Bos AKR Corporindo Lepas 300 Ribu Saham AKRA

Direktur PT AKR Corporindo Tbk Mery Sofi menjual saham AKRA pada awal Maret 2024. Berikut ulasannya.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Mar 2024, 14:36 WIB
Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Mery Sofi melepas saham AKRA pada awal Maret 2024 dengan alasan pribadi.(Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Mery Sofi melepas saham AKRA pada awal Maret 2024 dengan alasan pribadi.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/3/2024), Direktur PT AKR Corporindo Tbk Mery Sofi menjual 300.000 saham AKRA dengan harga Rp 1.785 per saham pada 5 Maret 2024.

Dengan demikian, nilai penjualan saham AKRA tersebut sekitar Rp 535,50 juta. Ia menuturkan, penjualan saham itu untuk alasan pribadi.

"Tujuan dari transaksi alasan pribadi, status kepemilikan saham langsung,” tulis dia.

Usai transaksi, Mery Sofi memiliki 303.000 saham AKR Corporindo atau setara 0,002 persen dari sebelumnya 603.000 saham atau 0,003 persen.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 8 Maret 2024, saham AKRA merosot 1,96 persen ke posisi Rp 1.750 per saham. Saham AKRA dibuka stagnan di posisi Rp 1.785 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.790 dan terendah Rp 1.750 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.923 kali dengan volume perdagangan 196.272 saham. Nilai transaksi Rp 34,7 miliar.

Sebelumnya pemegang saham Perseroan PT Arthakencana Rayatama membeli saham AKRA setara 0,017 persen secara bertahap pada akhir Februari 2024.

PT Arthakencana Rayatama membeli saham AKRA sebesar 3.443.200 saham dengan harga Rp 1.622,3 per saham pada 23,26,dan 27 Februari 2024. Dengan demikian, nilai pembelian saham AKRA itu sebesar Rp 5,72 miliar.

“Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu.

Dengan demikian, setelah transaksi, Arthakencana Rayatama memiliki 12.155.535.600 saham atau 60,55 persen dari sebelumnya 60,53 persen.


Target Laba 2024

Utility center di KEK Gresik JIIPE (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)

Sebelumnya diberitakan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berkomitmen untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan pada 2024. Alhasil, AKRA membidik pertumbuhan laba bersih hingga 15%. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Suresh Vembu AKR Corporindo menuturkan, pihaknya memperkirakan laba bersih perusahaan akan tumbuh 12% hingga 15% pada 2024. Sementara itu, pertumbuhan pendapatan AKRA diproyeksikan ada di kisaran 6% hingga 8% pada tahun depan. 

"Permintaan akan Biosolar dan bahan bakar minyak diperkirakan akan tumbuh di wilayah-wilayah utama termasuk Indonesia Timur sementara permintaan bahan kimia dasar akan didorong oleh smelter,” kata Suresh Vembu dalam keterangan resminya, Senin (11/12/2023).

Dia menuturkan, pendapatan logistik pihak ketiga dianggarkan meningkat secara signifikan dengan investasi pada kapal, truk dan peningkatan efisiensi untuk melayani pasar baru di Indonesia Timur dan pelanggan lainnya. 

Selain itu, pendapatan utilitas dan pelabuhan di JIIPE akan meningkat secara signifikan pada 2024 dengan industri besar mulai berproduksi margin kotor dan margin bersih akan dipertahankan dan ditingkatkan selama 2024.

"Bisnis perdagangan dan distribusi terus memberikan hasil yang baik,  secara historis, paruh kedua menunjukkan hasil yang lebih baik dan pada kuartal IV 2023 permintaan minyak bumi dan bahan kimia kuat dengan margin yang berkelanjutan atau meningkat. Harga bahan kimia dasar telah stabil sementara volume meningkat dari tahun ke tahun,” papar dia. 

Penjualan tanah seluas 61 hektar dicatat pada kuartal IV 2023 dengan serah terima tanah selesai kepada investor berbasis HK. Dengan hasil kumulatif ini, penjualan tanah yang dicatat pada tahun anggaran 2023 mencapai 90 hektar atau lebih tinggi dari yang ditargetkan sekitar 70-75 hektar.

 


Gandeng BP, AKR Corporindo Kembangkan Proyek LNG di KEK JIIPE

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah menandatangani perjanjian pengembangan bersama dengan BP GAS & Power Investments Limited (bp) untuk mengembangkan proyek LNG yang melibatkan terminal regasifikasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (KEK JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, Indonesia. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu menuturkan, penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada 4 Desember 2023.

Adapun proyek ini dirancang dengan tujuan untuk menyediakan pasokan gas yang reliabel bagi tenant-tenant di JIIPE, dan memiliki potensi kelebihan kapasitas yang dapat digunakan untuk memasok jaringan pipa gas yang sudah terbangun di Jawa Timur. 

"Proyek ini diharapkan mulai beroperasi sekitar  2027 bertepatan dengan dimulainya banyak proyek yang membutuhkan konsumsi gas yang signifikan di JIIPE," kata Suresh dalam keterbukaan informasi, Jumat (7/12/2023). 


Kinerja Kuartal III 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

AKR Corporindo mencatatkan pendapatan sebesar Rp 29,97 triliun per kuartal III 2023 atau turun 13,33 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 34,58 triliun.

AKRA turut membukukan beban pokok penjualan dan pendapatan senilai Rp 27,10  triliun per kuartal III 2023, turun 14,94 persen YoY dibandingkan beban pokok pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 31,86 triliun.

Sementara itu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraup laba usaha senilai Rp 2,19 triliun per kuartal III 2023, atau lebih tinggi 14,06 persen YoY dibandingkan laba usaha AKRA per kuartal III 2022 senilai Rp 1,92 triliun. 

Hingga akhir kuartal III 2023, AKRA mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,71 triliun. Hasil ini tumbuh 9,35 persen YoY dibandingkan laba neto AKRA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 1,56 triliun. 

AKRA memiliki total aset sebesar Rp 28,80  triliun per akhir kuartal III 2023 atau meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 27,18 triliun.

Total liabilitas AKRA berjumlah Rp 15,70 triliun hingga kuartal III 2023, naik dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,03 triliun.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya