Liputan6.com, Jakarta - Darren Coppin, mengungkap alasan mengapa orang mudah termakan dan menyebarkan hoaks. Pakar Ilmu Perilaku itu menjelaskan bahwa kecenderungan menyebar hoaks karena membenarkan keyakinan atau kecurigaan yang sudah ada sebelumnya.
"Kita cenderung mengingat informasi yang menegaskan (membenarkan) keyakinan kita yang sudah ada sebelumnya, sehingga mengarah pada polarisasi dan ekstremisme," ujar Coppin, dilansir dari SBS.
Advertisement
Contohnya, jika ada orang yang termasuk dalam kelompok yang menentang vaksinasi, orang tersebut cenderung hanya akan mencari informasi yang sejalan dengan keyakinannya.
Faktor lainnya, kemajuan teknologi memudahkan informasi atau berita hoaks terlihat asli ketika diakses sehingga penyebaran misinformasi dan disinformasi makin cepat dan luas. Oleh karena itu, Coppin mengimbau untuk tidak mengambil berita atau informasi mencurigakan sebelum membagikannya.
"Jika ragu dengan informasi yang kita terima, jangan meneruskan dan membagikan informasi tersebut karena itu hanya akan memperluas penyebaran misinformasi. Kedua adalah jangan sampai terjadi bias ketika menerima dan memahami suatu informasi," ujarnya menegaskan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement