2.678 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Demo di Depan Gedung DPR

Sebanyak 2.678 personil gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi dari sejumlah elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, pada Jumat (8/3/2024).

oleh Tim News diperbarui 08 Mar 2024, 10:47 WIB
Personel Polri mengikuti apel gabungan gelar pasukan di Silang Monas, Jakarta, Senin (11/4/2022). Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 5.620 pasukan gabungan Polri-TNI dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa BEM SI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2.678 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa dari sejumlah elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, pada Jumat (8/3/2024).

"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI, kami melibatkan sejumlah 2.678 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan Instansi terkait," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, Jumat (8/3/2024).

"Personel nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar gedung DPR/MPR RI. Aksi unjuk rasa hari ini, sudah kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan DPR/MPR RI," sambungnya.

Ia menjelaskan, untuk penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar DPR/MPR RI bersifat situasional. Rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi dilapangan.

"Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di depan DPR/MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua. Kendaraan dari jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi," jelasnya.

 


Minta Personel untuk Bertindak Persuasif

Polisi berjaga saat massa dari berbagai elemen buruh berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (22/10/2020). Dalam aksinya, massa meminta dikeluarkannya Perppu pencabutan UU Cipta Kerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mantan Kapolres Bogor ini menegaskan, kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengedepankan negoisasi, pelayanan serta humanis.

Selain itu, dirinya mengimbau kepada para massa aksi untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

"Lakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan lain yang akan melintas di depan Gedung DPR/MPR RI," ujarnya.

"Dengan persiapan dan kesiapan pengamanan yang sudah kami lakukan, kami menghimbau kepada semua pihak untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi unjuk rasa nanti dapat berjalan dengan aman, tertib dan kondusif," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya