Liputan6.com, Jakarta - BMW merealisasikan rencana mereka untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Thailand. Hal itu ditandai dengan upacara peletakan batu pertama di lokasi pembangunan pabrik baterai BMW di Provinsi Rayong.
Dengan pembangunan pabrik manufaktur ini, Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki fasilitas produksi baterai BMW EV, menyusul pabrik di Tiongkok dan Hungaria.
Advertisement
“Produksi lokal baterai tegangan tinggi di Rayong adalah langkah logis berikutnya dalam kelanjutan elektrifikasi jaringan produksi kami. Sekali lagi, prinsip 'lokal untuk lokal' berlaku, mendukung pembangunan ekonomi, peluang kerja dan transfer pengetahuan di Thailand dan kawasan ASEAN,” kata Milan Nedeljković, Anggota Dewan Produksi BMW AG, pada upacara peletakan batu pertama, dikutip dari keterangan resminya Senin (4/3/2024).
Fasilitas seluas 4.000 meter persegi ini nantinya akan mengubah sel baterai impor menjadi modul yang kemudian akan diintegrasikan ke dalam baterai bertegangan tinggi Gen-5 milik BMW. Produksinya akan dijadwalkan mulai pada paruh kedua tahun 2025.
Nilai investasi BMW Group dalam proyek ini telah mencatatkan nilai lebih dari 1,6 miliar Baht, di mana hampir 1,4 miliar Baht akan digunakan untuk membeli peralatan dan sistem canggih.
Pada kesempatan itu pula mereka mengumumkan jika sedang menyiapkan lokasi untuk memproduksi kendaraan listrik di Negeri Gajah Putih.
Seperti dikutip dari Bangkok Post, Baraka, CEO BMW Group Thailand mengungkapkan adanya kemungkinan menyusulnya rencana produksi kendaraan listrik BMW di Thailand.
“BMW juga berencana berinvestasi pada produksi kendaraan listrik di Rayong, namun keputusan akhir akan ditentukan banyak faktor, termasuk permintaan pasar dan pasokan semikonduktor global," kata Baraka.
Selain itu, perusahaan juga mengungkapkan menginginkan Thailand menjadi pusat ekspor produksi baterainya.
Kebijakan Pemerintah yang Mendukung
Keputusan BMW membangun pabrik di Thailand juga berdampingan dengan pertumbuhan penjualan mobil elektrik di Thailand serta kebijakan pemerintahnya yang mendukung elektrifikasi.
Februari lalu, Komite Kebijakan Kendaraan Listrik Nasional Thailand telah menyetujui hibah tunai untuk produsen sel baterai kendaraan listrik lokal dan Energy Storage System (ESS), dengan memberi dukungan keuangan melalui Dana Peningkatan Daya Saing.
Dalam keputusan tersebut, menentukan tenggat bagi perusahaan yang berminat melakukan investasi untuk menyerahkan proposal proyek investasinya paling lambat akhir 2027.
Dilihat dari penjualannya di Thailand, dikutip dari Bangkok Post, tahun lalu BMW Group Thailand berhasil membukukan total penjualan mobil sebanyak 15.477 unit, meningkat dari tahun ke tahun sebesar 4 persen dari mobil merek BMW dan MINI miliknya.
Sedangkan untuk penjualan sepeda motor BMW Motorrad sebanyak 1.079 unit. Untuk mobil listrik, BMW meraup pangsa pasar 15,5 persen dari penjualannya di Thailand.
Sebelumnya, BMW Group telah memproduksi baterai tegangan tinggi untuk plug-in hybrid buatan lokal sejak tahun 2019 di pabrik Rayong.
Pabrik Rayong juga telah memproduksi sekitar dua lusin model BMW, MINI, dan BMW Motorrad untuk pasar Thailand dan berbagai negara ASEAN. Pada 2023, produksinya berjumlah lebih dari 12.000 mobil dan hampir 11.000 sepeda motor.
Advertisement