Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun pada tanggal 8 Maret dunia memperingati Hari Perempuan Internasional. Hari yang didedikasikan untuk menghormati prestasi perempuan dalam berbagai bidang.
Hari perempuan internasional sebagai bentuk dari upaya menyuarakan hak-hak mereka yang seringkali terpinggirkan. Peringatan ini mengingatkan kita akan peran penting perempuan dalam masyarakat, ekonomi, dan politik.
Salah satu aspek yang diperjuangkan adalah pemberdayaan ekonomi perempuan. Data menunjukkan bahwa ketika perempuan memiliki akses yang sama dengan pria terhadap sumber daya ekonomi, mereka mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitas secara keseluruhan.
Baca Juga
Advertisement
Inisiatif untuk mendukung kewirausahaan perempuan dan memastikan kesetaraan dalam pembayaran serta kesempatan kerja menjadi fokus penting dalam memperingati Hari Perempuan Internasional.
Namun, perjuangan perempuan tidak terbatas pada bidang ekonomi. Perempuan di seluruh dunia masih berjuang untuk hak-hak dasar seperti akses yang adil terhadap pendidikan, layanan kesehatan yang berkualitas, serta kebebasan dari kekerasan dan diskriminasi.
Di Indonesia, peringatan Hari Perempuan Internasional juga menjadi momen untuk mengingat tokoh-tokoh perempuan inspiratif dalam sejarah bangsa. Seperti Kartini, seorang pelopor dalam perjuangan kesetaraan gender dan pendidikan bagi perempuan Indonesia.
Perjuangan Perempuan
Namun, tantangan masih ada, dan memperingati Hari Perempuan Internasional adalah panggilan untuk terus bersatu dan bergerak maju dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan.
Peringatan ini juga adalah saat untuk mengapresiasi perempuan-perempuan di sekitar kita, baik sebagai ibu, saudari, teman, atau rekan kerja. Mereka yang dengan gigih menjalankan peran mereka dalam membangun dan memperkuat komunitas, memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, mari kita terus mendukung perjuangan perempuan, merayakan prestasi mereka, dan berkomitmen untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan merata untuk semua, tanpa memandang jenis kelamin.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement