Liputan6.com, Jakarta - Stres menjadi reaksi alami tubuh terhadap tekanan atau tuntutan yang kita hadapi sehari-hari. Ketika kita merasa tertekan atau tidak mampu mengatasi situasi, tubuh akan merespons dengan meningkatkan produksi hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin.
Ini adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk membantu kita menghadapi situasi sulit atau berbahaya. Namun, jika stres terus-menerus dan tidak diatasi, dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Advertisement
Stres dapat berasal dari berbagai sumber, seperti pekerjaan, masalah keuangan, konflik dalam hubungan, atau bahkan tuntutan yang kita berikan pada diri sendiri.
Selama kita mengalami stres, kita sering merasakan jantung kita berdegup kencang, rahang terasa mengencang atau perut bergejolak. Perasaan ini akhirnya meningkatkan emosi negatif kita. Dengan cepat, ini menjadi lingkaran setan di mana tubuh dan pikiran Anda saling bertarung satu sama lain.
Kabar baiknya adalah Anda tak harus membiarkan itu terjadi. Dengan memanfaatkan kemampuan bawaan tubuh Anda untuk menenangkan diri, seringkali hanya dalam hitungan menit, Anda bisa memperbaiki perasaan menjadi lebih baik dalam menangkal gejala stres sebelum menyerang.
Penting untuk mengelola stres dengan baik agar tidak berdampak buruk pada kesehatan. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan, seperti olahraga, meditasi, atau berbicara dengan orang yang dekat.
Penting juga untuk mengidentifikasi sumber stres dan mencari solusi yang tepat. Dengan mengelola stres dengan baik, kita dapat menjaga kesehatan dan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut lima cara yang bisa Anda lakukan untuk menangkal stres dalam tubuh, seperti melansir dari Washingtonpost, Jumat (8/3/2024).
1. Relaksasikan wajah Anda dengan setengah senyuman
Jika saat-saat yang penuh tekanan memicu ketegangan pada wajah dan rahangmu, Anda mungkin terbiasa mengepalkan otot-otot wajahmu saat merasa stres.
Ekspresi wajahmu juga dapat memengaruhi emosional dalam hati. Sebagai contoh, penelitian telah menunjukkan bahwa suntikan Botox, yang menghapus garis-garis alis dan dahi yang tegang, dapat meringankan sakit kepala dan membantu menumpulkan emosi negatif.
Sebagai pengganti botox, cobalah teknik yang dikenal sebagai setengah tersenyum, yang sering digunakan dalam terapi perilaku dialektis, yang meningkatkan kemampuan orang untuk menerima dan mengatasi tekanan. Angkat sedikit sudut atas bibirmu yang secara otomatis akan melepaskan ketegangan di alis.
Merilekskan wajahmu dengan penuh kesadaran dan menunjukkan ekspresi tenang akan membawa anda kepada relaksasi dari luar ke dalam, membuka jalan untuk menerima apa yang Anda hadapi.
Advertisement
2. Sentuhan tubuh
Sejak kita dilahirkan, sentuhan adalah sumber kenyamanan, misalnya, memegang tangan atau memeluk orang yang kita cintai.
Anda dapat meniru kenyamanan tersebut dengan meletakkan tangan kanan di atas jantung dan tangan kiri di atas perut, yang dapat mengurangi kadar kortisol, hormon stres utama tubuh.
Dalam sebuah penelitian, peserta yang menggunakan teknik mendekap tangan pada jantung setelah memberikan pidato singkat yang dimana situasi tersebut memberikan penuh tekanan, menunjukkan penurunan kortisol yang lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak menggunakan strategi ini.
Secara psikologis, gerakan halus yang penuh kasih sayang terhadap diri sendiri ini juga merupakan pengingat yang baik untuk membawa kebaikan pada diri sendiri di saat-saat sulit.
3. Bukakan pandanganmu
Ketika respons tubuh untuk melawan atau melarikan diri terhadap stres muncul, pupil matamu membesar, mempersempit bidang penglihatanmu dan membuatnya sulit untuk menemukan perspektif, baik secara harfiah maupun kiasan.
