Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah mendapatkan identitas 'Big Bos' Malaysia yang menjadi pemasok sabu bandar narkoba Murtala Ilyas. Identitas bog bos tersebut didapat setelah Polres Metro Jaakarta Barat berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.
“Menurut informasi yang kami dapatkan, kami sudah mendapatkan informasi tersebut dan kami sedang melakukan pendalaman,” ujar Kasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga saat dikonfirmasi, Sabtu (9/3/2024).
Advertisement
Murtala Ilyas membeli sabu seberat 110 kg ke seseorang di Malaysia yang dianggap sebagai 'big boss' senilai Rp 16 miliar. Namun, ia baru membayar down payment atau DP sebesar Rp 7,5 miliar.
"Dari total Rp 16,5 miliar itu, dia baru transfer Rp 7,5 miliar," ujar Indra.
Saat transaksi tersebut, kata Indra, mereka menentukan waktu dan cara pengiriman barang.
"Kepada big boss di Malaysia. Saat transaksi itu, mereka menentukan kapan barangnya mau dikirim, lewat mana, dan sebagainya. Jadi dia datang langsung ke sana," tuturnya.
Murtala bersamaan dengan enam anak buahnya yakni SD (44), AN (42), MR (42), ML (29), WP (24), dan RD (22) ditangkap atas kasus peredaran narkotika jenis sabu sebanyak 110 Kg yang dibawa dari Malaysia.
Murtala Cs pun telah dijerat Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 UU No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan hukuman pidana paling berat hukuman mati, atau pidana kurungan penjara paling berat seumur hidup.
Dalami Kaitan dengan Jaringan Fredy Pratama
Sebelumnya, polisi sedang mengembangkan jaringan narkoba dari Murtala. Seorang bandar besar yang terorganisir dalam penyelundupan sabu 110 kg dari Malaysia-Aceh-Medan-Jakarta.
"Ini sedang kita kembangkan, sedang kita dalami jaringan-jaringan daripada tersangka MT ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi saat jumpa pers, Rabu (6/3).
Pengembangan, lanjut Syahduddi, akan menyasar bagaimana jaringan Murtala mengedarkan narkotika jenis sabu yang dikirim dari Malaysia-Aceh-Medan-Jakarta.
“Terkait dengan peredaran narkotika di wilayah mana saja dan juga barang bukti yang nanti akan kita upayakan untuk kita amankan," kata dia.
Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala. Termasuk, menggali apakah ada hubungan antara Murtala dengan gembong narkoba Fredy Pratama yang sampai saat ini masih buron.
"Apakah terkait dengan jaringan atau pengedar narkoba lainnya. Termasuk apakah mengarah kepada FP (Freddy pratama). Ini sedang kita dalami," ujarnya.
Sebab, Syahduddi mengakui jaringan Murtala ini sangat terorganisir. Seperti jaringan Fredy Pratama yang beberapa waktu lalu jaringannya berhasil ditangkap oleh Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri.
“Boleh dikatakan 90 persen masuknya barang-barang narkotika secara ilegal ke Indonesia dari Malaysia itu menggunakan kapal laut. Sehingga ketika kita mengetahui yang sering melakukan aktivitas bepergian ke wilayah Malaysia patut diduga juga yang memiliki jaringan di sana," tuturnya.
Advertisement