Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada penutupan perdagangan saham Kamis (7/3/2024). Sektor industri dasar menjadi pendoorng utama Penguatan IHSG. Kebalikannya, sektor teknologi membebani laju indeks saham.
Dikutip dari data RTI, IHSG naik 0,60 persen atau 44,16 poin ke posisi 7.373,96. Indeks LQ45 bertambah 0,25 persen ke posisi 996,56. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Advertisement
Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.386,87 dan terendah 7.334,30. Sebanyak 287 saham menguat sehingga angkat IHSG. Selain itu, 233 saham melemah dan 248 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.264.661 kali dengan volume perdagangan 26 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.650.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menguat. Sektor saham industri dasar meroket 2,19 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi naik 0,92 persen, sektor saham infrastruktur bertambah 0,78 persen, sektor saham energi mendaki 0,92 persen.
Sementara itu, sektor saham teknologi turun 2,57 persen, sektor saham industri tergelincir 0,35 persen dan sektor saham siklikal susut 0,33 persen.
Kata Analis
Dikutip dari Antara, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menuliskan bahwa Ketua Federal Reserve Amerika Serikat (AS) Jerome Powell mengatakan bahwa dirinya masih memperkirakan adanya perubahan pada penurunan suku bunga tahun ini di hadapan Kongres AS.
Jerome Powell menyatakan hal yang tepat untuk mulai menurunkan suku bunga The Fed pada tahun ini, namun, hanya apabila terdapat keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi secara berkelanjutan bergerak menuju target 2 persen.
Pelaku pasar merespons pernyataan itu sebuah indikasi memperkuat prospek pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini.
Dari dalam negeri, posisi cadangan devisa (cadev) Februari 2024 sebesar 144,0 miliar dolar AS, atau lebih rendah dari sebelumnya sebesar 145,1 miliar dolar AS.
Namun demikian, posisi cadev tetap tinggi dan setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham HADE meroket 33,33 persen
- Saham NINE meroket 14,29 persen
- Saham EPAC meroket 14,29 persen
- Saham SURI meroket 14,09 persen
- Saham SGNS meroket 13,99 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MPIX merosot 24 persen
- Saham TOPS merosot 20 persen
- Saham MCAS merosot 13 persen
- Saham IOTF merosot 12,60 persen
- Saham LPGI merosot 11,06 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham MPIX tercatat 98.060 kali
- Saham LMAX tercatat 83.827 kali
- Saham INET tercatat 57.101 kali
- Saham GOTO tercatat 44.686 kali
- Saham PTMP tercatat 33.428 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Baca Juga
- Saham BBCA senilai Rp 1,2 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 733 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 673 miliar
- Saham GOTO senilai Rp 458 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 339 miliar.
Advertisement