Liputan6.com, Cilacap - Kebanyakan orang mengetahui manfaat dari sholat dhuha ini untuk menarik rezeki. Padahal, berdasarkan informasi dari hadis-hadis Rasulullah SAW, keutamaannya ternyata bukan hanya sekadar menjadi magnet rezeki.
Baca Juga
Advertisement
Banyak sekali keutamaan dan manfaat yang akan diperoleh seseorang yang isiqamah melakukannya. Hal tersebut banyak dijelaskan dalam sabda-sabda Rasulullah SAW.
Orang yang istiqamah atau melanggengkan melaksanakan sholat Dhuha seumur hidupnya akan senantiasa diberikan keberkahan kepada dirinya.
Bahkan nyata-nyata banyak hal-hal yang positif yang dirasakan oleh orang-orang yang melanggengkan sholat sunah ini. Tak hanya dirinya, ternyata keturunan-keturunannya juga dilimpahi keberkahan yang banyak dari Allah SWT.
Terlebih di bulan Ramadhan 2024 yang penuh keberkahan yang sebentar lagi akan tiba. Tentu saja ditambah dengan kemuliaan bulan Ramadan ini, pahala dan keutamaan sholah Dhuha yang berlipat ganda ini akan diperoleh dengan mudah.
Simak Video Pilihan Ini:
Keutamaan-Keutamaan Sholat Dhuna
Menukil Republika, banyak sekali bimbingan Rasulullah SAW melalui hadis-hadisnya yang menerangkan bagaimana keutamaan sholat dhuha. Beberapa hadis tentang keutaman sholat dhluha adalah sebagaimana dikutip dari Republika adalah berikut:
1. Riwayat Abu Dzar RA. ''Rasulullah SAW bersabda: ''Hendaklah masing-masingmu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka, tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagai ganti dari semua itu, cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.'' (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud).
2. Hadis qudsi seperti diriwayatkan Hakim dan Thabrani yang semua perawinya dapat dipercaya, Allah SWT berfirman: ''Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang (yakni sholat dhuha), nanti akan Kucukupi kebutuhanmu pada sore harinya.''
3. Ahmad dan Abu Daud meriwayatkan dari Buraidah bahwa Rasulullah SAW bersabda: ''Dalam tubuh manusia itu tiga ratus enam puluh ruas tulang, ia diharuskan bersedekah untuk tiap ruas itu. Para sahabat bertanya: ''Siapa yang kuat melaksanakan itu ya Rasulullah? Beliau menjawab, ''Dahak yang ada di masjid lalu ditutupnya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah, atau sekiranya kuasa cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.''
4. Rasulullah SAW bersabda: ''Hendaklah masing-masingmu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka tiap kalai bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagai ganti dari semua itu, cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha.'' (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud).
Advertisement
Lebih Baik dari Kemenangan dalam Peperangan dan Memperoleh Harta Rampasan yang Banyak
5. Dari Abdullah bin Amr katanya: ''Rasulullah SAW mengirimkan sepasukan tentara lalu banyak mendapatkan harta rampasan dan cepat pulang. Orang-orang mempercakapkan cepatnya perang itu dan banyaknya harta rampasan yang didapat. Maka Rasulullah SAW bersabda: ''Maukah kamu saya tunjukkan sesuatu yang lebih cepat dari peperangan semacam itu, lebih banyak pula rampasan yang diperoleh bahkan lebih cepat pulangnya dari itu? Yaitu seorang yang berwudlu lalu pergi ke masjid untuk bersembahyang sunnah dhuha. Orang itulah yang lebih cepat perangnya, lebih banyak rampasannya dan lebih segera pulangnya.'' (HR Ahmad, Thabrani, Abu Ya'la)
6. Dari Abu Hurairah ra katanya: ''Nabi SAW yang tercinta memesankan kepadaku tiga hal yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan berwitir dulu sebelum tidur.'' (HR Bukhari dan Muslim). Dari Anas RA katanya, ''Saya melihat Rasulullah SAW di waktu bepergian, bersembahyang dhuha sebanyak delapan rakaat. Setelah selesai beliau bersabda: ''Saya tadi bersembahyang dengan penuh harapan dan diliputi kecemasan. Saya memohonkan kepada Tuhan tiga hal lalu diberi-Nya dua dan ditolak-Nya satu. Saya memohon supaya ummatku jangan diuji dengan musim paceklik dan itu dikabulkan, saya memohon pula agar ummatku tidak dapat dikalahkan musuhnya dan ini pun dikabulkan lalu saya memohon agar ummatku jangan sampai berpecah belah menjadi beberapa golongan dan ini ditolak-Nya.'' (HR Ahmad, Nasai, Hakim, dan Ibnu Khuzaimah).
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul