Harga Saham TINS Meroket 23,97% Jelang Akhir Pekan

Harga saham TINS meroket 23,97 persen ke posisi Rp 750 per saham pada sesi kedua perdagangan saham Jumat, 8 Maret 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2024, 14:34 WIB
Harga saham PT Timah Tbk (TINS) melonjak signifikan pada perdagangan sesi kedua Jumat, (8/3/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Timah Tbk (TINS) melonjak signifikan pada perdagangan sesi kedua Jumat, (8/3/2024). Kenaikan harga saham TINS ini seiring lonjakan harga logam global termasuk harga timah selama sepekan.

Dikutip dari data RTI, harga saham TINS meroket 23,97 persen ke posisi Rp 750 per saham. Saham TINS dibuka stagnan Rp 605 per saham. Harga saham TINS berada di level tertinggi Rp 750 dan terendah Rp 605 per saham. Total frekuensi perdagangan saham TINS 14.129 kali dengan volume perdagangan 1.553.934 saham. Nilai transaksi Rp 109,2 miliar.

Harga saham TINS melesat 29,57 peren dalam satu minggu. Secara year to date (ytd), saham TINS meroket 15,50 persen.

Penguatan harga saham TINS pada Jumat, 8 Maret 2024 terjadi di tengah lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG naik 0,16 persen ke posisi 7.387 pada pukul 14.13 WIB. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.416,43 dan terendah 7.380,05. Sebanyak 230 saham menguat dan 269 saham melemah. Sedangkan 252 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 722.520 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun.

Mengutip Nasdaq.com, sebagian besar harga logam nonferrous diperkirakan mengalami kenaikan mingguan pada Jumat pekan ini. Hal ini seiring melemahnya dolar Amerika Serikat di tengah harapan penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed), data perdagangan China yang lebih baik dari perkiraan, dan kekhawatiran pasokan beberapa logam.

Harga tembaga untuk kontrak tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,2 persen menjadi USD 8,622 per metric ton (MT) pada pukul 03.45 GMT. Namun, harga tembaga naik 1,4 persen selama sepekan.

Kontrak tembaga pada April yang banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange naik 0,5 persen menjadi 69.780 yuan per ton. Kontraknya juga naik 1,2 persen selama sepekan.

 


Harga Logam Dibayangi Sentimen The Fed hingga Data Ekonomi China

Seorang pekerja membersihkan pintu kaca toko barang mewah di sebuah pusat perbelanjaan di Beijing, China, Senin (6/3/2023). Pejabat ekonomi China menyatakan keyakinannya bahwa mereka dapat memenuhi target pertumbuhan tahun ini sekitar 5 persen dengan menghasilkan 12 juta pekerjaan baru dan mendorong pengeluaran konsumen setelah berakhirnya kontrol antivirus yang membuat jutaan orang tetap di rumah. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Dolar AS menuju penurunan mingguan paling tajam pada 2024, membuat logam yang dihargai dalam greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini seiring ketua the Fed Jerome Powell lebih percaya diri untuk memangkas suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

Di China, konsumen logam terbesar di dunia, mencatat pertumbuhan ekspor dan impor pada Januari-Februari lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini menunjukkan perdagangan global mulai membaik.

Namun, kenaikan harga logam dibatasi oleh lemahnya data manufaktur global dan kurangnya kejutan serta rincian kebijakan stimulus serta kurangnya kejutan serta rincian kebijakan stimulus dari pertemuan politik penting di China.

Harga LME timah turun 0,5 persen menjadi USD 27.480, tetapi naik 3,7 persen salaam sepekan, dan catat kenaikan mingguan terbaik sejak 26 Januari. Harga LME aluminium susut 0,2 persen menjadi USD 2,249. Harga nikel SHFE naik 1 persen menjadi 137,240 yuan, harga seng naik 1,2 persen menjadi 21,205, harga timah SSNcv1 menguat 0,1 persen menjadi 221,940 yuan.


