Liputan6.com, Jakarta - Pendakwah muda Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam memaparkan fadhilah dahsyat puasa Ramadhan yang jarang diketahui.
Ternyata puasa Ramadan bisa menghapus dosa-dosa setahun, jika syarat wajibnya terpenuhi. Namun, jika syarat ini tidak terpenuhi, maka mustahil dosa-dosa kita selama setahun ini akan terhapus.
Advertisement
Oleh sebab itu, dalam melaksanakan puasa Ramadhan 2024 ini harus benar-benar dilaksanakan sebaik-baiknya.
Tentu saja, kita tidak akan mampu menghitung besarnya jumlah dosa-dosa kita selama setahun, namun percayalah Allah SWT pasti akan mengampuni dosa-dosa kita kecuali memang dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT.
Mengingat fadhilah bulan Ramadan ini sangat banyak, maka seyogyanya setiap muslim memanfaatkan momen penuh keberkahan ini dengan sebaik-baiknya.
Simak Video Pilihan Ini:
Fadhilah Puasa Ramadhan
Salah satu fadhilah puasa Ramadhan yang disampaikan Gus Iqdam ialah mampu menghapuskan dosa-dosa kita selama selama satu tahun.
Sebelum ke inti pembahasan, ia terlebih dahulu memaparkan perihal hubungan baik manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan Allah.
Perihal hubungan baik manusia dengan Allah SWT, maka salah satunya ialah menjalankan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Sebab jika melaksanakan puasa Ramadhan 1 bulan penuh, dosa-dosanya selama 1 tahun akan dihapus oleh Allah SWT.
"Manusia itu punya dua urusan, hablum minallah dengan hablum minannas. Kalau hubungan dengan Allah SWT, dosa-dosamu itu bisa tuntas jikalau kamu puasa Ramadhan 1 bulan penuh," terang Gus Iqdam sebagaimana dikutip dari tayangan akun @energi positif, Kamis (07/03/2024).
Maksudnya ialah dosa-dosa yang telah dilakukan selama 1 tahun. Bukan dosa satu tahun pada tahun berikutnya.
"Dosa yang telah dilakukan setahun itu dimaafkan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, maka berpuasalah sebulan penuh,” tandasnya.
Advertisement
7 Fadhilah Puasa Ramadhan (1-4)
Ibadah yang menjadi rukun Islam ketiga ini memiliki sejumlah keutamaan. Berikut adalah tujuh keutamaan bulan Ramadhan sebagaimana dinukil dari NU Online.
1. Mengangkat Derajat
Orang yang melaksanakan puasa Ramadhan derajatnya akan diangkat oleh Allah swt. Sebab, pada bulan ini Allah membuka seluruh pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka. Dengan dibukanya pintu-pintu surga, hal ini menjadi dorongan bagi Muslim untuk memperbanyak ibadah sehingga derajatnya semakin tinggi di sisi Allah.
2. Penghapusan Dosa
Orang yang melakukan puasa Ramadhan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dengan catatan, puasa yang dilakukannya harus banar-benar karena keimanan dan hanya mengharap pahala dari Allah swt, bukan ingin mendapat pujian dari sesama manusia.
3. Mengalahkan Syahwat
Dengan berkurangnya asupan makanan dalam tubuh, maka nafsu atau syahwat dalam diri manusia bisa lebih mudah dikendalikan. Jika bisa mengendalikannya, maka ia akan lebih mudah melakukan ketaatan dan menjauhi perbuatan maksiat.
4. Memperbanyak Sedekah
Bengan berpuasa, seseorang akan merasakan bagaimana rasanya menahan lapar dan haus. Hal ini dapat memunculkan rasa empati dalam dirinya untuk memperbanyak sedekah kepada sesama, terlebih kepada orang yang hidup serba kekurangan. Syekh ‘Izzuddin bin ‘Abdissalam dalam Maqashidush Shaum (halman 16) menjelaskan:
“Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar.”
7 Fadhilah Puasa Ramadhan (5-7)
5. Memperbanyak ketaatan
Dengan menahan lapar dan dahaga di siang hari, tidak hanya memunculkan rasa empati dalam dirinya, tetapi juga mengingatkan dirinya akan rasa lapar dan dahaga para penghuni neraka. Sehingga, ketaatannya meningkat agar jangan sampai dirinya kelak masuk ke neraka.
6. Mensyukuri nikmat tersembunyi
Sebuah kenikmatan akan lebih terasa jika untuk mendapatkannya harus dilalui dengan perjuangan. Salah satu kenikmatan besar orang yang berpuasa adalah saat berbuka puasa, setelah sebelumnya menahan lapar dan dahaga sepanjang hari. Dengan merasakan kenikmatan ini, akan timbul rasa syukur dalam dirinya.
7. Mencegah keinginan bermaksiat
Saat sedang berpuasa, pikiran seseorang cenderung lebih besar difokuskan untuk menanti waktu berbuka puasa dengan segala hidangannya. Dengan demikian, pikiran untuk melakukan maksiat berkurang karena fokusnya lebih banyak teralihkan untuk menanti waktu berbuka.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement