Ratusan Prajurit Inggris Hadiri Pemakaman Veteran PD II yang Meninggal Tanpa Keluarga

Clement tau Percival meninggal tanpa memiliki keluarga. Percival sendiri adalah seorang veteran Perang Dunia ke-II.

oleh Jazilatul Humda diperbarui 23 Apr 2024, 23:47 WIB
Tentara The Honorable Artillery Company menembakkan 62 tembakan penghormatan untuk menandai dimulainya Platinum Jubilee di Menara London, London, Inggris, 7 Februari 2022. Platinum Jubilee menandai 70 tahun kepemimpinan Ratu Elizabeth II. (AP Photo/Alastair Grant)

Liputan6.com, London - Veteran tentara Inggris, Sersan Rick Clement, tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Harold Percival. Namun, ketika Clement tau Percival meninggal tanpa memiliki keluarga, ia merasa harus menghadiri pemakaman tersebut. Percival sendiri adalah seorang veteran Perang Dunia ke-II.

Clement, pensiunan Angkatan Bersenjata Inggris yang kehilangan kedua kakinya dalam perang di Afghanistan, mengetahui info kematian Percival dari surat kabar lokal. Clement berpikir bahwa mantan penerbang berusia 99 tahun itu tidak boleh mendapatkan perlakuan seperti itu, ia harus mendapatkan salam perpisahan yang layak.

"Saya merasa sangat sedih... bahwa seseorang akan mengadakan pemakaman setelah mengabdi pada negaranya, yang benar-benar pribadi bagi saya, dan tidak akan mendapatkan penghormatan yang seharusnya dia terima," ujar Clement.

Beberapa hari sebelum acara kebaktian pemakaman Percival, Clement mengunggah cuitan dan postingan seruan di Twitter dan Facebooknya.

“Butuh bantuan besar dari militer atau mantan anggota militer. Prajurit yang gugur pada usia 99 tahun ini mengadakan pemakaman pada hari Senin. Dikatakan ia tidak memiliki keluarga yang akan menghadiri acara pemakamannya di Lytham St Anne’s. Jika Anda berada di dekat daerah tersebut, berikan dia perpisahan yang layak dia terima,” ujar Clement di Facebook dan Twitternya.

Dengan membuat postingan tersebut, Clement mengira ia dapat membangkitkan semangat beberapa bekas tentara lokal yang bertugas di resimennya. Di luar dugaan, permintaan Clement justru menarik perhatian media nasional, sehingga banyak anggota militer dan veteran dari berbagai cabang yang menghadiri acara pemakaman tersebut. Setidaknya ada 600 hingga 700 orang yang hadir di acara tersebut.

Semua menunggu mobil jenazah Percival, berbagai macam bendera resimen berkibar. Para tentara memberi hormat serempak ketika peti mati muncul. Terompet memainkan musik “Last Post”, lagu tradisional Inggris,  mengiringi jenazah.

“Ini mungkin hal terbesar dan paling membanggakan yang pernah saya lakukan. Melihat semua orang bersatu untuk seseorang di angkatan bersenjata, tidak ada yang bisa menjadi ucapan terima kasih yang lebih besar bagi saya serta semua orang yang pernah bertugas di angkatan darat di seluruh dunia dalam konflik-konflik ini selain melihat dukungan seperti itu.”

Clement, mantan pensiunan Angkatan Bersenjata Inggris yang kehilangan kedua kakinya, sudah menjadi juru bicara para veteran yang terluka di Inggris. Clement juga seorang pendiri badan amal untuk para veteran bernama Soldiers Journey, badan amal ini didirikan bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi layanan transportasi dan kursi roda

Clement menduga permintaanya di media sosial mendapatkan perhatian banyak dikarenakan pada saat itu Inggris sedang melakukan hari raya 11 November, hari perayaan kontribusi militer Inggris dan Persemakmuran

“Ini adalah masa ketika seluruh negara sedang memikirkan yang kalah dalam pertempuran, terluka, dan semacamnya” ujar Clement.

Clement juga mengatakan bahwa Percival mengingatkannya pada kakeknya yang juga seorang veteran.

“Dia mendapatkan pemakaman dan perpisahan yang baik ketika meninggal. Saya merasa (Percival) pantas mendapatkannya” Ujar Clement.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya