Pertemuan Bilateral Jokowi dengan PM Kamboja hingga Australia Soroti Peningkatan Kerja Sama Perdagangan

Presiden Jokowi ingin meningkatkan kemitraan dan kerja sama di bidang perdagangan dengan Kamboja, Selandia Baru dan Australia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 07 Mar 2024, 00:00 WIB
Pertemuan bilateral oleh Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia, Selasa (5/3/2024). (Dok. BPMI Setpres)

Liputan6.com, Melbourne - Di sela-sela kunjungan ke Melbourne untuk menghadiri KTT ASEAN-Australia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan tiga kepala negara yakni Kamboja, Selandia Baru dan Australia. Salah satu hal fokus yang dibahas dalam ketiga pertemuan tersebut adalah peningkatan kerja sama perdagangan.

Dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Jokowi mendorong peningkatan perdagangan melalui pengembangan konektivitas dan infrastruktur di sektor udara dan laut, hingga investasi BUMN Indonesia di Kamboja.

"Nilai perdagangan kita dengan Kamboja tumbuh 14,6 persen tahun lalu, dan dari segi nilainya sudah melampaui 1 miliar USD," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pernyataannya, Rabu (6/3/2024).

Sementara dengan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon, Jokowi mendorong peningkatan perdagangan terutama di sektor halal melalui Mutual Recognition Agreement (MRA).

Lebih jauh, Menlu Retno menyebut bahwa kerja sama perdagangan yang dibahas dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese terkait kerja sama bidang biosecurity.

"Presiden menekankan bahwa penguatan kerja sama harus dilakukan dua arah," ungkap Menlu Retno.

"Dalam konteks ini, beliau mendorong pentingnya kerja sama bidang biosecurity untuk produk-produk Indonesia, utamanya untuk buah-buahan dan perikanan."


Jokowi Dorong Penguatan Kerja Sama ASEAN dan Australia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, di Melbourne Convention and Exhibition Centre (MCEC), Melbourne, Australia, Selasa, (5/3/2024). (Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Sementara dalam KTT ASEAN-Australia, Jokowi menekankan pentingnya kerja sama antara ASEAN dan Australia dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan kemitraan. Jokowi menyebut, ASEAN dan Australia berbagi tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di kawasan tersebut.

"Sebagai mitra wicara tertua, mitra komprehensif strategis dan mitra penghubung dengan kawasan Pasifik, ASEAN dan Australia sama-sama berbagi kawasan di mana stabilitas, perdamaian dan kemakmurannya menjadi tujuan dan tanggung jawab kita bersama," ujar Jokowi di KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, Australia, Rabu (6/3/2024).

Jokowi memprediksi ASEAN bakal menjadi kekuatan ekonomi global dan menduduki peringkat keempat dunia pada tahun 2040.

Dengan populasi lebih dari 650 juta orang yang sebagian besarnya adalah tenaga kerja muda dengan literasi teknologi yang tinggi, Jokowi menekankan pentingnya dukungan Australia untuk memaksimalkan potensi itu.


Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di KTT Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, Australia, Rabu (6/3/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi, salah satunya melalui Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia 2040 untuk mendorong investasi Australia di Asia Tenggara.

Dia berharap, Australia dapat membuka lebih lebar lagi kesempatan investasi dari ASEAN ke Australia.

"Kita juga perlu optimalkan beberapa kerja sama seperti RCEP ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Saya apresiasi kehadiran PM Albanese pada AOIP tahun lalu di Jakarta dan saya harap komitmen Australia di AIPF senilai USD28,1 miliar dapat segera direalisasikan," kata Jokowi.

Infografis Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya