Kredit Konsumsi Bank BJB Tumbuh 6,3% pada Akhir 2023

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengakui ada kondisi menantang sepanjang 2023. Namun, sejumlah aksi strategis perusahaan terus dilakukan guna menjaga kinerja tersebut.

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Mar 2024, 09:30 WIB
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau bank bjb mencatatkan laba perusahaan sentuh Rp 2,1 triliun. (Foto:bank bjb/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau bank bjb mencatatkan laba perusahaan sentuh Rp 2,1 triliun. Kinerja laba tersebut juga ditopang dari pertumbuhan consumer loan atau kredit konsumsi yang mencapai 6,3 persen.

Kredit konsumsi dengan yield 12,2 persen mampu tumbuh 6,3 persen secara tahunan (yoy). Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi optimistis, sektor ini masih memiliki peluang pertumbuhan yang baik, dari pembukaan penerimaan ASN setelah periode moratorium yang panjang serta alih fungsi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Apalagi secara populasi, tenaga P3K di Jawa Barat dan Banten telah bertambah 18.157 individu sepanjang semester kedua 2023 saja. Sama halnya dengan tenaga PPPK yang menjadi debitur bank bjb, yang mampu mengerek bisnis konsumer perusahaan

"Mendorong pertumbuhan bisnis konsumer dari 5,6 persen year on year pada triwulan kedua, menjadi 6,3 persen year on year pada triwulan keempat, dengan rate 25 sampai 50 basis poin di atas untuk loan baru yang dibukukan," ujar Yuddy dalam keterangan resmi, ditulis Rabu (6/3/2024).

Di sisi lain, Yuddy mengakui ada kondisi menantang sepanjang 2023. Namun, sejumlah aksi strategis perusahaan terus dilakukan guna menjaga kinerja tersebut.

Dia mengagakan efisiensi dalam kegiatan operasional terus dilakukan guna menunjang bisnis perusahaan. Setelah dipotong pajak, laba bank bjb tercatat sebesar Rp 1,7 triliun.

"Dengan capaian ini, bank bjb berhasil mencatat laba sebesar Rp 2,1 triliun pada tahun 2023, menunjukkan kinerja keuangan yang tangguh dan efisien," tutur Yuddy.

Secara finansial, bank bjb mencatatkan beberapa pencapaian, termasuk pertumbuhan kredit sebesar 7,5 persen year on year pada kuartal keempat 2023. Meskipun ada sedikit perlambatan, bank bjb tetap fokus pada segmen dengan yield tinggi untuk menjaga kinerja keuangan yang tangguh dan efisien.

 


Dana Pihak Ketiga

bank bjb. (Foto Istimewa)

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga LDR yang optimal per Desember sebesar 87,5 persen. Dimana total Dana Pihak Ketiga sampai Desember 2023 tercatat sebesar Rp 136,6 trilliun.

Sementara mengacu pada  Rasio keuangan, biaya dana per Desember cenderung stabil di mana Cost of Fund berada pada level 4,3 persen. Rasio kredit macet alias Non Performing Loan (NPL) mampu dijaga rendah di level 1,35 persen dengan Loan Coverage pada level 113,5 persen dengan Rasio CAR pada level 20,1 persen dan Tier-one rasio pada level 15,3 persen.

"Dengan kembali dipertahankannya seven days repo rate menjadi 6 persen, kami harus melakukan manajemen aset dan likuiditas yang lebih optimal, menyikapi kondisi 'higher for longer'," kata dia.


Bank BJB Suntik Modal BPR Intan Jabar Senilai Rp 567,5 Juta

bank bjb.

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB memberikan penyertaan modal lanjutan (subsequent investment) kepada PT BPR Intan Jabar sebesar Rp 567,5 juta. 

Direktur Komersial & UMKM Bank BJB Nancy Adityasari menuturkan, Bank BJB telah melakukan pengefektifan penyertaan modal lanjutan terhadap anak usahanya, PT BPR Intan Jabar Material sebesar Rp 567,5 juta pada 21 Desember 2023. 

"Pada 7 November 2023, Bank BJB mendapatkan persetujuan dari OJK Kantor Regional I Jawa Barat atas penyertaan modal lanjutan (subsequent investment) kepada PT BPR Intan Jabar berdasarkan surat No. S-2/KO.12/2023 tanggal 7 November 2023," kata Nancy dalam keterbukaan informasi, ditulis Rabu (27/12/2023). 

Sementara itu, pada 20 Desember 2023, PT BPR Intan Jabar mendapatkan persetujuan dari OJK Tasikmalaya atas penambahan modal disetor dari Bank BJB.

"Berdasarkan surat OJK S-26/KO.1202/2023 tanggal 20 Desember 2023 Hal Laporan Pelaksanaan Penambahan Modal Disetor yang Tidak Menyebabkan Perubahan Pemegang Saham Pengendali - PT BPR Intan Jabar," tulisnya. 

Dengan demikian, setelah pengefektifan setoran modal lanjutan menjadi Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki 57,37% saham, Pemerintah Kabupaten Garut memiliki 29,17% saham, dan Bank BJB memiliki 13,46% saham. 

 


Kepemilikan Saham

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan, sebelum pengefektifan setoran modal lanjutan adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki 57,87% saham, Pemerintah Kabupaten Garut memiliki 29,43% saham, dan Bank BJB memiliki 12,70% saham. 

"Tidak terdapat perubahan status pengendalian dimana saat ini PT BPR Intan Jabar sebagai perusahaan anak Bank BJB," jelasnya. 

Bank BJB meraup laba hingga Rp1,7 triliun hingga September 2023. Hingga 30 September 2023, kinerja Bank BJB dari sisi kredit dan pembiayaan, bertumbuh sebesar 10,2 persen atau menjadi Rp124,9 triliun.

Di tengah tumbuhnya kredit, Bank BJB juga berhasil menjaga non performing loan (NPL) di level 1,26 persen dengan coverage ratio pada level 114,7 persen. Sementara dana pihak ketiga (DPK) bank bjb mencapai Rp130,9 triliun. Pada indikator aset, tumbuh 5,3 persen secara year on year, atau menjadi Rp179,3 trilliun. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya