Kejar Sandalnya yang Masuk Selokan, Bocah di Manado Terperosok hingga Tewas Terseret Arus

Korban mengejar sandalnya yang hanyut ke selokan sehingga dirinya ikut terperosok ke selokan dan terbawa derasnya aliran air

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 05 Mar 2024, 13:41 WIB
Proses evakuasi korban hanyut di Kota Manado, Sulut.

Liputan6.com, Manado - Cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada akhir pekan lalu menelan korban jiwa. Seorang bocah berusia 7 tahun yang hanyut di Sungai Kota Manado, Sulut, ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (2/3/2024).

Kepala Kantor Basarnas Manado Monce Brury mengungkapkan, korban bernama Muhamad Muzair yang beralamat di Perum Panda Mas Lingkungan 7, Politeknik, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut.

“Saat itu korban yang sedang mengaji di masjid ketika terjadi hujan deras, mengejar sandalnya yang hanyut dan terperosok ke selokan dan terbawa derasnya aliran air saat itu,” ujarnya.

Namun malang menimpa bocah itu. Dia ikut terseret arus air yang cukup deras. Masyarakat setempat melakukan pencarian mandiri di sekitar sungai, kemudian dibantu tim Basarnas yang menggunakan perahu karet. Bocah malang itu akhirnya ditemukan di pinggir sungai dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi dia hanyut sekitar 500 meter," katanya

Korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah untuk untuk disemayamkan.

Terkait cuaca ekstrem yang melanda Sulut, Monce mengimbau agar masyarakat khususnya yang tinggal di pinggiran sungai dan di tebing- tebing waspada curah hujan saat ini masih tinggi sampai akhir bulan Maret.

"Sekali lagi pada saat musim hujan agar anak- anak selalu diawasi sehingga tidak memakan korban jiwa," ujarnya memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya