Pertamina Geothermal Energy Garap 2 Proyek Panas Bumi di Kenya

Kolaborasi Pertamina Geothermal Energy dan mitranya pada pengembangan lapangan Suswa dan Longonot di Kenya ini menandai langkah PGE menjadi global player di sektor panas bumi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Mar 2024, 15:15 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE), emiten berkode PGEO siap menyambut pengembangan proyek Energi Baru dan Terbarukan (EBT). (Foto: Pertamina Geothermal Energy)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mencapai kesepakatan dengan perusahaan pengembang panas bumi Kenya, Geothermal Development Company Ltd (GDC) dan Africa Geothermal International Ltd (AGIL). Dalam kesepakatan ini emiten dengan kode saham PGEO ini akan mengembangkan lapangan panas bumi di Kenya.

Eksplorasi dua lapangan panas bumi di Kenya yang dikembangkan PGEO bersama kedua mitranya ini diharapkan bisa dimulai pada tahun 2024 ini.

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi mengatakan, kesepakatan ini merupakan tindak lanjut kesepakatan awal yang telah dicapai dengan GDC dan AGIL pada 2023. PGE dan GDC pada 15 September 2023 menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) untuk pengembangan potensi panas bumi di Kenya dan Indonesia.

Sebelumnya, pada 22 Agustus 2023, PGE dan AGIL juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk pengembangan lapangan panas bumi Longonot yang terletak di kawasan Great Rift Valley, Kenya.

Salah satu agenda utama pertemuan lanjutan dengan GDC adalah membahas hasil kajian teknis awal oleh PGE terhadap lapangan Suswa yang diperkirakan memiliki potensi sumber daya sebesar 200 MW.

Namun, masih diperlukan kajian lebih lanjut untuk mengonfirmasi besaran potensi tersebut melalui pengeboran eksplorasi.

Untuk itu, PGE dan GDC telah merencanakan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) yang akan mengatur peran GDC dalam eksplorasi pada 2 sumur pertama melalui skema government drilling dan kemungkinan eksplorasi lanjutan pada tiga sumur lain yang akan dilakukan oleh PGE.

Pembelian Tenaga Listrik

Selain itu, PGE dan AGIL telah menyepakati pembelian tenaga listrik (power purchase agreement) sebesar 140 MW dan untuk tahap awal PGE akan melakukan pengeboran eksplorasi sebesar 35 MW yang ditargetkan akan on stream pada 2027.

“Untuk mengakselerasi implementasi kesepakatan ini, para pihak akan menandatangani definitive agreement setelah mendapat persetujuan internal korporasi masing-masing,” kata Julfi Hadi dalam keterangan tertulis, Minggu (10/3/2024).

Kolaborasi PGE dan mitranya pada pengembangan lapangan Suswa dan Longonot di Kenya ini menandai langkah PGE menjadi global player di sektor panas bumi.

Serta menjadikan Kenya sebagai hub pengembangan panas bumi PGE di luar negeri sebagai bagian dari kontribusi menuju Net Zero Emission (NZE) secara global.

 


Pertamina Go Global

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), emiten anak usaha Pertamina yang bergerak dalam sektor panas bumi, membukukan kenaikan laba bersih perusahaan sebesar 49,7 persen dibanding tahun 2021.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan kerja sama pengembangan bisnis internasional merupakan bagian dari semangat Pertamina Go Global untuk mendukung visi Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia.

Kolaborasi ini didukung penuh Pemerintah Kenya melalui kehadiran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kenya dan akan didukung para pemangku kepentingan terkait.

Termasuk The Energy and Petroleum Regulatory Authority (EPRA), Kenya Power & Lightning Company (KPLC), dan Ketraco, dalam pertemuan PGE dan GDC.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya