Tips Gus Iqdam Supaya Tidak Malas Beribadah di Bulan Ramadhan, Ayo Gas!

Pendakwah muda viral yang juga alumnus Ponpes Al Falah Ploso, Kediri, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam memaparkan salah satu penyebab yang menjadikan seseorang ini malas beribadah.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2024, 03:20 WIB
Gus Iqdam (SS: YT Lintas Alas)

Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah muda yang juga alumnus Ponpes Al Falah Ploso, Kediri, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam memaparkan salah satu penyebab seseorang malas beribadah.

Memasuki bulan Ramadhan 2024 yang tinggal sebentar lagi, maka perlu mengikis dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan malas ibadah.

Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah dalam kesempatan ceramahnya juga pernah mengatakan bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan menuju bulan suci Ramadan.

Oleh sebab itu, persiapan-persiapan menuju Ramadhan ini sejatinya telah dipersiapkan di bulan ini. Sebagai pintu gerbang menuju bulan yang mewajibkan umat Islam melaksanakan ibadah puasa, maka di bulan Sya’ban Rasulullah SAW memperbanyak amal ibadah, khususnya puasa.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Penyebab Seseorang Malas Beribadah

Gus Iqdam ungkap biaya Harlah Sabilu Taubah (SS: YT Sabil Net)

Salah satu penyebab malas atau beratnya seseorang melaksanakan ibadah salah satunya karena memiliki banyak masalah dengan orang lain. Masalah-masalah ini pada akhirnya akan mengotori hati dan kotornya hati ini juga menjadi penyebab malasnya ibadah.

"Biasanya yang membuat malas atau sulit untuk melaksanakan ibadah, berat melaksanakan ibadah itu disebabkan memiliki banyak masalah dengan orang lain," paparnya dikutip dari tayangan YouTube BSS Audio Production, Selasa, (05/03/2024).

Jadi, jika orang memiliki masalah yang sedikit, bahkan tidak memiliki masalah dengan orang lain, maka tentu saja akan merasa nikmat melakukan apa saja termasuk ibadah.

"Semakin seseorang itu sedikit masalahnya atau bahkan tidak memiliki masalah dengan orang lain, mau apa saja itu enak," terangnya.

Gus Iqdam juga mencontohkan seseorang yang memiliki masalah dengan orang lain dapat menghambat kenyamanananya dalam beribadah.

"Contoh, seseorang tidak rukun dengan tetangganya, tidak mau ke mushala, tidak rukun dengan tetangga sebelahnya. Nanti ketika sholat Tarawih, 'Wah ini bertemu dengan seseorang atau tetangganya apa enak? Pasti tidak nyaman',” tandasnya.

 


Amalan agar Rajin Beribadah

Ilustrasi ibadah, zikir, doa. (Photo by Masjid Pogung Raya on Unsplash)

Menukil NU Online, untuk dapat terus memiliki semangat dalam mengisi hari dengan ibadah tidaklah mudah. Terkadang ada suasana yang mana ogah melaksanakan sejumlah ibadah, termasuk yang wajib sekalipun. 

Pernah merasa berat hati untuk shalat, puasa, sedekah, atau ibadah lainnya? Keberatan itu didasarkan pada segudang alasan. Yang jelas, keberatan untuk ibadah itu terjadi karena situasi batin yang memang tidak memiliki kecenderungan untuk ibadah.  

Berikut ini merupakan salah satu doa yang dapat dibaca untuk melunakkan hati agar diringankan dan dimudahkan untuk berbuat baik.

 اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ والحمد لله رب العالمين 

Allahumma waffiqna li tha‘atika, wa atmim taqshirana, wa taqabbal minna, innaka antas sami‘ul ‘alim. Wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa ‘alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.  

Artinya: Ya Allah, bimbinglah jalan kami pada jalan ketaatan kepada-Mu, sempurnakanlah kekurangan kami, terimalah ibadah kami. Sungguh, Kau maha mendengar lagi mengetahui. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam-Nya kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. (lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 49).  

Lafal doa ini dapat dibaca pada setiap selesai shalat lima waktu. Ini doa merendahkan hati berbuat ibadah, dibaca tiap-tiap lepas sembahyang lima waktu. Doa ini juga dapat dibaca oleh orang tua untuk anaknya dan juga sebaliknya. Wallahu ‘alam.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya