Liputan6.com, Yogyakarta Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan Smart Agri Plant Factory untuk mewujudkan pertanian modern berkelanjutan. Fasilitas ini memanfaatkan teknologi tanpa tanah seperti otomatisasi untuk pemberian nutrisi, pengamatan kualitas air dan udara, serta pencahayaan, hidroponik dan kecerdasan buatan untuk memperkirakan pertumbuhan tanaman, panen, serta diagnosis kesehatan tanaman.
“Ini memungkinkan pertanian dilakukan di dalam ruangan, terlindung dari variabilitas cuaca dan tantangan lingkungan eksternal,” jelas koordinator penelitian di Smart Agriculture Research Andri Prima Nugroho, di sela-sela peresmian Smart Agri Plant Factory di FTP UGM Jumat 23 Februari 2024 .
Pengembangan Smart Agri Plant Factory ini menjadi wahana riset dan pengembangan teknologi pertanian terkini. Selain itu, juga demi meningkatkan produktivitas tanaman guna memastikan keamanan pangan yang berkelanjutan, mengurangi penggunaan pestisida dan air. Andri menjelaskan penelitiannya berfokus pada optimasi kondisi lingkungan untuk berbagai jenis tanaman, respons pertumbuhan, dan perilaku tanaman untuk memastikan Smart Agri Plant Factory dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik berbagai ekosistem dan kondisi geografis.
Baca Juga
Advertisement
“Harapannya dengan mengetahui kondisi optimal dan respons tanaman, dapat diimplementasikan dalam pengaturan berbagai macam parameter input dalam ekosistem pertanian,”paparnya.
Menggabungkan teknologi canggih dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan, Smart Agri Plant Factory bertujuan untuk merubah paradigma produksi pangan menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, modern dan berkelanjutan. Ketua DTBP FTP UGM, Lilik Sutiarso, menegaskan bahwa Smart Agri Plant Factory bukan sekadar inovasi, tapi revolusi dalam melihat dan mengelola produksi pangan di masa depan.
“Dengan menghadirkan solusi cerdas dan berkelanjutan, kami berharap dapat berkontribusi secara nyata dalam mengatasi masalah keamanan pangan global dan mitigasi perubahan iklim,” tuturnya.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani, mengapresiasi peresmian Smart Agri Plant Factory hasil dedikasi tim multidisiplin yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan peneliti di Smart Agriculture Research. Dikembangkan melalui kerja sama lintas disiplin ilmu yakni Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian (EMP), dan Laboratorium Teknik Lingkungan dan Bangunan Pertanian (TLBP) serta diperkuat oleh dukungan dari mitra industri PT. Inamas Sintesis Teknologi (INASTEK) .
“Kehadiran Smart Agri Plant Factory ini harapannya menjadi salah satu pemicu untuk riset-riset selanjutnya dalam upaya memitigasi perubahan ilkim. Di samping itu juga menjadi model sistem agroindustri yang cerdas dan berkelanjutan serta bisa mengakomodasi kearifan lokal,” urainya.
Direktur Penelitian UGM, Mirwan Ushada, berharap Smart Agri Plant Factory ke depan mampu mendukung flagship penelitian di UGM. Mirwan menyebutkan ada lima flaghsip penelitian translasional dan transdisiplin. Dua diantaranya yang menjadi prioritas adalah kemandirian pangan dan perubahan iklim dan adaptasi lingkungan.
“Universitas akan mendukung pengembangan Smart Agri Plant Factory sebagai sarana riset dan percontohan,” terangnya.