Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim melakukan kunjungan kerja ke Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Advertisement
Usai meninjau aktivitas pelayanan di sana, dia mengingatkan soal pentingnya merawat organisasi dengan berbuat baik kepada para anggota.
"Saya ada hal yang tentunya ada membuat tambahan kebahagiaan, ketika kita bisa berbuat kebaikan untuk orang lain dan organisasi. Jadi saya meninggalkan jabatan Direktur Utama di BUMN, kemudian ditugaskan di imigrasi, itu saya sampaikan saya bersyukur karena di situ saya ingin dua hal tersebut,” tutur Silmy di Kendari, NTT, Kamis (7/3/2024).
Silmy mengulas, selama bertugas sebagai Dirjen Imigrasi, dirinya selalu mengejar kebutuhan para anggota tanpa menunggu permintaan. Dia menegaskan, pimpinan lainnya baik itu direktur, kepala divisi, kepala kantor, kasie, hingga kabid harus dapat memberikan yang terbaik bagi anggotanya.
"Nah hal yang saya rasa penting untuk kita jadikan prioritas pertama adalah sarana dan prasarana. Otomatis yang paling mengetahui kebutuhannya apa, itu KUPT. Butuh renovasi kantor, perumahan anggota, fasilitas. Tadi Ibu Kakanwil tadi di Kantor Kanim Kupang itu menyampaikan perlunya misalnya air bersih di perbatasan. Nah ini harus diprioritaskan, diusulkan,” jelas dia.
"Kemudian perlu kendaraan. Kendaraan bukan hanya fungsi saja tetapi juga mencerminkan kewibawaan organisasi. Apalagi yang membutuhkan di perbatasan, jangan sampai mereka meminta duluan. Tadi saya sampaikan di Ruang Kakanim Kupang, kita sebagai pimpinan harus melayani anak buah kita dalam bentuk memberikan sarana prasarana,” sambungnya.
Silmy mengulas, pada 2023 lalu dirinya terus meminta usulan Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) dalam rangka alokasi Dana Belanja Tahunan (ABT). Dia menegaskan, jajaran petinggi Ditjen Imigrasi harus membalut organisasi dengan memberikan sarana prasarana terbaik bagi anggotanya.
"Bahkan saya akan memberikan tunjangan khusus anggota di perbatasan yang kiranya membutuhkan juga tambahan tunjangan, karena memang lebih mahal (biaya hidupnya). Dan juga hal lain yang juga digodok agar tejadi perubahan ke arah yang positif,” ujarnya.
Dia pun meminta seluruh pimpinan imigrasi daerah untuk mengajukan berbagai kebutuhan hingga keperluan tambahan sumber daya manusia (SDM), dan berjanji akan mempriorotaskan sesuai dengan skala terpenting.
Pasalnya, PNBP imigrasi tahun ini bisa meningkat hingga dua kali lipat dari 7 triliun lebih.
"Artinya Rp 7,2 triliun itu bisa dimanfaatkan Direktorat Jenderal Imigrasi beserta seluruh UPT-nya untuk memperbaiki kinerja,” kata dia.
Totalitas dalam Memimpin
Silmy menegaskan, dirinya sangat totalitas dalam memimpin Ditjen Imigrasi. Di perbatasan misalnya, telah dibentuk kelompok kerja dengan target dalam dua tahun pembangunan sarana prasarana, SDM, kemajuan IT, hingga sarana pendukung lainnya harus ada dan terpenuhi.
Seperti sarana untuk mitra kerja misalnya dari TNI-Polri, Ditjen Imigrasi tidak perlu menunggu dana dari masing-masing instansi cair. Sebab, pihaknya memiliki kelonggaran PNBP yang bisa dimanfaatkan.
Tidak ketinggalan soal pentingnya pendidikan bagi para anggota Ditjen Imigrasi. Ada program beasiswa yang menjadi bagian dari pembinaan Biro SDM, baik di dalam dan luar negeri.
Dia pun berpesan kepada seluruh jajaran Ditjen Imigrasi untuk menciptakan suasana kerja yang riang gembira, namun tidak seenaknya. Bekerja optimal dengan sikap senang bertemu pimpinan.
"Makanya tadi saya bilang sebagai pimpinan kita melayani anggota kita. Karena yang menjalankan institusi sebenarnya adalah anggota kita. Nah ini yang saya dorong semoga bisa terwujud,” Silmy menandaskan.
Advertisement