60% Laba SCMA Dibagikan Sebagai Dividen

PT Surya Citra Media Tbk memutuskan pembagian dividen sekitar 60% dari laba bersih perseroaan yang terafiliasi di tahun 2012 atau sebesar Rp 701,83 miliar. SCMA juga menyetujui rencana merger perusahaan dengan IDKM.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Apr 2013, 19:21 WIB
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) perusahaan media nasional, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA),  memutuskan pembagian dividen sekitar 60% dari laba bersih perseroaan yang terafiliasi di tahun 2012. Total 'bonus' bagi pemegang saham itu mencapai Rp 701,83 miliar.

Corporate Secretary PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Hardijanto Saroso mengatakan pemberian dividen dilakukan berdasarkan jumlah laba bersih dari SCMA dan PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) yang telah resmi bergabung. Proses penggabungan sendiri akan tuntas pada 1 Mei 2013.

"Kami terus memberikan apresiasi kepada semua pemegang saham, untuk dividen yang diberikan 14.621.601.234 lembar saham dengan keuntungan per lembar sahamnya senilai Rp 48," ujar Hardijanto usai RUPST SCMA di SCTV Tower, Jakarta, Jumat (5/4/2013).

Hardijanto menjelaskan, SCMA sepanjang 2012 lalu mencatat laba bersih sebesar Rp 913 miliar. Sedangkan laba Indosiar tercatat mencapai Rp 257 miliar.

Disinggung mengenai target laba dan pendapatan perseroan di tahun ini, Hardijanto mengaku belum bisa memberikan penjelasan detil. Penyebabnya, dalam beberapa bulan kedepan, rencana strategis perseroan akan ditentukan melalui jajaran Komisaris dan direksi yang sudah terpilih pada RUPS Tahunan hari ini.

"Saya yakin pertumbuhan usaha SCMA akan terus naik, namun kami belum bisa menentukan target untuk laba dan market share-nya," kata Hardijanto.

Setuju Merger

Selain menetapkan dividen, RUPS kali ini juga menyetujui rencana penggabungan usaha perusahaan dengan PT Indosiar Karya Media Tbk dan perubahan susunan beberapa direksi.

"Semua pemegang saham sudah menyetujui agenda rapat tersebut, mereka pemegang saham 100 persen menyatakan setuju," ujar Hardijanto.

Komisaris SCMA, Fofo Sariaatmadja menegaskan, keputusan merger yang ditempuh perusahaan bakal membantu kinerja perseroan menjadi lebih baik. Dalam merger itu, perusahaan yakin akan ada efisiensi biaya, serta optimalisasi infrastruktur studio, serta peralatan kantor dan studio yang bisa disinergikan antara kedua perusahaan media itu.

"Sehingga satu sama lain bisa bersinergi, dan akan jauh lebih baik kedepannya," kata Fofo.

Ia menambahkan, dengan merger tersebut, maka perjalanan industri penyiaran swasta yang terus berkembang dan pesat kedepannya. (Dis/Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya