Liputan6.com, Jakarta Marlo Ernesto beberapa waktu lalu sempat mencuri perhatian gara-gara perbincangannya dengan Keisya Levronka di kanal YouTube Volix Media. Pasalnya, perbincangan Marlo dengan Keisya Levronka berjalan dengan sangat alot.
Alhasil, para warganet yang menonton perbincangan itu pun terbagi menjadi dua kubu. Belum lama ini, Marlo Ernesto kembali diungkit permasalahannya oleh Praz Teguh. Namun, perbincangan beralih ke sosok ayah Marlo, Andy F. Noya.
Advertisement
Ditanya soal sang ayah, Marlo Ernesto justru semangat. Namun menariknya, ia sempat mengaitkan nasibnya sendiri dengan nasib Rafathar. Namun begitu, Marlo tetap mengangkat sisi positif dari sang ayah.
"Deket banget gue, bro. Dia kalau bukan bapak gue, takut sih. Gue lu, bro banget, sih. Sama suka nolong orang miskin," celetuk Marlo Ernesto kepada Praz Teguh, mengutip kanal YouTube HAS Creative.
Marlo Terang-terangan Iri dengan Rafathar
Marlo Ernesto kemudian mengungkapkan isyarat perasaan bangganya lantaran sang ayah rupanya memiliki sifat yang gemar menolong. Di sinilah ia membalutnya dengan ungkapan iri kepada Rafathar.
"Iri gue sama Rafathar bapaknya suka main mobil, bapak gue suka nolong orang. Dia kesehariannya nolong orang gitu," ungkapnya.
Advertisement
Marlo Ungkap Alasan Ayahnya Suka Bantu Orang
Lebih lanjut, Marlo Ernesto mengatakan bahwa sang ayah juga pernah merasakan nasib serupa dengan orang-orang yang pernah dibantunya.
"Gue pernah tanya, 'Kenapa harus bantu orang-orang kayak begitu?' 'Soalnya ayah pernah miskin, ayah tahu rasanya susah makan. Jadi enggak mau lihat orang susah makan'," ujar Marlo Ernesto mengulang kalimat dari Andy F. Noya.
Cerita Marlo Soal Keisya Levronka
Mengenai Keisya Levronka, Marlo menceritakan bahwa di ruangan podcast Volix kala itu, pihak label musik menemani mereka, sementara manajer sang penyanyi menunggu di luar ruangan. Namun ketika Marlo gelisah atas sikap Keisya, pihak label justru menertawakan situasi itu, membuatnya makin kesal.
"Banyak kesalahan di situ, sih. Jadi, dia datang sama manajernya. Waktu masuk, mungkin kalau manajernya dalam ruangan kayak gini, dia bisa melihat apa yang tidak terjadi. Tapi enggak, Bang. Dia merokok di luar," ujar Marlo.
"Terus waktu gue sudah naik pitam, orang labelnya malah ketawa-ketawa, dipikir gua bercanda. Jadi, kayak tambah kesal sih," sambungnya.
Advertisement