Prabowo Sebut Ekonomi Indonesia Sangat Bagus, Masalahnya Tinggal Manajemen dan Efisiensi

Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden Prabowo Subianto menuturkan, karakteristik pendekatan Indonesia terhadap investasi adalah kolaborasi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Mar 2024, 20:25 WIB
Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden Prabowo Subianto menyatakan, saat ini ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan sekaligus Calon Presiden Prabowo Subianto menyatakan, saat ini ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Hal ini teruji dari kemampuan Indonesia melewati berbagai krisis dan ketidakpastian ekonomi global lewat strategi yang matang. 

"Growth (pertumbuhan) kita (Indonesia) sangat bagus dan ini masalahnya tinggal manajemen dan efisiensi. Jadi, kita optimis sekali di dunia kita salah satu negara yang dianggap paling dinamis, paling atraktif. Jadi, kita butuh investasi," ujar Prabowo di sela-sela Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Prabowo juga menambahkan, karakteristik pendekatan Indonesia terhadap investasi adalah kolaborasi. "Kerja sama ekonomi mulai dari segmen besar, menengah, kecil, koperasi bahkan hingga ke tingkat mikro harus bersinergi agar mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang solid," ujar Prabowo Subianto

Pada kesempatan sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengimbau kepada pelaku usaha dan investor untuk tidak ragu memulai investasi. Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, ia pun menjanjikan investor bisa mendapatkan keuntungan lebih tinggi. 

"Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan 5,1 persen dan siklus perekonomian akan terus naik. Bank Indonesia memperkirakan Indonesia akan mencapai tataran puncak pada 2027. Sehingga masih ada ruang untuk tumbuh," ungkap Perry. 

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, dirinya sangat optimistis kinerja industri perbankan di Indonesia juga tetap bertumbuh pada 2024, sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi nasional. 

"Saat ini industri perbankan memiliki kondisi fundamental yang sangat baik, dengan permintaan kredit yang meningkat, likuiditas yang memadai, permodalan yang cukup kuat, serta kualitas aset yang tetap terjaga," imbuhnya. 

 

 


Optimistis terhadap Sektor Perbankan di Indonesia

Ilustrasi Bank

Lantaran, kendati berada di tengah volatilitas pasar keuangan global, persepsi optimistis terhadap sektor perbankan di Indonesia tetap terjaga. Merujuk pada laporan Bank Indonesia (BI) kredit perbankan sepanjang 2023 naik 10,38 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

Lalu bila dirinci, berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi maupun modal kerja perbankan masing-masing tumbuh signifikan 12,26 persen YoY dan 10,05% pada akhir tahun 2023. Pencapaian ini juga diikuti dengan tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terjaga.

Survei perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI) pun turut menunjukkan momentum pertumbuhan ini akan berlanjut pada 2024. Optimisme ini antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit di Tanah Air.

Darmawan juga menyoroti pesatnya teknologi artificial intelligent (AI) yang tak hanya menciptakan peluang efisiensi ekonomi, namun juga risiko tergantikannya beberapa jenis pekerjaan. Sehingga dampaknya terhadap ekonomi perlu diantisipasi.

Isu tersebut turut dibahas dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2024, selaras dengan topik terkait kondisi geopolitik, makroekonomi, kebijakan fiskal dan moneter, sektor riil, pasar modal, dan industri perbankan di Indonesia.

"Tahun ini MIF juga akan membahas mengenai tren terkini dalam digitalisasi yaitu perkembangan AI. Kami mengundang para investor, baik lokal maupun asing, untuk mengikuti MIF 2024 hadir secara langsung maupun virtual," pungkas Darmawan.


Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8%

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menghadiri acara adu gagasan Calon Presiden di Universitas Gadjah Mada (UGM). (Dok. Tangkapan Youtube Najwa Shihab)

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto optimis ekonomi Indonesia tumbuh hingga 8 persen dalam kurun waktu 3 sampai lima tahun mendatang. Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.

"Jadi, dengan permintaan yang naik, daya beli yang naik, ekonomi kita tumbuh. Saya optimis dan sampaikan 7 sampai 8 persen within (dalam) 3 sampai 5 year (tahun)," kata Prabowo kepada awak media di Fairmont Hotel, Jakarta,  Selasa (5/3/2024).

Prabowo menyatakan, saat ini seluruh indikator perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang membanggakan. Bahkan, di saat ekonomi dunia mengalami pelemahan akibat ketegangan geopolitik.

"Jadi, saya tadi diundang ke Forum Mandiri Investment Forum, saya sampaikan bahwa semua aspek ekonomi kita termasuk salah satu terbaik di dunia, di tengah krisis-krisis dan ketidakpastian dunia," bebernya.

Prabowo menyebut, stabilitas politik menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif di tengah melemahnya perekonomian global. Menurutnya, stabilitas politik Indonesia juga menjadi salah satu yang terbaik di duni untuk memastikan roda perekonomian domestik tetap berputar.

"Dan indonesia dari awal mereka berhasil mengatasi krisis-krisis, dan kita berhasil. Itu diakui ekonomi salah satu terbaik, sistem politik, demokrasi berjalan," ucapnya.

 


Kinerja Investasi Genjot Ekonomi Indonesia

Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan dengan 1.600 muslimat NU Jawa Timur dan para relawan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu, (2/3/2024). (Dok. Istimewa)

Meski demikian, kinerja investasi harus tetap di genjot untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Khususnya investasi yang memberikan dampak langsung terhadap peningkatan daya beli masyarakat.

"Jadi, kita butuh investasi. Saya sampaikan pendekatan kita di Indonesia adalah kolaborasi kerja sam ekonomi yang besar, menengah, kecil," tegasnya.

Selain itu, Prabowo juga terus akan melanjutkan program presiden Jokowi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Antara lain dengan terus menekan tingkat kemiskinan di Tanah Air.

"Karena itu, kita harus sepakat dan sudah sepakat hilangkan kemiskinan. kita harus kerja keras, banyak negara butuh 50 sampai 60 tahun, ada negara yang cepat, tapi kita akan teruskan yang sudah dirintis presiden terdahulu, yang dikerjakan pak Jokowi kita teruskan," pungkasnya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya