakaiannya.
1.Kemungkinan gagal eksekusi
Di pasar yang bergerak cepat dan selama periode volatilitas tinggi, perintah stop loss mungkin tidak dieksekusi sebagaimana mestinya. Jika harga saham turun dan naik dengan cepat melewati batas harga, pesanan mungkin tidak dipenuhi.
Hal ini bisa terjadi ketika pergerakan harga saham tiba-tiba dan signifikan hingga melebihi batas harga yang ditentukan. Trader harus menyadari risiko ini dan mempertimbangkan untuk memakai strategi lain dan menyesuaikan harga.
2.Kesenjangan pasar
Kesenjangan pasar dapat terjadi ketika perbedaan yang signifikan antara harga penutupan dan harga pembukaan pada sesi perdagangan berikutnya.Kesenjangan itu mungkin terdapat keterbatasan likuiditas dan kurangnya pembeli dan penjual pada harga batas yang ditentukan.
3.Menyeimbangkan risiko
Stop loss meski membantu batasi kerugian, menetapkan harga yang ketat dapat mengakibatkan eksekusi prematur. Pelaku pasar juga dinilai harus mempertimbangkan toleransi risiko, kondisi pasar dan karakteristik spesifik dari portofolio yang diperdagangkan saat menentukan harga yang tepat.