PT Timah Tbk dan Bukit Asam Jajaki Pengembangan PLTS

(Foto: PT Timah)
Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi Presiden China Xi Jinping saat melakukan kunjungannya di Aula Besar Rakyat, China (8/6). Presiden Xi menyebut hubungan China dan Rusia mampu menghadapi tantangan ekonomi dan diplomatik dari AS.(AP/Pool/ Greg Baker)

Sebelumnya diberitakan, dua anggota Grup MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Timah Tbk (TINS), menjajaki potensi kerja sama pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lokasi operasional PT Timah.

Sinergi ini merupakan wujud komitmen kedua perusahaan untuk berkontribusi pada konservasi energi, pengurangan emisi, dan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan oleh Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Alwin Albar dan Direktur Pengembangan Usaha PTBA Rafli Yandra pada 26 Januari 2023.

Direktur Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo turut menyaksikan penandatanganan. Bukit Asam melalui anak perusahaannya, PT Bukit Energi Investama (BEI) akan membangun PLTS untuk mendukung kegiatan operasional PT Timah. Listrik dari PLTS akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional produksi, penerangan, dan perkantoran yang diharapkan akan berkontribusi pada penurunan emisi dan biaya energi yang lebih efisien.

Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk Alwin Albar mengatakan, PT Timah bersama Grup MIND ID terus mendukung upaya Pemerintah menuju Net Zero Emission salah satunya dengan penggunaan energi terbarukan untuk meminimalisasi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis perusahaan.

"Sejalan dengan visi PT Timah Tbk menjadi perusahaan tambang kelas dunia yang ramah lingkungan. PT Timah harus tumbuh dengan inovasi. Salah satunya adalah penggunaan energi terbarukan. Selain efisien, juga ramah lingkungan,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (28/2/2023).

 


PT Timah Tbk Sumbang Rp 1,39 Triliun ke Negara Lewat Setoran Pajak dan PNBP

Unit Metalurgi Muntok PT Timah Tbk Bangka Barat Pulau Bangka.

Sebelumnya diberitakan, PT Timah Tbk (TINS) telah memberikan kontribusi kepada negara dalam bentuk pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 1,39 triliun. Pajak dan PNBP tersebut dicatatkan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022.

Jumlah setoran pajak dan PNBP anggota holding pertambangan Indonesia MIND ID ini meningkat 196 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 445,4 miliar.  Meningkatnya kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk hingga kuartal III 2022 ditenggarai meningkatnya setoran PPh 29 (PPh Badan) dan PPh 25 (angsuran PPh Badan), seiring dengan membaiknya performa kinerja keuangan PT Timah Tbk tahun ini.

Hingga kuartal III 2022, perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp 1,14 triliun. Membaiknya kinerja keuangan ini didorong oleh meningkatnya harga jual logam timah, efisiensi di seluruh rantai bisnis, penurunan interest bearing debt dan konsistennya peningkatan kinerja anak usaha segmen non pertimahan.

 

 


Perbaikan Tata Kelola Industri

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar menuturkan, perbaikan tata kelola industri timah juga mempengaruhi peningkatan pajak. Bersamaan dengan itu, PT Timah Tbk melalui pola kemitraan merangkul masyarakat untuk menambang di wilayah konsesi perusahaan, sehingga masyarakat penambang yang bermitra dengan PT Timah Tbk juga melaksanakan kewajiban perpajakannya.

"Kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 1,39 triliun. Membaiknya performa kinerja perusahaan tentunya selaras dengan kontribusi perusahaan kepada negara," kata Abdullah Umar, Selasa (6/12/2022).

Abdullah menambahkan, meski harga timah mengalami penurunan di paruh kedua tahun ini, perseroan optimistis kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk kepada negara akan dapat terus meningkat hingga tutup buku tahun 2022.

"Manajemen perseroan berupaya untuk meningkatkan kinerja sehingga bisa memberikan kontribusi kepada negara, pemegang saham dan masyarakat," imbuh Abdullah.

Catatan kontribusi pajak dan PNBP PT Timah Tbk empat tahun terakhir, yakni pada 2018 sebesar Rp 818,7 miliar, 2019 sebesar Rp 1,2 triliun, pada 2020 sebesar Rp 677,9 miliar, lalu sebesar Rp 776,657 miliar dicatatkan pada 2021.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya