Kisah Ajaib Gus Iqdam Buktikan Barokah Bahagiakan Guru, Rp10 Juta Sehari Balik Rp200 Juta

Gus Iqdam membuktikan sendiri kekuatan sedekah. Beri Rp10 Juta dalam hitungan satu hari bisa kembali Rp200 juta dari jalan tak terduga

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2024, 04:30 WIB
Pemandangan Gus Iqdam begitu menghormati gurunya, KH Nurul Huda Djazuli. Pertemuan murid dan guru ini terjadi pada pernikahan anak Gus Kautsar (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Gus Iqdam mengaku sering membuktikan kekuatan memberi. Memberi tak seberapa namun kembalinya akan bertubi-tubi dan berlipat-lipat.

Alumni Pondok Pesantren Al Falah Ploso ini dalam salah satu rutinannya pernah mengisahkan jika dia sering membuktikan kekuatan sedekah dan barokah guru.

Gus Iqdam bercerita memberi Rp10 juta untuk gurunya. Ternyata, dalam hitungan satu hari bisa kembali Rp200 juta.

Kisah ini bisa disaksikan dalam unggahan TikTok akun @Muhibbin Gus Iqdam. Kisah ini Gus Iqdam mengawali jika apa yang ia ceritakan merupakan bukti hikmah, bagi yang tidak suka boleh skip.

"Iki cerita hikmah, umpomo netizen ono sing ra seneng, ora sah mbok rungokno, hapusen. Iki aku ngomongi jemaahku," kata Gus Iqdam.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Gus Iqdam Bersiap Bersiap Menyenangkan Guru

Pemandangan Gus Iqdam begitu menghormatui gurunya, KH Nurul Huda Djazuli. Pertemuan murid dan guru ini terjadi pada pernikahan anak Gus Kautsar (TikTok)

Ia mengaku beberapa waktu lalu dirinya pernah menata uang yang dimasukkan ke amplop, saat dirinya dan pendereknya bernama Pak Tato. Mereka berdua menata uang itu di dalam mobil, Gus Iqdam memasukkan uang ke amplop, sedang Pak Tato menutup amplop dengan merekatkan lem ke amplop.

"Tato njuk ngomong penak yo Gus sing dadi gusmu yo Gus," kata Gus Iqdam menirukan omongan Pak Tato. Maksudnya enak sekali orang yang jadi gusnya Gus Iqdam.

"Lho nek ngene entek pirang juta nek sekali sowan," kata Gus Iqdam yang menirukan ucapan Pak Tato.

"Lambemu menengo, ijole ngko akeh tenan," ujar Gus Iqdam ke Pak Tato.

Intinya dari apa yang dikisahkan di atas, Gus Iqdam bersiap memberikan hadiah atau bisyarah, sebagai bentuk takdzim kepada guru-gurunya, yang ia harapkan adalah barokah dari guru-gurunya.

Namun apa yang terjadi, setelah selang satu hari rezeki datang bertubi-tubi, jumlahnya pun berlipat-lipat.


Menyenangkan Guru, Rezeki Datang Berlipat Ganda

Soimah menunaikan janjinya yang akan menghadiri pengajian Gus Iqdam di Majelis Ta’lim Sabilu Taubah atau yang kondang dengan sebutan ST Pusat.

"Moro-moro ketemu wong gak tau WA aku, ga tau hubungi aku, ketemu aku sepisan tapi yo wes sui banget. Moro-moro mak klunting, transfer rongatus juta, tulisane Gus ini bantu untuk beli tanah," kata Gus Iqdam.

Tiba-tiba ia bertemu dengan orang yang tidak pernah WA juga tidak komunikasi lain. Bertemu saja hanya sekali dan itupun sudah lama.

Nah tiba-tiba ada notifikasi masuk ke HP-nya. Ada pemberitahuan jika yang bersangkutan WA bahwa telah transfer Rp200 juta, untuk membantu membeli tanah perluasan pondoknya.

"Padahal kulo wau nyenengke guru kulo namung entek pinten juta, pol gaduk Rp10 juta, umpomone lho ya. Awake dhewe lobi Gusti Allah entek sepuluh juta, balesane Rp200 juta, nyambut gawe opo Pak," tambah Gus Iqdam.

Ia meminta pebisnis manapun untuk menghitung dan menemukan cara dari sisi bisnis, bagaimana uang Rp10 juta, menjadi Rp200 juta, dalam hitungan satu hari.

"Wes to endi pebisnis, sepuluh juta daam hitungan satu hari bisa menjadi dua ratus juta," ujar Gus Iqdam.

Setelah mendapat notiofikasi transferan tersebut, Gus Iqdam menunjukkan kepada pendereknya Pak Tato, agar menghitung nol yang ada dalam deretan angka nominal tersebut.

"Woh koyok ngeten nggih Gus?," jawab Tato.

"Yo ngono iki barokah guru. Padahal maune Tato gemreneng,. Mengko akeh sing ngaku-ngaku gurumu Gus," kata Gus Iqdam.

Gus Iqdam mengibaratkan, uang yang diberikan untuk menyenangkan guru jika dinominalkan untuk beli tanah tidak akan jadi apa-apa. Tapi karena membuat senang guru, maka barokahnya diganti berlipat-lipat.

"Kerono iki mau barokah, nyenengke atine guru awake dhewe. Ngono iku," tandsnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya