PDIP Sindir Program Prabowo-Gibran: Bikin Kementerian Makan Siang Gratis Saja

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Pareira, merasa bingung dengan program pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yakni makan siang gratis yang diusulkan akan menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 06 Mar 2024, 16:02 WIB
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, merasa bingung dengan program pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yakni makan siang gratis yang diusulkan akan menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Padahal, kata Andreas, pengumuman hasil pemilu belum disampaikan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Belum apa-apa, belum selesai pemilu sudah ada hal yang berkaitan dengan makan siang gratis masuk di dalam Dana BOS, kan repot kita memperdebatkan dan mempertanggungjawabkan seperti ini," kata Andreas, saat rapat dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Rabu (6/3).

"Sementara kita semua tahu ya makan siang gratis pasti anggarannya lebih tinggi dari seluruh anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," sambung dia.

Saking kesalnya dengan usulan tersebut, Andreas pun mengusulkan agar dibentuknya Kementerian Makan Siang Gratis agar tak perlu mengatur anggaran BOS.

"Saya sampai aduh usulkan sebaiknya bikin Kementerian Makan Siang Gratis saja sekalian, ketimbang kita harus masukkan DIPA Dana BOS yang mungkin jumlah angkanya sedikit dengan dijejali anggaran yang begitu besar," tegas dia.


Harus Evaluasi

Dia pun meminta agar ada evaluasi hingga pembicaraan khusus terkait usulan-usulan yang akan dimulai oleh pemerintahan selanjutnya.

"Sementara nanti di sekolah-sekolah harus bertanggung jawab dengan segala pertanggungjawaban itu. Jadi saya kira mungkin ada evaluasi khusus, ada pembicaraan khusus yang lebih rileks untuk menitipkan untuk ke depan," imbuh dia.

Sumber: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya