Kabar Baik bagi Kamu yang Cuma Punya Waktu Berolahraga di Akhir Pekan

Para peneliti menyarankan bahwa jumlah total aktivitas fisik mingguan yang direkomendasikan secara nasional yaitu 150 menit dengan intensitas sedang.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 05 Mar 2024, 12:00 WIB
Studi Baru Ungkap Solusi Olahraga bagi Orang yang Hanya Punya Waktu di Akhir Pekan. (Image by pressfoto on Freepik).

Liputan6.com, Jakarta Kesibukan sehari-hari membuat sebagian orang hanya bisa berolahraga pada akhir pekan. Meski begitu, penelitian baru membawa kabar baik bagi kamu yang hanya bisa berolahraga di Sabtu dan Minggu.

Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang melakukan aktivitas berkeringat hanya di akhir pekan memiliki tingkat lemak tubuh yang mirip dengan mereka yang pergi ke gym sepanjang minggu. Dengan catatan, mereka melakukan total olahraga setidaknya 150 menit, melansir Verywell Health, Selasa (5/3/2024).

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal penelitian Obesity ini mengamati lemak perut dan lemak tubuh secara keseluruhan. Para peneliti Tiongkok menggunakan dual-energy X-ray absorptiometry (DXA scan) untuk mengukur massa lemak perut dan seluruh tubuh dan juga mengamati BMI atau indeks massa tubuh dan lingkar pinggang pada hampir 9.700 peserta berusia 20 hingga 59 tahun.

Para peneliti mengumpulkan data dari tahun 2011 hingga 2018 melalui Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS (NHANES) kemudian memilahnya ke dalam kelompok. Kuesioner mengelompokkan peserta menjadi tidak aktif, “pejuang akhir pekan”, dan aktif secara teratur.

Peneliti menemukan, mereka yang berolahraga di akhir pekan dan peserta yang rutin olahraga aktif memiliki lemak perut dan massa lemak seluruh tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak aktif.


Menguntungkan bagi Kesehatan

Berdasarkan data tersebut, para peneliti menyarankan bahwa jumlah total aktivitas fisik mingguan yang direkomendasikan secara nasional yaitu 150 menit dengan intensitas sedang.

Dapat pula 75 menit aktivitas aerobik intensitas kuat dan dua hari penguatan otot. Total ini dapat dilakukan selama sepekan atau hanya satu/dua hari di akhir pekan saja. Kedua metode latihan ini dikaitkan dengan penurunan lemak tubuh.

Gregory Katz, MD, ahli jantung di NYU Langone Health yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa dia tidak terkejut dengan temuan ini. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa berapapun jumlah olahraga yang dilakukan memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan.

“Tidak ada yang istimewa mengenai kapan latihan itu dilakukan; melakukannya secara berkelompok dalam beberapa hari bersama-sama tidak lebih baik atau lebih buruk daripada melakukannya secara tersebar sepanjang minggu,” katanya mengutip Verywell Health.


Tak Hanya Bisa Dilakukan di Akhir Pekan

Meskipun metode olahraga ini identik dengan para “pejuang akhir pekan” tapi sebetulnya metode ini bisa dilakukan kapan saja.

Hal ini disampaikan Peter T. Katzmarzyk, PhD, FTOS, direktur eksekutif asosiasi untuk Ilmu Kependudukan dan Kesehatan Masyarakat di Pusat Penelitian Biomedis Pennington di Louisiana State University.

“Bisa Senin, Rabu, dan Jumat—tidak harus Sabtu dan Minggu,” katanya.

Meskipun para peneliti menyarankan bahwa jumlah olahraga mingguan yang direkomendasikan dapat dilakukan selama satu atau dua hari, tapi berolahraga secara intens selama lebih dari satu jam sekaligus tidak cocok untuk semua orang.

“Usia Anda, tingkat kebugaran, dan cedera apapun semuanya menentukan kemampuan Anda saat memulai olahraga.”


Mulai Secara Perlahan

Maka dari itu, penting untuk memulai secara perlahan dan secara bertahap.

“Anda tentu tidak ingin beralih dari tidak banyak bergerak menjadi tiba-tiba menghabiskan tiga jam melakukan olahraga yang benar-benar dapat melukai diri sendiri,” kata Katzmarzyk.

Katz menambahkan, simpulan penting dari temuan ini adalah bahwa berolahraga dalam jumlah berapapun lebih baik daripada tidak sama sekali.

“Anda tidak perlu menunda latihan Anda ke akhir pekan, dan Anda tidak perlu terintimidasi oleh pedoman 150 menit. Yang penting adalah mulai bergerak ketika Anda punya waktu.”

Bersikap konsisten jauh lebih penting dibandingkan melakukan apa yang disebut optimal, pungkasnya.

Infografis jenis-jenis olahraga kekinian. (Dok: Tim Grafis Liputan6.com/Abdillah).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya