4 Fakta Menarik Hari Perempuan Internasional 8 Maret

Berikut sejarah singkat beserta fakta-fakta di balik Hari Perempuan Internasional.

oleh Tifani diperbarui 08 Mar 2024, 13:03 WIB
Ilustrasi Hari Perempuan Internasional. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Yogyakarta - Google Doodle merayakan Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD), Jumat (08/03/2024). Melansir laman International Womens Day, Google doodle memperlihatkan tiga perempuan yang memiliki perbedaan ras dan usia berada di balik selimut yang dirajut.

Satu perempuan yang lebih tua sedang membaca buku, sementara dua lainnya yang lebih muda terlihat menyimak. Melansir dari laman United Nations, Hari Perempuan Internasional adalah hari pengakuan dunia terhadap prestasi mereka tanpa memandang perpecahan, baik nasional, etnis, bahasa, budaya, ekonomi atau politik.

Pada tahun ini, Hari Perempuan Internasional bertemakan 'DigitALL : Innovation and Technology For Gender' atau 'DigitALL: Inovasi dan Teknologi untuk Kesetaraan Gender'.

Berikut sejarah singkat beserta fakta-fakta di balik Hari Perempuan Internasional.

1. Sejarah Hari Perempuan Internasional

Hari Perempuan Internasional pertama kali muncul dari kegiatan gerakan buruh yang terjadi pada pergantian abad ke-20 di Amerika Utara dan seluruh Eropa. Salah satunya yakni demonstrasi besar oleh feminis Rusia Alexandra Kollontai pada 23 Maret 1918 kalender Gregorian Rusia (8 Maret menurut kalender saat ini).

Demonstrasi ini menjadi salah satu peristiwa penyebab turun tahtanya Tsar Nicholas II dan Revolusi Rusia. Pemerintahan sementara lalu dibuat usai tsar turun tahta.

Lalu majelis konstituante dipilih menjadi pemerintahan pertama dari otoritas di Rusia yang memberikan hak pilih pada perempuan. Setelah Perang Dunia II yakni pada 8 Maret, Hari Perempuan Internasional mulai dirayakan di beberapa negara.

Pada 8 Maret tahun 1975, PBB untuk pertama kali merayakannya. Dua tahun kemudian, Hari Perempuan Internasional pun diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1977.

 


2. Diadopsi PBB

Majelis Umum PBB selanjutnya mengadopsi resolusi dan memproklamirkan Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional. Kemudian, diperingati setiap hari dalam setahun oleh negara-negara anggota sesuai dengan tradisi masing-masing.

Sejak saat itu, PBB terus mengusahakan untuk menyuarakan kesetaraan gender di mata dunia. Hasilnya terbukti dengan adanya the Beijing Declaration and Platform for Action yang ditandatangani oleh 189 pemerintah, dengan 12 bidang fokus.

3. Simbol Hari Perempuan Internasional

Simbol untuk Hari Perempuan Internasional adalah simbol gender perempuan. Biasanya disertai dengan warna ungu, hijau dan putih.

Warna ungu melambangkan martabat dan keadilan. Sedangkan hijau melambangkan harapan, dan putih melambangkan kemurnian.

Warna-warna tersebut berasal dari Serikat Sosial dan Politik Wanita (WSPU) di Inggris pada 1908.

4. Perayaan Bersejarah di Rusia

Pada 1917, perayaan Hari Perempuan di Rusia memberi mereka hak untuk memilih. Para perempuan di Rusia memperingati Hari Perempuan saat itu dengan melakukan aksi demonstrasi untuk memprotes Perang Dunia I dan mengkampanyekan kesetaraan gender.

Tsar Nicholas II tidak senang akan hal itu dan memberi wewenang kepada Jenderal Khabalov dari Distrik Militer Petrograd untuk menembak perempuan mana pun yang menolak mundur. Mereka tidak mundur dan protes tetap ada dan menyebabkan turun takhta Tsar.

Pemerintah sementara memberikan perempuan hak untuk memilih sebagai hasil dari aksi protes mereka.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya