Israel Bantai 9 Ribu Perempuan Gaza Sejak Agresi 7 Oktober 2023

Al-Qudra menambahkan sebanyak 60 ribu ibu hamil di Gaza menderita malnutrisi, dehidrasi dan kekurangan layanan kesehatan yang layak.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 08 Mar 2024, 22:06 WIB
Seorang perempuan Palestina menggantung cucian yang dicuci menggunakan air laut karena kurangnya air bersih dan listrik di sepanjang pantai di Deir el-Balah di selatan Jalur Gaza, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. pada 29 Oktober 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan tentara Israel telah membunuh hampir 9.000 perempuan Palestina dalam serangan ke wilayah kantong tersebut.

“Bungkamnya komunitas internasional telah ikut andil dalam genosida terhadap perempuan Palestina,” kata juru bicara Kemenkes Ashraf al-Qudra lewat pernyataan, dikutip dari Antara, Jumat (8/3/2024).

Al-Qudra menambahkan sebanyak 60 ribu ibu hamil di Gaza menderita malnutrisi, dehidrasi dan kekurangan layanan kesehatan yang layak.

Al-Qudra mencatat bahwa perempuan Palestina, khususnya di Gaza, menghadapi bencana kemanusiaan terparah seperti pembunuhan, pengungsian, penangkapan, keguguran, epidemi serta kematian yang disebabkan kelaparan sebagai akibat agresi Israel.

Ia mendesak PBB untuk segera berupaya menghentikan agresi dan genosida Israel seraya meminta organisasi perempuan internasional agar memobilisasi upaya untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza.

Pada 8 Maret 2024 seluruh dunia memperingati Hari Perempuan Internasional bertema "Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan".

Israel melancarkan serangan militer secara membabi buta di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan hampir 1.200 orang.

Lebih dari 30.700 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 72.000 orang lainnya terluka akibat kehancuran massal dan krisis bahan pokok.

Selain itu, Israel juga memberlakukan pengepungan yang melumpuhkan Jalur Gaza, sehingga menyebabkan penduduk, khususnya di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.


85 Persen Penduduk Gaza Mengungsi

Orang-orang mengunjungi pameran seniman Palestina Kholoud al-Dasooqi di Gaza City, 11 Agustus 2020. Seniman Palestina asal Kota Khan Younis di Jalur Gaza itu menggelar pameran selama dua hari untuk mengungkap kekerasan terhadap perempuan melalui puluhan lukisan. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di sana telah rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke di Mahkamah Internasional (ICJ).

Putusan sela ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan guna memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.

Infografis Ragam Tanggapan Bocah Palestina Sekarat dan Mati Kelaparan di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah). (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya