Cegah Kriminalitas Jalanan di Bogor, Polisi Intensifkan Patroli Malam Selama Ramadhan

Patroli mobil itu dilakukan guna memberikan rasa aman dan khidmat bagi masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya yang tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

oleh Muhammad AliAchmad Sudarno diperbarui 07 Mar 2024, 13:20 WIB
Polisi Lalu Lintas berada di antara mobil patroli saat mengikuti apel Operasi Patuh Jaya 2019 di Lapangan Polda Metro Jaya, Kamis (29/8/2019). Polda Metro Jaya menggelar operasi lalu lintas bersandi Operasi Patuh Jaya 2019 mulai dari 29 Agustus hingga 11 September 2019. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Bogor - - Polres dan polsek di Kabupaten Bogor, Jawa Bara akan gencar menggelar patroli malam hari untuk mengantisipasi potensi terjadinya aksi kejahatan jalanan serta gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama bulan Ramadhan.

Gangguan keamanan dan kejahatan jalanan tersebut antara lain tawuran antar-geng motor, balap liar, penyalahgunaan narkoba hingga perang sarung.

"Kami sudah menyebar ke seluruh Polsek untuk melakukan patroli mobile di malam hari sampai Lebaran," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, Rabu (6/3/2024).

Namun, ada beberapa wilayah kecamatan yang menjadi skala prioritas, sehingga perlu ada penambahan personel serta patroli secara rutin. Dari hasil pemetaan, wilayah tersebut kerap jadi lokasi tawuran antar kelompok gangster maupun tawuran kelompok remaja.

"Yang pasti lokasi yang rawan itu ada di beberapa kecamatan atau Polsek, selama ini kami melihat kondisinya sering kali terjadi tawuran," ucapnya.

Menurutnya, patroli mobil itu dilakukan guna memberikan rasa aman dan khidmat bagi masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya yang tengah menjalankan ibadah puasa.

"Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, mulai dari potensi kerawanan tawuran, perang sarung, balap liar, hingga kejahatan jalanan," tuturnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan meminta pemerintah daerah untuk mengeluarkan larangan sahur on the road atau SOTR selama Ramadan.

"Kami akan membuat maklumat agar meniadakan SOTR. Seperti diketahui, SOTR lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya," terangnya.

Rio meminta masyarakat untuk segera melapor ke polisi bila menemukan ada kegiatan masyarakat yang dapat menggangu kegiatan Ramadan

 


Pemprov Jakarta Rutin Pantau Stok Pangan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri terus memantau stok beras di ibu kota. Hal ini dilakukan untuk memastikan harga pangan, terutama beras tetap stabil jelang dan selama bulan Ramadhan 1445 H/2024 M.

"Kami melakukan pemantauan stok, harga dan mutu secara rutin bersama satgas pangan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (5/3/2024).

Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga menjaga pasokan pangan yang masuk ke ibu kota. Pemprov DKI bekerja sama dengan pemerintah pusat dan antarpelaku usaha (B2B) mengoptimalkan peran PT Food Station Tjipinang Jaya.

Selain itu, untuk mengendalikan ekspektasi inflasi, juga dilakukan kegiatan sembako murah. Masyarakat dapat membeli paket sembako seharga Rp100.000 yang terdiri dari beras 5 kg, gula pasir 1 kg, tepung terigu 1 kg, serta minyak goreng 2 liter.

"Kemudian, juga ada Gerakan Pangan Murah (GPM) bagi masyarakat umum serta pendistribusian pangan bersubsidi bagi masyarakat tertentu di ibu kota," ucap Eli.

Eli menyebut, sinergi dengan pemerintah pusat dijalankan bersama Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Perum Bulog hingga ID Food. Di mana dilakukan penyaluran beras dengan kualitas medium.

"Utuk mengendalian harga, melalui penyaluran beras SPHP kualitas medium ke masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 54.500,- per kantong isi 5 kg di toko - toko beras dan pasar modern," kata dia.

Infografis Hilal Ramadhan (Liputan6.com/Deisy Rika)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya