Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah muda asal Blitar idola lintas generasi Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam memaparkan perihal ormas Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Baca Juga
Advertisement
Di tengah-tengah derasnya arus paham intoleran yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa ini, NU mampu dan konsisten tampil sebagai sebuah organisasi keislaman yang memiliki faham Islam wasatiyah.
Hal ini lah yang ditangkap dari pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah ini. Menurutnya, NU merupakan organisasi yang tepat sebagai wadah generasi muda penerus bangsa. Selain itu NU juga merupakan rumah besar ajaran ahlussunnah wal jamaah.
“Sehingga akhirnya ia mampu menjadi generasi muda penerus bangsa yang cinta dengan tanah airnya,” ungkap Gus Iqdam dikutip dari laman NU Online, Minggu (08/03/2024).
“Sehingga hidup anak-anak ini menjadi bermanfaat, dan adanya banom-banom NU ini bisa menjadi wadah yang tepat dan senantiasa menjaga orisinalitas ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah,” imbuhnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Pentingnya Ikut NU
Menurutnya, saat ini banyak orang tua yang tidak terlalu peduli dengan pergaulan anak, bahkan sanad keilmuan dari guru atau sekolahnya. Sehingga anak terjerumus dalam aliran radikal bahkan tidak mau mendoakan kedua orang tua setelah ia lulus.
“Jadi, kalau anak mau sekolah atau kuliah di manapun, entah di Kediri, Surabaya, atau Malang, kalau anak tersebut khidmat di NU, ikut Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) atau Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Insyaallah, sepulangnya nanti tetap mau mendoakan orang tua,” jelasnya.
Alumni Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri ini menjelaskan, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak. Yaitu dengan memberikan dorongan serta mengarahkan anaknya agar ikut berkhidmat di NU.
Advertisement
Para Pelajar Hendaknya Bergabung di Organisasi Sayap NU
Para pelajar, menurut Gus Iqdam hendaknya bergabung di organisasi IPNU-IPPNU, yang pemuda segera khidmat di Gerakan Pemuda (GP) Ansor atau Fatayat NU. Sementara yang kelihatannya kuat-kuat terjun mengawal di Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Hal tersebut agar ikut andil dalam syiar para ulama dan kiai NU.
“Sehingga hidup anak-anak ini menjadi bermanfaat, dan adanya banom-banom NU ini bisa menjadi wadah yang tepat dan senantiasa menjaga orisinalitas ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah,” tegasnya.
Dirinya berharap, dari para pelajar dan pemuda yang berkhidmat di NU akan muncul sosok syubbanul yaum rijalul ghod. Yakni, sosok pemuda yang akan menjadi pemimpin di masa depan.
“Jangan sampai anak muda zaman sekarang hanya hobi ngopi, nongkrong, bahkan main game online saja, sebab semuanya akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat,” tandasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul