Legenda Manchester United Ungkap Kesalahan Besar di Era Ole Gunnar Solskjaer

Mantan bintang Manchester United Rio Ferdinand memberi kritik tajam terhadap kebijakan transfer manajemen Setan Merah. Dia menilai penjualan Chris Smalling, bersama dengan Jonny Evans, adalah kesalahan besar yang terjadi pada era Ole Gunnar Solskjaer.

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 06 Mar 2024, 13:00 WIB
Rio Ferdinand kala membela Manchester United. AFP PHOTO / ANDREW YATES

Liputan6.com, Jakarta - Mantan bintang Manchester United Rio Ferdinand memberi kritik tajam terhadap kebijakan transfer manajemen Setan Merah. Dia menilai penjualan Chris Smalling, bersama dengan Jonny Evans, adalah kesalahan besar yang terjadi pada era Ole Gunnar Solskjaer.

Menurut Ferdinand, Smalling adalah salah satu bek terbaik yang dimiliki MU dan seharusnya tidak dibiarkan pergi.

Dia menyoroti masalah dalam rekrutmen pemain klub selama beberapa tahun terakhir. MU kesulitan dalam mempertahankan pemain kunci atau merekrut pengganti yang tepat.

Dalam situasi ini, Ferdinand menekankan pentingnya kehadiran pemain lama dengan pengalaman dan karakteristik yang diperlukan untuk membangun struktur serta kestabilan dalam tim. 

Ferdinand menyebut Smalling memenuhi kriteria tersebut. Namun, MU justru melepasnya ke AS Roma pada 2020.

"Saya sudah mengatakan ini berkali-kali. Keputusan mereka menjual Jonny Evans adalah sebuah parodi," kata Rio Ferdinand.


Komentar Ferdinand Setelah MU Jual Evans dan Smalling

Rio Ferdinand. Diboyong dari Leeds United pada awal musim 2002/2003. Hingga musim 2013/2014 telah tampil dalam 455 pertandingan. Berhasil membuat 8 gol dan 9 assist. Meraih 6 trofi Liga Inggris, 2 Piala Liga, 2 Community Shield, 1 Liga Champions dan 1 PD antar-klub. (AFP/Glyn Kirk)

"Smalling seharusnya tidak diizinkan pergi. Dia adalah bek terbaik, bek tengah terbaik, ketika saya pensiun. Ketika saya dan Vidic meninggalkan MU, turut hilang pengalaman dan orang-orang lama. Maka tersisa Smalling. Dia adalah bek terbaik yang mereka punya. Saya tidak percaya Smalling dan Smalling, jujur saja."

Ferdinand menambahkan, pemain seperti Smalling dan Evans adalah tipe pesepak bola yang penting untuk menjaga struktur dan kestabilan dalam klub.

Dia merujuk kiprah Smalling yang telah menemukan kembali performa terbaiknya di Serie A bersama AS Roma.


MU Setelah Berakhirnya Era Ferdinand-Vidic

Nemanja Vidic dan Rio Ferdinand berhasil menjadi duet maut di lini belakang Setan Merah di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Pasangan ini mampu membuat rekor bermain tanpa kebobolan selama 1.311 menit di Liga Inggris musim 2008/2009. (Foto: AFP/Chris Young)

Ferdinand dan Vidic merupakan duet bek tengah hebat terakhir MU. Setelah itu Setan Merah kesulitan menemukan komposisi terbaik demi mengisi jantung pertahanan. Padahal klub telah menghabiskan banyak uang untuk merekrut pemain seperti Eric Bailly dan Victor Lindelof.

Keputusan besar lainnya adalah dengan menjadikan Harry Maguire sebagai bek termahal sepanjang sejarah sepak bola. Dia dianggap sebagai pembelian gagal dan nyaris dijual musim panas lalu. Bahkan kehadiran juara dunia dan kolektor trofi seperti Raphael Varane juga tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya