Simulasi Makan Siang Gratis di Purwakarta Bersama Dedi Mulyadi, Begini Hasilnya

Pada simulasi ini KDM membuat dua pola yakni makan siang gratis yang dibuatkan oleh Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) dan memberikan langsung uang kepada orang tua siswa

oleh Tim Regional diperbarui 05 Mar 2024, 21:22 WIB
Dedi Mulyadi saat menggelae simulasi makan siang gratis di salah satu sekolah di Purwakarta. (Ist)

Liputan6.com, Purwakarta Program makan siang gratis belakangan menjadi ramai di publik. Program yang diusung Paslon Prabowo-Gibran tersebut menjadi polemik.

Merespons polemik yang ada, politisi Dedi Mulyadi membuat simulasi program makan siang gratis dengan uang pribadinya sendiri di SDN Ciwangi, Kabupaten Purwakarta, Senin (4/3/2024).

Pada simulasi ini, Dedi Mulyadi membuat dua pola yakni makan siang gratis yang dibuatkan oleh Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) dan memberikan langsung uang kepada orang tua siswa. Keduanya bernilai sama, Rp 15 ribu.

Hasilnya, makan siang yang dibuatkan Fortusis semuanya seragam dengan menu nasi, ayam teriyaki (filet), tumis dan satu buah jeruk. Sementara yang dibuatkan langsung oleh orang tua siswa masing-masing menunya beragam, bahkan lebih lengkap.

“Kalau yang pertama (Fortusis) ini terlalu banyak yang terbuang seperti misting (tempat makan) dan sendok plastik ini kurang efektif, harganya sama dengan satu sampai dua butir telur,” ujar KDM.

Sementara untuk yang dibuatkan langsung oleh orang tua siswa menunya sangat beragam. Bahkan potongan daging lebih besar, sayur dan buah lebih banyak, dan bekal yang dibawa sesuai dengan selera anak.

KDM sendiri mengusulkan subsidi makan siang gratis uangnya diberikan langsung kepada orang tua siswa. Sehingga orang tua bisa mengelola sendiri uang tersebut untuk kebutuhan makan siang anaknya di sekolah.


Hasil Simulasi

“Yang pertama tadi terlihat menunya lebih beragam, kemudian orang tua tahu porsi dan menunya yang sesuai dengan anak, dan tidak kalah penting anak senang bisa merasakan langsung masakan ibunya yang enak karena dimasak dengan penuh cinta dan sayang,” ucapnya.

Menurutnya jika makan siang gratis dikelola oleh satu pihak tidak akan efisien sehingga menu dan porsi yang seharusnya memenuhi gizi anak terpangkas oleh hal yang bersifat administratif berbasis proyek.

Bagi KDM, program makan siang gratis sendiri bukan hal baru. Sebab saat ia menjadi Bupati Purwakarta pernah menjalankan program serupa dengan memberikan telur dan susu untuk seluruh siswa.

“Jadi kalau ditanya memang anggarannya ada? Ya itu buktinya dulu di Purwakarta semuanya berjalan, siswa diberi telur dan susu gratis, infrastruktur bagus, RT RW digaji tinggi, padahal APBD-nya paling kecil,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata KDM, jika program makan siang gratis telah berjalan maka uang jajan anak dari masing-masing orang tuanya bisa untuk ditabungkan. Nantinya pihak sekolah bekerja sama dengan bank untuk program tabungan tersebut.

Meski begitu, ia mengatakan yang dilakukan saat ini berupa simulasi untuk mencari formula terbaik. Ia menyerahkan sepenuhnya kebijakan kepada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan menjalankan program tersebut.

"Ini hanya usulan saya saja setelah melihat simulasi seperti ini uang yang diberikan ke orang tua makanannya lebih variatif dan bergizi," ucap pria yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

Pada simulasi tersebut, Kang Dedi Mulyadi memberikan subsidi selama satu pekan ke depan untuk seluruh siswa di SDN Ciwangi yang berjumlah 579 anak. Setiap anak mendapatkan subsidi sebesar Rp 15 ribu yang berasal dari uang pribadi KDM.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya