Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) merombak jajaran manajemen perseroan. Hal itu telah disepakati pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan Rabu, 6 Maret 2024.
"Terdapat dua Komisaris yang berhenti. Pertama, Ahdi Jumhari Luddin yang berhenti tahun lalu karena meninggal dunia dan Mohamad Yusuf Permana yang pindah ke BNI. Sementara, masuk Komisaris baru, Adi Sulistyowati dan Bambang Widjanarko. Yang lainnya masih sama," kata Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu dalam konferensi pers usai RUPST di Menara BTN, Rabu (5/3/2024).
Advertisement
Dengan demikian, susunan manajemen BTN menjadi sebagai berikut:
• Komisaris Utama: Chandra M Hamzah
• Wakil Komisaris Utama: Iqbal Latanro
• Komisaris Independen: Armand B Arief
• Komisaris Independen: Sentot A Sentausa
• Komisaris Independen: Andin Hadiyanto
• Komisaris: Herry Trisaputra Zuna
• Komisaris: Himawan Arief Sugoto
• Komisaris Independen: Adi Sulistyowati*
• Komisaris: Bambang Widjanarko*
Selanjutnya, RUPST BTN juga menyetujui penambahan satu posisi direksi baru dengan mengangkat Muhammad Iqbal sebagai Direktur SME & Retail Funding. Sehingga, susunan baru Anggota Dewan Direksi yang telah disetujui RUPST yakni:
• Direktur Utama : Nixon LP Napitupulu
• Wakil Direktur Utama : Oni Febriarto Rahardjo
• Direktur Information Technology: Andi Nirwoto
• Direktur Assets Management: Elisabeth Novie Riswanti
• Direktur Distribution & Institutional Funding: Jasmin
• Direktur Consumer: Hirwandi Gafar
• Direktur Risk Management: Setiyo Wibowo
• Direktur Finance: Nofry Rony Poetra
• Direktur Human Capital, Compliance & Legal: Eko Waluyo
• Direktur Operational & Customer Experience: Hakim Putratama
• Direktur SME & Retail Funding: Muhammad Iqbal
"Jajaran pengurus baru perseroan akan membuat BTN semakin optimistis dalam melanjutkan transformasi yang telah berjalan sebelumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka pencapaian visi perseroan untuk menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada tahun 2025," pungkas Nixon.
Adapun Bambang Widjanarko merupakan Deputi Komisioner Pengawas Bank Pemerintah dan Syariah. Sedangkan Adi Sulistyowati sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Sementara itu, Muhammad Iqbal sebelumnya menjabat sebagai direktur institutional banking BNI.
Komisaris BTN Yusuf Permana Hijrah ke BNI, Siapa Gantinya?
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN akan gelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Rabu (6/3/2024). Melansir keterbukaan informasi Bursa, salah satu mata acara yang akan dibahas adalah perubahan susunan manajemen.
Sebelumnya, Komisaris BTN Mohamad Yusuf Permana diangkat menjadi Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dalam RUPST BNI yang digelar 4 Maret 2024 lalu.
Selain Mohamad Yusuf Permana, Komisaris Independen BTN Ahdi Jumhari Luddin meninggal dunia. Artinya, saat ini ada dua kursi kosong di jajaran Komisaris BTN.
Mohamad Yusuf Permana menjabat sebagai Komisaris BTN untuk pertama kalinya sejak 11 Januari 2023 melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN dan dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 7 Juni 2023.
Mohamad Yusuf Permana juga tercatat sebagai Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden - Kementerian Sekretariat Negara. Sebelumnya, ia sempat mengisi posisi kOmisaris PT Pelindo Multi Terminal, Komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), dan Komisaris PT Djakarta Lloyd. Lahir di Jakarta pada 1975, Mohamad Yusuf Permana menyelesaikan gelar sarjananya di Universitas Gunadarma.
Pernah di Bank DKISementara Ahdi Jumhari Luddin menjadi Komisaris Independen BTN sejak 2019. Sebelum menjadi Komisaris Independen BTN, ia juga sempat menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank DKI pada 2015-2018.
Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Hukum dan Kepatuhan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada 2010-2015 dan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada 2008-2010.
Ahdi Jumhari Luddin menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia dan meraih sarjana ekonomi. Pria kelahiran Bandung ,1954 ini pun melanjutkan studi di University of Illinois.
Advertisement
Backlog Rumah Capai 12,7 Juta Unit, Erick Thohir Kasih PR ke BTN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam ulang tahun PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) ke-74 mengatakan BTN harus jadi sebuah solusi untuk perumahan masa depan anak muda. Erick juga meminta BTN melakukan percepatan dalam mengurangi tingkat backlog perumahan.
Erick Thohirmenuturkan tantangan hunian bagi masyarakat Indonesia akan lebih besar di masa depan. Hal ini karena sebanyak 52 persen dari total penduduk Indonesia kini tinggal di wilayah perkotaan, bukan lagi di perdesaan.
“Ketika kita bicara BTN menjadi sebuah solusi untuk perumahan masa depan anak muda ke depan. Ini benar-benar harus punya strategi besar. 800.000 rumah itu tidak cukup. Sekarang kebutuhan backlog hari ini sudah 12,7 juta rumah,” kata Erick dalam HUT ke-74 BTN dan peluncuran logo baru BTN, Minggu (3/3/2024).
Erick menjelaskan angka 1 sampai 1,5 juta ke depan ini harus menjadi terobosan. Menurutnya, Bank BTN sudah luar biasa, dari 600.000 hingga hari ini 300.000 sudah BTN lakukan.
“Tantangan tadi perjuangkan, 12,7 juta rumah adalah angka yang harus kita lakukan terus. Saya titipkan juga pada Direksi dan Komisaris untuk benar-benar membangun ekosistem solutif antara BTN, perumnas, dan pemerintah untuk mulai membangun rumah agar yang milenial bisa punya rumah,” pungkasnya.
Rayakan HUT Ke-74 Bank BTN, Erick Thohir Titip 2 Hal
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir titip dua hal ke PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN) dalam perayaan HUT ke-74 Bank BTN terkait Bank yang sehat dan tantangan perumahan.
Erick Thohir menyebut Bank BTN sebelumnya adalah bank yang dianggap sebelah mata karena untungnya hanya Rp 200 juta, tetapi saat ini berhasil mencapai Rp 3,5 triliun.
“Artinya ini bank yang sehat dan saya yakin bank yang sehat pelayanannya akan lebih sehat dan tentu kesejahteraannya lebih sehat,” kata Erick dalam HUT ke-74 BTN dan peluncuran logo baru BTN, Minggu (3/3/2024).
Adapun pesan kedua adalah tantangan hunian bagi masyarakat Indonesia akan lebih besar di masa depan. Hal ini karena sebanyak 52 persen dari total penduduk Indonesia kini tinggal di wilayah perkotaan, bukan lagi di perdesaan.
Erick menyebut saat ini kebutuhan backlog sudah mencapai 12,7 juta rumah. Angka tersebut adalah angka yang harus dilakukan oleh Bank BTN dan pemerintah.
“Tantangan tadi perjuangkan, 12,7 juta rumah adalah angka yang harus kita lakukan terus. Saya titipkan juga pada Direksi dan Komisaris untuk benar-benar membangun ekosistem solutif antara BTN, perumnas, dan pemerintah untuk mulai membangun rumah agar yang milenial bisa punya rumah,” pungkasnya.
Advertisement