Tetapi jika Anda dapat dengan sengaja memperluas pandanganmu, misalnya, dengan memperhatikan tiga pemandangan di kejauhan, akan lebih mudah untuk tidak terlalu terpaku pada hal yang tampak membuat kita risau.
Memperbaiki sudut pandang Anda, di antara alasan lainnya, dapat menjelaskan mengapa berjalan-jalan singkat di alam dapat meningkatkan suasana hatimu menjadi lebih baik.
Cobalah untuk tidak melihat ponselmu selama beberapa menit, hal ini untuk menemukan pemandangan yang lebih luas juga dapat membebaskanmu dari merenungkan semua hal yang salah dan bahkan membuka jalan untuk lebih bersyukur atas apa yang ada di depanmu.
Sebuah studi menemukan bahwa gangguan visual singkat seperti melihat slide warna-warni dapat membebaskan orang dari terjebak dalam kerumitan pikiran.
Advertisement
4. Bernapaslah yang dalam melalui hidungmu
Tutuplah mulutmu dengan lembut untuk bernapas melalui hidung ternyata memiliki manfaat fisiologis yang sangat kaya. Sementara stres dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, bernapas melalui hidung dapat menurunkan tekanan darah dan mengontrol detak jantungmu menjadi lebih tenang.
Ketika Anda bernapas melalui hidung, paru-parumu mengekstrak oksigen dengan lebih efisien sehingga Anda dapat mengambil napas lebih dalam. Hidungmu juga merupakan penyaring yang kuat, memurnikan udara yang Anda hirup, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Bernapas melalui hidung juga dapat meningkatkan kualitas tidur, sebuah keuntungan karena kelelahan membuat segalanya terasa lebih menegangkan.
Jika Anda membutuhkan bantuan ekstra untuk berlatih bernapas dengan lebih baik, James Nestor, penulis buku Breath: The New Science of a Lost Art merekomendasikan untuk menempelkan selotip seukuran perangko di bagian tengah bibirmu sebagai pengingat, dan simpanlah selotip tersebut dekatmu, baik di meja kerja ataupun di meja sisi kasurmu, sehingga Anda akan mudah untuk menggunakannya apabila dibutuhkan
5. Cobalah melatih diri untuk menyambut panik
Luangkan waktu beberapa menit untuk memikirkan sensasi yang paling umum Anda rasakan pada saat Anda merasakan stres, seperti rasa gugup sebelum presentasi kerja, sesak napas saat naik pesawat atau tubuh gemetar karena kewalahan.
Kemudian cobalah untuk mengingat kembali beberapa sensasi ini ketika Anda berada di lingkungan yang aman.
Misalnya, Anda dapat memunculkan sensasi sesak napas dan panik dengan berputar perlahan-lahan dalam lingkaran selama satu menit, kemudian dengan sengaja melakukan hiperventilasi, menghirup dan menghembuskan napas dengan cepat selama satu menit.
Biarkan diri Anda merasakan sensasi tersebut selama beberapa menit, kemudian ulangi keesokan harinya selama beberapa hari berturut-turut.
Dengan sengaja menciptakan kembali respons stres yang biasa terjadi pada tubuhmu, Anda akan melihat bahwa sensasi yang tidak menyenangkan dan meskipun membuat Anda tertekan, itu semua hanyalah bersifat sementara, sehingga Anda akan berfikir bahwa semuanya itu tidak akan mengacaukan tubuhmu, dengan Anda hanya mengontrolnya.
Teknik ini secara resmi dikenal sebagai paparan interoceptive, dan jika Anda merasa kesulitan untuk menemukan cara untuk mengingat kembali bagaimana Anda merasa panik, cobalah bekerja sama dengan seorang ahli terapi kognitif.
Dengan strategi yang tepat dan melakukan beberapa latihan, mereka dapat menjalani hidup dengan lebih berani daripada yang mereka bayangkan. Jika Anda tahu cara bersandar padanya, diri Anda sendiri lah yang akan menjadi obat terbaik.
Advertisement