Liputan6.com, Jakarta - MMA Global Indonesia menyebut teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) diproyeksikan menjadi mesin bagi setiap merek untuk meningkatkan penjualan selama Ramadan 2024.
Country Head & Board of Director Indonesia MMA Global, Shanti Tolani menuturkan, AI akan memudahkan brand untuk menggaet konsumen, mencocokan kebiasaan pelanggan, dan dapat membuat pemasaran menjadi lebih tepat sasaran.
Advertisement
"Di tahun 2024, MMA Global akan fokus terhadap pemanfaatan AI secara optimal bagi para marketer, dan membantu setiap brand menggaet konsumen berdasarkan pendekatan AI," ujar Shanti.
Berdasarkan data Statista, Shanti menyampaikan, pemanfaatan AI pada 2024 berpotensi menghasilkan transaksi sebesar USD 350 juta atau setara Rp 5,5 triliun. Angka ini meningkat 25 persen dibandingkan penjualan di tahun sebelumnya.
Adapun pemanfaatan AI selama Ramadan tetap memiliki tantangan seperti format dan pengukuran Iklan non-standar untuk menemukan efisiensi dan optimasi return of investment (ROI).
"Sekitar 60 persen masyarakat Indonesia menyatakan niat mereka untuk meningkatkan belanja Ramadan mereka. Kecenderungan ini diperkirakan akan terus berlanjut tahun ini sejalan dengan pasar ritel yang siap berekspansi secara substansial, dengan proyeksi lonjakan hampir USD 50 miliar," ujar Shanti.
Shanti turut mengingatkan agar setiap brand terus bereksplorasi pasar mengingat karakteristik konsumen Indonesia cenderung mencoba atau membeli satu produk yang belum pernah dicoba sebelumnya.
"Ada banyak hal yang perlu dijelajahi, tetapi sisi lain dari spektrum tersebut adalah dengan benar-benar melihat semua hal di atas melalui kaca mata marketing dan menganalisis apa yang sebenarnya kita lihat," pungkasnya.
MMA Global Indonesia: 60 Persen Masyarakat Berniat Tingkatkan Minat Belanja Ramadan 2024
Sebelumnya diberitakan, MMA Global Indonesia, asosiasi perdagangan pemasaran dan periklanan mengungkapkan sebesar 60 persen menyatakan niat mereka untuk meningkatkan belanja Ramadhan tahun ini.
Country Head & Board of Director, MMA Global Indonesia, Shanti Tolani menuturkan dengan adanya peningkatan ini, MMA Global Indonesia mengarahkan fokus kepada segmen ritel.
"Kecenderungan ini diperkirakan akan terus berlanjut tahun ini sejalan dengan pasar ritel yang siap berekspansi secara substansial, dengan proyeksi lonjakan hampir USD 50 miliar,” kata Shanti kepada wartawan, di sela acara MMA Global Indonesia Ramadhan Insights 2024, di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Dalam spektrum pertumbuhan ini, Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun sebesar 4,38% khususnya di Jaringan Media Ritel. Selain itu, Shanti mengungkapkan kebiasaan customer Indonesia selama Ramadhan adalah untuk mencoba merek-merek lain yang belum mereka coba sebelumnya.
Adapun, menurut data dari Think with Google menunjukkan, customer secara aktif mencari pengalaman ritel baru selama bulan suci Ramadhan, dengan 88% pembeli berinteraksi dengan setidaknya satu pengecer yang belum pernah mereka beli sebelumnya.
"Bagi Merek dan Pemasar, hal yang paling penting dalam inti segala sesuatu yang mereka lakukan adalah keterlibatan bermakna kepada customer yang membantu memperkuat hubungan yang langgeng, membangun komunitas, dan loyalitas yang berkelanjutan,” ujar Shanti.
Advertisement
Beri Wawasan Pemasaran Sepanjang Ramadhan, MMA Global Indonesia Gelar Ramadan Insights 2024
Sebelumnya diberitakan, MMA Global Indonesia, asosiasi perdagangan pemasaran dan periklanan menggelar konferensi setengah hari yang transformatif bertajuk Ramadhan Insights 2024. Acara ini digelar pada, Selasa, 5 Maret 2024 di Ritz Carlton, Jakarta.
Ramadan Insights 2024 diselenggarakan sebagai wawasan terkait kekuatan pemasar melalui integrasi teknologi-teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), Media Ritel, dan Omnichannel Marketing, terutama menjelang bulan suci Ramadhan 2024.
Country Head & Board of Director, MMA Global Indonesia, Shanti Tolani menjelaskan MMA Global Indonesia mengadakan acara ini bagi para pemimpin dan pakar industri untuk mengumpulkan dan berbagi perspektif dengan pemahaman holistik tentang berbagai implikasi mendalam terhadap perayaan Ramadhan.
"Ini juga menyoroti pentingnya memanfaatkan teknologi transformatif untuk memfasilitasi inovasi dan pertumbuhan yang tak tertandingi,” kata Shanti, dalam kata sambutannya.
Shanti menambahkan, di ranah global, MMA Global akan berfokus pada sektor AI untuk pemasar dan membantu brand menavigasi pergerakan dalam pendekatan pemasaran berbasis AI.
Data Statista menunjukkan pasar AI akan mencapai sekitar USD 350 juta atau setara Rp 5,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.774 per dolar AS) pada 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang mengesankan sebesar 25%.
“Ini menunjukkan adanya perubahan signifikan di mana AI akan menjadi tulang punggung kampanye pemasaran, yang menggarisbawahi dampaknya peran penting dalam membentuk kembali lanskap pemasaran,” jelas Shanti.
Perilaku Konsumen Selama Ramadan
Shanti menjelaskan, menurut data dari Think with Google menunjukkan, customer secara aktif mencari pengalaman ritel baru selama bulan suci Ramadan, dengan 88% pembeli berinteraksi dengan setidaknya satu pengecer yang belum pernah mereka beli sebelumnya.
"Bagi Merek dan Pemasar, hal yang paling penting dalam inti segala sesuatu yang mereka lakukan adalah keterlibatan bermakna kepada customer yang membantu memperkuat hubungan yang langgeng, membangun komunitas, dan loyalitas yang berkelanjutan,” jelas Shanti.
Konsumen Indonesia Belanja Lebih Banyak Pada Ramadan
Adapun menurut Shanti, pada Ramadhan tahun ini, MMA Global Indonesia mengarahkan fokus kepada segmen ritel karena sebesar 60 persen masyarakat Indonesia menyatakan niat mereka untuk meningkatkan belanja mereka selama Ramadhan.
"Kecenderungan ini diperkirakan akan terus berlanjut tahun ini sejalan dengan pasar ritel yang siap berekspansi secara substansial, dengan proyeksi lonjakan hampir USD 50 miliar,” tuturnya
Dalam spektrum pertumbuhan ini, Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun sebesar 4,38% khususnya di Jaringan Media Ritel.
Selain itu, Shanti mengungkapkan kebiasaan customer Indonesia selama Ramadhan adalah untuk mencoba merek-merek lain yang belum mereka coba sebelumnya.
Advertisement