Mimpi Prabowo Bikin Bensin dari Tebu Ternyata Sulit Diwujudkan, Ini Sederet Tantangannya

Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap impor BBM yang menggerus keuangan negara. Program swasembada energi lantas jadi salah satu janji Prabowo agar Indonesia tak lagi ketergantungan impor.

oleh Tim Bisnis diperbarui 06 Mar 2024, 17:02 WIB
Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto berencana untuk mengembangkan energi dari tanaman. (Merdeka/M Genantan S)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto berencana untuk mengembangkan energi dari tanaman. Menurutnya, bensin bisa dibuat dari energi terbarukan yang berasal dari tanaman kelapa sawit, tebu hingga singkong.

Namun ternyata, untuk mewujudkan rencana tersebut tidak mudah. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera mengatakan, masih ada sederet permasalahan terkait pengembangan energi bioetanol tersebut. Contohnya sumber asal tebu. Saat ini terdapat permasalahan dari ketersediaan lahan untuk ditanami tebu.

"Lahan kita masih banyak belum dioptimalkan, ini sedang kita petakan lagi," kata Dida kepada awak media di Kemenko Perekonomian di Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).

Selain ketersediaan lahan. Dida menyebut, pengembangan tanaman tebu juga menghadapi tantangan dari kesediaan pupuk.

"Dengan Mentan kemarin, ternyata lahan sawah itu masih banyak perlu dioptimalkan. Salah satu permasalahannya adalah pupuk, itu akan kita sediakan," imbuhnya.

Dida menilai, ambisi Prabowo untuk mengembangkan bioetanol yang bersumber dari tebu untuk campuran BBM tak lepas dari pertimbangan efisiensi keuangan. Saat ini, pemerintah tengah memetakan potensi pengembangan tanaman tebu di Indonesia.

"Singkong, tebu untuk bioetanol, kajian itu kan ada dari skala tertentu, ekonomis. Lahan kita masih banyak belum dioptimalkan, ini sedang kita petakan lagi," pungkasnya.

 


Mimpi Prabowo Subianto

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pertemuan selama dua jam itu pun belum ada kesepakatan antara Gerindra dan Demokrat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar terhadap impor BBM yang menggerus keuangan negara. Program swasembada energi lantas jadi salah satu janji Prabowo agar Indonesia tak lagi ketergantungan impor. 

Salah satu caranya, lewat pengembangan bioenergi dengan campuran 100 persen. Semisal biodiesel dari minyak sawit (B100) hingga bioetanol yang berasal dari tebu (E100).

Dia menyampaikan dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia mampu mengubah BBM jenis biodiesel seluruhnya berbahan baku dari kelapa sawit yang bertujuan untuk menghentikan impor bahan bakar dari luar negeri.

“Kita sudah bisa bikin B100, artinya biodiesel dari kelapa sawit 100 persen. Bisa kita bayangkan gak? Kita tidak akan impor lagi solar dari luar negeri, karena kita punya produksi kelapa sawit sekarang 48 juta ton,” katanya.

Prabowo optimis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada energi terbarukan dalam waktu yang relatif singkat, serta menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

“Artinya nanti BBM kita akan ramah lingkungan, tidak ada polusi dan terbarukan,” kata Prabowo.

Infografis Optimisme KTT G20 di Tengah Krisis Pangan, Energi, Keuangan (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya