Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Apple memblokir akun pengembang Epic Games sehari setelah iOS 17.4 mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga dapat diinstal di perangkat iPhone.
Dikutip dari Engadget, Jumat (8/3/2024), Apple kini mengizinkan pengguna untuk menginstal aplikasi yang bersumber dari toko aplikasi pihak ketiga. Hal tersebut dilakukan untuk mematuhi peraturan Digital Markets Act (DMA) yang dikeluarkan oleh Uni Eropa.
Advertisement
Epic langsung merespons dengan menyebut langkah itu sebagai "pelanggaran serius terhadap DMA".
Pengembang dari game Fortnite tersebut menerbitkan postingan blog tentang masalah ini dan membagikan surat yang dikirim oleh pengacara Apple yang menuduh Epic Games sangat tidak dapat dipercaya.
Epic berpendapat bahwa alasan di balik larangan itu adalah karena ketakutan Apple bahwa Epic tidak akan mematuhi perjanjian kontrak yang melekat dalam memperoleh akun pengembang.
Perlu dicatat bahwa Apple memberikan Epic akun pengembang pada awal tahun ini, sehingga perusahaan tidak memiliki kekhawatiran akan kepatuhan pada saat itu.
CEO Epic Games Tim Sweeney sangat vokal mengenai perubahan Apple di App Store regional Uni Eropa dan menyebutnya sebagai “contoh baru yang licik dari kepatuhan yang jahat".
Sweeney mengatakan Apple secara teknis mematuhi DMA, namun tidak memberikan kemudahan bagi toko aplikasi pihak ketiga dalam beberapa hal.
CEO Epic Games itu menyebut Apple melakukan skema anti persaingan yang penuh dengan biaya tidak penting untuk unduhan dan kebijakan pajak Apple yang baru atas pembayaran yang tidak mereka proses.
Apple Tidak Percaya Epic Games
Klaim ini bukannya tanpa dasar, meskipun Sweeney dan perusahaannya bukanlah pihak yang tidak berkepentingan.
Toko aplikasi pihak ketiga harus memenuhi persyaratan Notarisasi Apple, dengan semua peraturan ketatnya mengenai moderasi, pembajakan, penipuan, dan perselisihan pembayaran.
Apple berhak menghapus aplikasi pihak ketiga jika menemukan sesuatu yang melanggar aturan tersebut.
Selain itu, pengembang harus membayar 'Core Technology Fee' jika aplikasi diunduh lebih dari satu juta kali, yang berarti penembang perlu membayar sekitar 54 sen per pemasangan setiap tahunnya.
Calon pengembang juga harus memberikan surat dari lembaga keuangan terkemuka dengan bukti bahwa mereka memiliki akses terhadap kredit setidaknya USD 1,1 juta untuk menangani potensi perselisihan keuangan.
Setelah Sweeney mengeluh secara terbuka tentang aturan toko aplikasi baru, pihak Apple, Phil Schiller mengirim email ke Epic Games pada tanggal 23 Februari untuk meminta “jaminan tertulis” bahwa perusahaan akan menghormati komitmennya.
Surat tersebut menyampaikan, “Secara jelas dan tidak memenuhi syarat, tolong beritahu kami mengapa kami harus mempercayai Epic kali ini.”
Sweeney merespon surat tersebut dengan mengklaim Epic dan anak perusahaannya bertindak dengan itikad baik dan akan mematuhi semua ketentuan perjanjian saat ini dan masa depan dengan Apple.
Advertisement
Epic Tuduh Apple Tidak Mau Bersaing Dengan Toko Aplikasi Pihak Ketiga
Epic menjawab bahwa langkah tersebut melemahkan kemampuannya untuk menjadi pesaing yang layak dan bahwa Apple menunjukkan kepada pengembang lain apa yang terjadi ketika pengembang mencoba bersaing atau kritis terhadap praktik tidak adil yang dilakukan Apple.
Apple memiliki pandangan berbeda. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh 9to5Mac, mereka menyalahkan pelanggaran besar yang dilakukan Epic terhadap kewajiban kontrak yang diterbitkan perusahaan.
Produsen iPhone itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa mereka mempunyai hak untuk menghentikan salah satu atau semua anak perusahaan, afiliasi, dan/atau entitas lain yang sepenuhnya dimiliki Epic Games di bawah kendali Epic Games kapan saja dan atas kebijakan Apple sendiri.
Terlepas dari semua masalah ini, pengembang Epic Games masih berencana menghadirkan Fortnite ke iOS, kemungkinan melalui toko aplikasi pihak ketiga yang tidak terafiliasi. Hal ini termasuk memberikan dukungan untuk Unreal Engine ke Apple Vision Pro.